45. Mimpi?

4.2K 392 132
                                    

"Hi Mommy, how are you?" Mata Nara berkaca-kaca melihat sosok gadis remaja dihadapannya, langsung saja dia memeluk gadis itu.

"Mommy, are you okay?" Tanya gadis itu sekali lagi.

"Jangan pergi Zee!" Zee menguraikan pelukannya dan menatap wajah Nara sambil tersenyum.

"I'm so sorry Mom, Zee harus pergi. Ini bukan tempat Zee lagi, Zee sayang Mommy, Daddy, Kak Kenzo, Kak Rian, Kak Rey, dan yang lainnya. Sayang banget, tapi Zee harus pergi." Nara menggeleng dengan air matanya yang sudah keluar.

"Jangan Zee, Mommy sayang sama kamu jangan tinggalin Mommy, Zee!" Tangan Zee terulur menyeka air mata Nara.

"Zee gak ninggalin Mom kok," Zee menunjuk dada Nara. "Zee akan tinggal tetap dihati Mommy. Trust me, Mom!" Ucap Zee.

"Bye Mom, i love you!"

"No! Jangan Zee, jangan!" Tangis Nara semakin pecah ketika Zee telah menjauh.

"ZEE!"

"Ara? Kamu kenapa sayang?" Nara tersentak, dia melihat sekeliling dan mendapatkan Arga yang menatapnya khawatir.

"Zee dimana Ga?"

"Kamu mimpi apa Ara? Kok sampai keringatan gitu?" Bukannya menjawab Arga malah menanyainya balik.

"Dimana Zee, Arga?" Tanya Nara.

"Zee di kamarnya lagi main bareng Rey sama Vian, kenapa?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Arga, Nara langsung keluar dari kamar menuju kamar Zee.

-ZEE-

"Zee!"

Zee yang sedang bermain game di ponselnya bersama Rey dan Vian langsung menoleh mendapatkan Nara yang berdiri di pintu.

"Mommy, are you okay?" Tanyanya ketika Nara tiba-tiba memeluk tubuhnya.

"Jangan tinggalin Mommy, Zee, Mommy sayang banget sama kamu!" Zee membalas pelukkan Nara.

"Iya, Zee gak akan tinggalin Mommy." Zee menguraikan pelukannya. "Mommy kenapa, kok nangis?" Tanya Zee.

Nara hanya menggeleng.

Zee memincingkan matanya. "Ah, pasti Daddy yang buat Mom nangis!"

"Kok Daddy? Bukan Daddy ya, sembarangan kamu!" Ucap Arga yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Zee.

Zee terkikik kecil. "Terus siapa dong?"

"Enggak sayang, Mommy cuman mimpi buruk aja tadi." Ucap Nara.

"Mimpi apa Mom?"

"Sesuatu," Zee mengangguk mengerti.

"Mom?"

"Iya?"

"Mommy mantannya Uncle Regan ya?" Seketika Arga mebelalakan matanya.

"Zee tau darimana?" Tanya Arga.

"Dari Uncle Gerry." Arga menyumpahi sumpah serapa kepada Gerry.

"Uncle Gerry gak usah di dengerin Zee, dia emang rada gila." Zee mengangguk menanggapi ucapan Arga.

"Zee capek. Awas, Zee mau tidur."

Panik. Nara langsung membantu Zee untuk berbaring. "Zee ngerasain apa sayang?"

"Zee rasa kayak cepet capek Mom, dada Zee juga lebih sering sakit, apa penyakit Zee makin parah ya?" Pertanyaan dari Zee membuat mereka menatap Zee sendu.

"Enggak! Zee mungkin cuman kecapekan. Zee udah minum obat?" Zee menggeleng. "Nah, pasti karena Zee belum minum obat mangkanya Zee rasain kayak gitu," Zee membulatkan mulutnya.

ZEE'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang