33. Ulang Tahun Kenzo

7.3K 560 46
                                    

Seperti apa yang di katakan Kenzo, ulang tahunnya akan tetap dirayakan walaupun mendapat cibiran pedas dari kedua adiknya dan bundannya.

Keduaman keluarga Adijaya telah ramai di datangi oleh kerabat-kerabat mereka, teman-teman Kenzo dan juga anggota Vandalas angkatan ke-2.

Vandalas angkatan ke-2 mempunyai 5 anggota inti, yang diketuai oleh Kenzo Adijaya, dan wakil Felano Andreas, sisanya ada Aksa Wiratam, Revland Danuarta dan terakhir Elfino Mubaraq.

"WOI KENZO!"Teriak Revland.

"Apa cok? Jangan teriak-teriak."

"Mana adek lo yang artis itu?" Tanya Revland membuat Felano dan Elfino langsung mendekati keduannya.

"Hooh, mana? Gue mau liat!" Antusias Elfino.

"Gue juga." Sambung Felano.

Kenzo menatap Felano malas. "Jangan datar-datar kalo mau ketemu adek gue!"

"Ya." Kenzo mendengus lalu membawa mereka menuju Zee yang tengah duduk bersama dengan Alex dan Aaron.

"Oyy bocah!" Alex mendelik tak suka pada Kenzo dan kawan-kawan, apalagi kepada Elfino. Elfino dan Alex adalah musuh abadi.

"Ck, mau apalagi sih bang?"

"Mii ipi ligi sih bing!" Ucap Elfino menyenye.

"Kalian ngapain? Bertiga di tempat sepi lagi." Kenzo menatap garang kearah dua laki-laki yang mengapit adik kesayangannya.

"Awokawok kocak banget biasanya berdua sekarang bertiga," Elfino terbahak-bahak.

"Ck, sana deh kak, tiup lilin sana!" Usir Zee. Mereka semakin terbahak mendengar ucapan Zee.

"HAHAHAHAHA SANA TIUP LILIN ZO!" Ucap Revland, "TRUS NYANYI TIUP LILINYA TIUP LILINYA!"

"Sinting sakit banget perut gue anjir!" Elfino memegang perutnya yang keram akibat tertawa keras.

"Lemes banget tuh mulut dek..." Kenzo mendengus malu dengan ucapan Zee.

Harga diri gue ya Tuhan...

"Oh iya, ini ada temen kakak yang mau kenalan sama kamu." Zee menatap ketiga teman Kenzo dengan senyuman manisnya.

"Astagfirullah, sungguh indah ciptaanmu!"

"Pacaran yuk dek, aa Revland bakal bahagiain kamu."

Kenzo menjitak kepala Revland kuat sehingga membuatnya mengadu kesakitan.

"Pedo anjir!"

"Bercanda gila!"

Zee sedari tadi tidak menanggapi ucapan Revland, dia hanya memandangi Felano sambil memikirkan sesuatu.

"Kakak kok mirip seseorang ya? Tapi siapa ya Zee lupa." Zee mengingat-ingat wajah Felano mirip seorang yang dia kenal.

"Eca," Zee menjentikkan jarinya di depan wajah Felano, membuat Felano berkedip.

"Yaa, Eca! Gosh, mirip banget. Kok bisa mirip ya?" Kenzo mengusap wajah Zee pelan.

"Namanya juga kakak adek, Zee."

"Iya juga." Zee beralih menatap Felano kemudian mangut-mangut.

"Aku Zeeneta, panggil aja Zee. Salam kenal ya kakak-kakak."

Ketiga teman Kenzo mengangguk, dan memperkenalkan diri masing-masing.

Zee yang mulai merasakan lelah, langsung saja mendekati Kenzo dan memeluk lengan Kenzo.
"Kenapa baby?" Tanya Kenzo.

"Anterin Zee ke kamar dong, Zee capek mau istirahat." Ucapan Zee membuat Kenzo khawatir, dia panik melihat wajah adiknya yang pucat. Langsung saja Kenzo menggendong Zee dan membawanya ke kamar.

"Zee mau apa? Astaga jangan tutup matanya, buka dulu!" Ucap Kenzo sambil menyeka darah yang keluar dari hidung Zee.

"AYAH! BUNDA!" Panggil Kenzo pada Arga dan Nara yang sedang mengobrol dengan teman mereka. Arga dan Nara mendekati mereka begitu juga dangan Aksa dan Rian.

"Astaga Zee kenapa bang?" Tanya Nara khawatir.

"Zee tadi bilang dia capek, trus pas abang mau bawa ke kamar Zee malah mimisan,"

"Panggil Bian." Perintah Arga, Aksa mengangguk dan pergi mencari Fabian.

Tak butuh waktu lama, Aksa kembali bersama dengan Fabian yang terlihat panik. Mereka memasuki kamar, dan langsung saja Fabian memeriksa keadaan Zee.

Fabian menghembuskan nafasnya berat setelah memeriksa keadaan Zee.
"Zee kecapekan, biarin dia istirahat." Ucap Fabian, mereka mengangguk lalu keluar dari kamar membiarkan Zee istirahat.

-ZEE-

Sedari tadi Zee terus menggerutu sebal. Bagaimana tidak, saat dia terbangun dari tidurnya, dia sudah berada di rumah sakit. LAGI.

"Kenapa sih anak daddy, hm?" Tanya Arga.

"Masa Zee balik lagi kesini? Zee bosen daddy, Zee mau pulang!" Arga hanya meresponnya dengan tertawa, Arga gemas dengan putrinya yang terus menerus mengembungkan pipinya.

"Ihh, daddy kenapa ketawa sih?" Zee semakin kesal.

"Hei, kenapa sayang?" Tanya Nara yang baru saja keluar dari toilet.

Zee menatap Nara dan mengerucutkan bibirnya. "Mommy, Zee mau pulang!" Rengeknya.

Nara menggeleng. "Kamu masih sakit sayang, belum boleh pulang." Ucap Nara.

"Iya, denger ya kata mommy sama daddy emang kamu mau jadi anak pembangkang? Mau daddy kutuk jadi panda?" Zee menggeleng dengan cepat.

"Makanya, nurut sama orang tua." Zee mengangguk pasrah.

"Tapi Zee bosen disini mom, mending rawat di rumah aja. Kan ada kak Bian juga." Arga dan Nara menggeleng lagi.

"Alat disini lebih lengkap daripada dirumah, Zee."

"AHH! Zee kesel ih, males banget ih, bosen banget ih! Pokokknya ihhh....!" Zee memukul mukul bantal kesal, sedangkan Arga dan Nara hanya terkekeh.

Tbc

ZEE'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang