17. Ratu dan Pelayan

9K 632 20
                                    

Sudah 4 hari Zee dirawat di rumah sakit. Dan hari ini adalah hari kepulangan Zee, dan kepulangannya membuat media heboh. Bahkan para wartawan sedang berkumpul di luar gedung rumah sakit.

Zee melihat keluar jendela, Ia melihat di bawah sana sudah sangat ramai entah itu para wartawan lah atau para fansnya. Hal itu membuat Zee mendesah malas.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Arga.

"Zee males di tanya-tanya entar dad..." Jawabnya masih melihat para manusia dibawah sana.

"Tenang saja dek kita gak lewat depan kok, kita lewat belakang," Ucap Fabian membuat Zee tersenyum.

"Bener Kak?" Fabian mengangguk dan mengelus puncak kepala Zee sayang.

"Ayo sayang," Ajak Nara saat telah selesai membereskan barang barang Zee.

Zee menggandeng tangan Nara dan keluar dari ruangan, diikuti Arga dan Fabian yang menenteng barang Zee dari belakang.

"Zee mau makan bubur ayam gak?" Tanya Nara. Saat ini mereka bertiga sudah di dalam mobil. Fabian? Ia melanjutkan pekerjaannya di rumah sakit.

"Mau mau!"

Arga menepikan mobilnya di warung bubur ayam. "Yuk keluar,"

"Mang 3 ya." Ucap Arga yang diangguki penjual tersebut. Arga mendudukan pantanya disamping Nara dan berhadapan langsung dengan putrinya.

"Dad, mom, sebenarnya minggu depan Zee shooting." Ucap Zee ragu.

"Di Amerika?" Tanya Nara lembut.

"Enggak mom, di Indonesia tapi di pedesaan." Nara mengangguk mengerti pasti mereka akan shooting film genre horor.

"Emangnya Banci sama Darel datang?" Tanya Nara.

"Iya mom, Zee boleh ikut shooting?" Tanya Zee ragu.

Sebenarnya Ia malas tapi melihat Ethan dan Darel yang sedih ketika Ia tolak tadi membuatnya sedikit merasa bersalah. Kasian juga kalau Ia berhenti, dapat duit darimana Ethan dan Darel nanti.

Zee melirik pada Arga dan ya, Arga sedang menatap dirinya tajam tapi sedetik kemudian Arga menghembuskan nafasnya pelan.

"Daddy bolehin, tapi daddy takut kamu kecapekan." Ucap Arga lembut, Ia tau anaknya ini tidak bisa dikasari.

"Nanti kalau Zee capek, Zee langsung pulang." Ucapnya meyakinkan kedua orang tuanya.

"Berapa lama shootingnya?" Tanya Nara.

"Seminggu paling, mom." Arga dan Nara mengangguk.

"Tapi..." Zee teringat Kedua kakaknya yang juga melaranh dirinya untuk ikut shooting.

"Kenapa sayang?"

"Kak Rian sama Kak Kenzo ngelarang Zee ikut shooting."

"Yaudah, kalau gak diizinin Kakak kamu buat shooting, turutin." Mendengar ucapan Arga membuat Zee mengangguk pasrah.

Nara tersenyum dan mengelus pundak putrinya. "Ini demi kebaikan kamu sayang, mommy sama daddy izinin kamu buat shooting tapi kalau Kakak-kakak kamu gak izinin berarti gak boleh di bantah. 2 lawan 3 ya pasti 3 yang menang. Gapapa ya sayang?" Jelas Nara dengan lembut.

"Iya mommy..."Setelah itu pesanan mereka datang dan langsung saja menyantapnya.

-ZEE-

"KAKAK KAKAK ZEE PULANG!" Teriak Zee saat memasuki rumah.

Mendengar teriakan dari Adik kecil mereka membuat mereka langsung berkumpul di ruang keluarga untuk melihat Adik kecil mereka itu.

ZEE'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang