05

1.6K 274 42
                                    

"Aeong~"

"Hai kucing! Udah bangun?" Heejin tersenyum dari meja belajarnya melihat kucing yang sedang meregangkan badannya.

"Ah iya, kamu belom makan ya? Duh aku gaada makanan kucing lagi." Heejin kebingungan.

Kucing itu menghampiri Heejin dan menarik-narik celananya.

"Kenapa? Kamu laper banget?"

"Aeong."

Kucing itu seolah menggeleng dan membuat Heejin seperti mengerti kalau kucing itu tidak lapar.

"Kamu yakin ga laper? Kamu tadi kedinginan loh, cing."

"Aeong." Kucing itu menyahuti Heejin.

"Baiklah. Aku belajar dulu ya? Kamu jangan aneh-aneh!"

Kucing itu naik keatas kasur dan berguling-guling diatasnya. Heejin pun berusaha fokus belajar.

Heejin memang sangat rajin dan pintar, semua itu dia lakukan karena dia tidak mau merepotkan keluarganya karena nilainya jelek.

Dua jam berlalu sejak Heejin selalu duduk di meja belajarnya. Dia kemudian mematikan lampu belajarnya dan berjalan menuju kasurnya.

"Huft, capek banget."

Heejin berani bersumpah kalau hari ini sangat melelahkan. Dimulai dari masa pengenalan sekolahnya yang mengharuskannya upacara panas-panasan lalu berkeliling sekolah, kemudian dia lanjutkan lagi dengan kerja part-timenya. Dan sekarang dia baru saja menyelesaikan kegiatan belajarnya.

Heejin merebahkan tubuhnya, dia lihat kucing berwarna putih kekuningan itu disebelahnya.

"Kok belom tidur?"

Heejin duduk bersandar pada kasurnya kemudian menggendong kucing itu dan mengelusnya perlahan.

Kucing itu menyamankan posisinya di pelukan Heejin.

"Gemes banget sih." Heejin terkekeh melihat kucing itu.

"Oh iya, kamu belom aku kasih nama.."

Heejin berpikir sejenak untuk memberi nama kucingnya itu.

"Ah!"
















"Gimana kalo Yeojin?"

"Aeong?!" Kucing itu terlihat tersentak mendengar kata 'Yeojin'.

"Kenapa ekspresimu kaya gitu? Kamu ngga suka nama itu?" Heejin bingung melihat kucing barunya itu.

"Aeong.."

"Yaudah aku jelasin biar kamu suka, pokoknya kamu namanya Yeojin titik!"

Yeojin terlihat mendengus kesal.

"Aku pengen kamu juga punya nama belakang 'Jin' biar kembaran sama aku hehe. Lucu aja makanya aku kasih nama Yeojin. Mulai sekarang aku panggil kamu Yeojin oke!"

"Aeong.."

Melihat ekspresi Yeojin yang terlihat tidak suka, Heejin berusaha tidak peduli.

"Ah iya, besok kan aku tinggal kamu ke sekolah. Pake kalungku ya biar kalo kamu keluyuran keluar orang-orang tau kalo Yeojin itu kucing aku!" Heejin melepas kalungnya itu lalu memakaikannya pada leher Yeojin.

"Aeong?"

"Kamu suka? Kalung ini pemberian sahabat aku pas kecil. Aku jadi kangen dia deh."

Yeojin hanya diam lalu beranjak pergi dari pangkuan Heejin. Dia lebih memilih untuk tidur di sebelah Heejin.

Universe; [2jin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang