20

1.2K 206 14
                                    

Heejin, Gowon, dan Hyejoo masih setia menunggu di depan ICU. Mereka telah menunggu sekitar 4 jam lebih.

Heejin terus mendoakan Hyunjin, berharap Hyunjin baik-baik saja.

Setidaknya, dia berdoa pada Tuhan untuk beri dia kesempatan bertemu sebagai Hyunjin dan Heejin bukan Yeojin dan Heejin.
















Setelah penantian lama, salah satu dokter dari ruangan itu pun keluar.

Mereka bertiga spontan berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri dokter tersebut.

"Dokter, gimana keadaannya?" Tanya Hyejoo.

"Pasien atas nama Kim Hyunjin?"

Mereka mengangguk cepat.

"Saya cukup kagum dengannya. Seharusnya kalau kecelakaan seperti ini biasanya akan ada bagian tulang yang patah atau retak, dan dia hanya luka-luka saja? Tidak ada satupun tulang yang retak. Dia seperti kucing yang tertabrak." Jawab dokter tersebut.

Heejin seketika menghela nafasnya lega. Setidaknya Hyunjin baik-baik saja sekarang.

"Yeah, that's the power of cat girl." Sahut Gowon sambil melepas kekhawatirannya.

Heejin berjalan mundur perlahan kemudian terduduk lagi. Hyejoo segera menghampiri Heejin.

"Gak kaget sih, tahan banting dia mah."

Beberapa menit kemudian, terlihat pintu ICU terbuka. Mereka melihat Hyunjin yang masih terbaring tak sadarkan diri diatas ranjang. Hyunjin akan dipindahkan ke kamar rawat inap.

Heejin segera berlari melihat Hyunjin, dan dia melihat wajah Hyunjin yang terlihat damai saat tertidur seperti itu.

Heejin tersenyum, Tuhan memberikannya kesempatan untuk melihatnya lagi. Melihatnya sebagai Hyunjin, sahabat sejatinya sekaligus orang yang dia cintai.




















Heejin perlahan membuka pintu kamar Hyunjin dirawat. Dia melihat Hyunjin yang masih setia berbaring disana tidak sadarkan diri.

Heejin duduk di kursi di sebelah ranjang Hyunjin, menatap wajah indah kepemilikan Hyunjin.

"Kamu diem aja cantik, Hyun." Sahut Heejin sambil tersenyum.

Heejin meraih salah satu tangan Hyunjin, kemudian menaruh pipinya dalam tangkupan tangan Hyunjin.

"Cepet bangun, aku kangen."

Heejin mulai merasa mengantuk. Kemudian dia berdiri dan mengecup dahi Hyunjin cukup lama.

"I miss you. And i'm sorry." Heejin menitikkan air matanya.

Mengingat betapa jahatnya dia selama ini pada sahabatnya sendiri.

Heejin hendak beranjak untuk tidur, namun tangannya tiba-tiba tertahan.
















"Heejin."

Badan Heejin tertarik, dan jatuh tepat dalam pelukan Hyunjin.

"Hyun.. Hyunjin?"

"I miss you too and i'm sorry for everything i do for you before."

Hyunjin memeluk Heejin erat, benar-benar melampiaskan semua kerinduannya kepada Heejin selama ini.

Hyunjin pun menangis. Akhirnya masa untuk kembali menjadi dirinya sendiri telah tiba.

"Maafin aku, Heejin. Maafin aku udah ninggalin kamu selama ini."

Heejin menggeleng kuat, dia membalas pelukan Hyunjin erat. Membantah semua omongan Hyunjin yang menyalahkan dirinya sendiri.

Universe; [2jin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang