Universe; [2jin]

11

"Gowon."

"Kenapa?"

Heejin menghela nafasnya kasar. Kemudian memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Lo kenapa sih?" Tanya Gowon melihat tingkah Heejin yang aneh.

Heejin mengingat kejadiannya dengan 'Yeojin' semalam.

Heejin astaga nggak boleh baper! nggak boleh!

"Gatau lah gue bingung mau ngomong apaan." Jawab Heejin pasrah dengan kebingungannya.

"Gajelas lo anjir!" Gowon menjitak kepala Heejin karena kesal.

"Aduh sakit!"

"Ya makanya kasih tau! Gue keburu kepo anjir."

Heejin melihat wajah Gowon yang sudah terlihat jiwa FBInya alias sudah kepo tingkat tinggi.

"Yaudah iya, gue cerita."

"Nah gitu dong! Jadi gimana?" Tanya Gowon.

"Lo pernah ga sih.. degdegkan pas tangan lo digenggam orang..." Tanya Heejin sambil malu-malu.

"Pernah sih. Dulu pas sama Hyejoo, hehehe." Jawab Gowon sambil tertawa terpaksa.

"Eh tapi kenapa? Lo lagi deket sama orang?" Introgasi Gowon pada Heejin.

"Nggak kok!" Elak Heejin.

"Halah bohong."

"Nggak anjir!"

"Yeojin ya?"

Deg.
Heejin bersumpah bahwa dia takut kalau Gowon ini adalah seorang cenayang.

"B-bukan.."

"Oke lo sekarang tremor, berarti bener Yeojin." Jawab Gowon santai.

Satu detik, dua detik, tiga detik.

"HAH LO DEMEN SI YEOJIN??!!!!"

Teriak Gowon setelah mencerna omongannya sendiri.

"GOWON ANJIR KAGAK USAH KERAS-KERAS!" Heejin membekap mulut Gowon kemudian menatap sekeliling kelasnya. Untung saja kelasnya sedang sepi.

"Ya maaf-maaf." Gowon segera memelankan nada suaranya.

"Jadi.. Lo suka Yeojin? Kucing lo itu, iya?" Tanya Gowon.

"Gue gak tau, Won. Perlakuan dia ke gue tuh.. Rasanya bikin gue nyaman banget." Jawab Heejin.

"Gue kaya merasa, gue udah kenal lama dia. Dan gue suka itu." Lanjut Heejin.

Gowon tertawa melihat Heejin. Fix, temannya ini sedang jatuh cinta.

"Akhirnya, Jeon Heejin punya belahan jiwa alias nemuin jodoh." Canda Gowon.

"Berisik!"

"Eh tapi Won." Sahut Heejin tiba-tiba.

"Apa?"

"Gue ngerasa, Yeojin tuh familiar banget."

Gowon terdiam. Ternyata bukan dia saja yang merasa kalau sosok Yeojin sangat familiar baginya?