19. (Mereka pindah)👣

29 5 14
                                    

Uwuu ketua kita nih guysBabang Ali🤓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwuu ketua kita nih guys
Babang Ali🤓

"Pantengin terus Notre Vie ya,inget pantengin novelnya bukan Authornya😛"

Tabah versi apa lagi aing tuh😒
____________________

Thea bangun dalam tidurnya karena suara berisik dari Alarm nya. Demi apapun Thea masih ngantuk!

"Jam berapa sih? Masih ngantuk juga udah bunyi," ucapnya sambil terus berjalan sempoyongan menuju kamar mandi untuk siap siap bergeg

Namun,suara dering handpone menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Siapa coba nelpon pagi pagi begini?." Thea duduk di kursi belajar nya dan menempelkan benda pipih itu ke telinga nya tanpa melihat nama yang tertera.

"Hallo Thea,ini Ayah. Ayah sudah mentransfer uangmu 50 juta. Cepat mandi dan bersiaplah untuk sekolah,jangan sampai.... "

Thea tak ingin mendengar ocehan nya lagi. Ia tau,itu adalah Ayah Xavier. Ayah kandung Thea yang meninggalkan Thea sendirian saat Thea masih kecil dan tak tau apa apa.

Ia akan ambil uang nya,tapi percayalah. Uang itu hanya ia gunakan sekitar 20 juta saja,selebihnya ia sumbangkan atau kumpulkan. Contohnya saat ia sudah membeli rumah baru yang sebentar lagi akan ia tempati. Thea sebenarnya malas menerima nya,namun Xavier selalu memaksa Thea mengambil dan menggunakan uang itu.

Thea bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri,15 menit kemudian ia sudah rapi dengan baju dan rambut terurai seperti biasanya. Ia memakai sepatunya dan berjalan ke arah meja makan. Sudah ada Bi Suci dan suaminya mang ujang yang duduk di tempat makan. Thea memang selalu seperti itu,makan satu meja dengan pengasuhnya.

"Non sarapannya dibawa ya?," ucap bi Suci.

"Nggak deh Bi,males makan." Sahut Thea lalu menenggak minumannya habis.

"Yaudah atuh neng,bibi ke dapur dulu."

Setelah kepergian Bi Suci kedapur,Thea mengambil tas ransel nya dan berjalan menuju pintu depan.

"Neng mau dianter pake mobil teu?" Ucap mang ujang menawarkan.

"Gak usah mang,mau ikut temen." Ucap Thea dan berlalu meninggalkan mang ujang sendirian di ruang makan.

Thea berjalan santai dengan semilir angin pagi yang segar ditambah suasana pagi ini tidak terlalu berisik oleh kendaraan di jalan. Ia menyusuri trotoar dan sampai di halte bus. Ia duduk di tempat yang sudah disediakan sambil menunggu,ia memasangkan earphone ke telinga nya sambil memutar lagu kesukaannya.

Notre VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang