13. (Firasat Thea)🙄

23 5 0
                                    

Satu minggu telah berlalu,semenjak pelukan hangat itu. Thea sudah mulai terbiasa saat Davin maupun Devin menggandengnya ataupun merangkulnya. Kini Thea mengerti arti sebuah kehangatan,kasih sayang,dan Cinta. Meskipun ia belum pernah merasakannya,namun ia dapat melihat sebuah Cinta keluarga yang lebih berarti daripada cinta antara lawan jenis.

Kini ketiganya sedang berada di taman belakang sekolah yang sepi. Padahal jika dipikir pikir taman belakang sekolah ini lebih bersih juga nyaman dan Indah jika di bandingkan dengan Taman depan sekolah yang menghadap langsung ke jalan meskipun terhalang oleh pagar tembok.

"Theajus,bisakah sepulang sekolah nanti kau datang ke kedai burger di Komplek C?" Tanya Davin.

"Memangnya ada apa?" Balik tanya Thea dengan wajah dingin seperti biasanya.

"Kami hanya ingin bermain bersamamu saja," ucapan Devin tadi itu sukses membuat Thea mengernyit.

"Bermain? Kalian sudah mulai dewasa,tapi kenapa otak kalian masih bisa memikirkan bermain?" Jawab Thea.

"Kami hanya ingin menghabiskan waktu libur kerja kami denganmu. Besok kami harus kembali bekerja," ucap Davin.

"Bagaimana jika besok saja? Hari ini aku sibuk,ada tugas sekolah yang belum aku kerjakan. Kalian juga harus mengerjakan tugas sekolah bukan?" Tanya Thea. Bukan ia tak mau bermain bersama Davin juga Devin,hanya saja pasti akan ada banyak orang. Dan Thea membenci keramaian.

"Besok hari minggu bukan? Apa kita tidak bisa bermain di tempat lain selain di kedai kalian?" Pertanyaan Thea justru membuat keduanya bingung.

"Jujur,aku membenci keramaian. Aku hanya ingin tempat yang tenang dan tidak berisik." Ungkap Thea.

"Wahh jadi kau mau? Ada taman yang sudah sepi pengunjung akibat ada perbaikan dengan ayunan anak anak. Disana sepi dan tenang,hanya ada satu atau dua orang yang lewat. Walaupun letaknya sedikit agak jauh dengan kedai tapi itu tidak masalah bagiku," ucap Devin panjang lebar.

"Kau benar,lagipula besok kita hanya bekerja sampai jam 3 sore." Davin kelihatan sumringah sekali mendengarnya.

"Hm baiklah besok bermain,tapi hanya sampai tepat pukul 7 malam aku pulang," ucap Thea yang mendapat lenguhan panjang kedua biang onar itu.

"Sampai jam 8 yah Jus,please. Ayolah." Ucap Devin membujuk.

"Sampai jam 7 malam atau tidak sama sekali," ucapan itu sukses membuat keduanya syok.

"Baiklah." Kompak keduanya.

Mereka pun kembali ke kelas dan memulai pelajaran. Davin dan Devin senyum senyum tidak jelas,membuat Calvin mengernyit bingung.

"Kalian sehat?" Pertanyaan Calvin itu masih belum mendapatkan respon apapun.

"Hei,kalian mengapa tersenyum seperti itu?" Lagi,masih belum mendapatkan respon apapun dari keduanya.

Hingga guru yang berada di kelas keluar sebentar untuk mengambil sesuatu,itu memudahkan Calvin untuk berteriak sekarang.

Brakkk...

"DAVIN DEVIN KALIAN SEHAT?" Teriakan Calvin itu berhasil membuat semua orang terkejut dan menoleh ke arahnya,tapi Calvin tak mementingkan itu.

Davin dan Devin terkejut,saking terkejutnya mereka berdua sampai kejengkang ke belakang.

"Aww pantatku," ringis keduanya

Kemudian lirikan sinis mereka layangkan pada Calvin yang sudah tertawa terbahak bahak sampai memegangi perutnya. Semua orang yang berada di kelas pun ikut tertawa,memang tidak aneh lagi jika mereka bertiga terus saja berbuat ulah di kelas.

Notre VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang