22. (Thea Adiku)

16 2 0
                                    

Thea memakan makanannya dengan tenang, berbeda dengan orang yang ada di hadapannya. Sedari tadi sahut sahutan dengan meja sebelah. Tempat Lifa dkk berada. Arish pun nampak tenang dengan makanannya. Hingga sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

"Arish lu ga papa?" tanya Thea khawatir melihat keadaan Arish seperti menahan sesuatu dari mulutnya.

Arish kemudian berlari ke tempat pencucian tangan di susul Thea. Daffa dkk tadinya akan ikut, namun Thea cegah. Arish memuntahkan makanannya membuat Thea mengernyit bingung.

"Arish lu kenapa?" tanya Thea semakin khawatir.

"Gua lupa, gua alergi kerang. Makanan yang tadi gua makan ada kerangnya. Makanya gua mual, huekk...." lagi Arish mengeluarkan makanannya lagi.

Thea pun paham, pantas saja tadi Arish langsung berlari. Thea merasa ada yang janggal.

"Gua pun alergi kerang, kok sama si?" tanya Thea datar.

"Gatau, gua sama ayah alergi kerang." ucap Arish

"Sama gua juga," timpal Thea.

"Tapi Ayah gua akhir akhir ini jarang pulang. Gua jadi kangen," kata Arish sedih mengingat dulu ia dan ayah nya benar benar kompak bersama.

"Ayah lu kerja?" tanya Thea lagi.

"Ayah CEO. Beliau sering banget naik pesawat buat keliling dunia. Perusahannya ada dimana mana," ucap Arish bangga.

"Ouh... lu tinggal sendirian ama sama nyokap?" tanya Thea penasaran lagi.

"Sama nyokap, di apartemen sekitar taman. Lu tau ga?" tanya Arish yang kini sudah mereda dengan mualnya.

"Ngga," dijawab singkat oleh Thea.

Arish hanya mengangguk kemudian berkumur kembali untuk membersihkan mulutnya. Suara riuh dari luar toilet membuat Thea dan Arish saling pandang satu sama lain. Saat itu juga suara riuh nya semakin dekat. Ternyata itu suara siswi yang hendak ke toilet, Thea menduga itu pasti kakak kelasnya. Dilihat dari postur tubuh juga tulisan 'XII' di lengan kanan nya.

Sedangkan yang di tatap seperti itu oleh Thea merasa bingung sendiri dan tertawa remeh.

"Ngapain lu liatin gua kayak gitu? Gua tau kok kalo gua cantik," ucapnya dengan bangga.

"Emm iya kak maaf," ucap Thea datar. Membuat orang tersebut naik pitam, mengapa ada orang yang berani berbicara seperti itu padanya.

"Lu nyari ribut?" tanya nya yang mulai tersulut emosi.

"Ngga kak, permisi." ucap Arish menengahi. Ia tak mau berhadapan dengan kakak kelasnya yang satu ini.

Saat Thea dan Arish hendak pergi, orang tersebut berhasil menjambak rambut Thea dari belakang, membuat Thea kesakitan dan mencengkram tangan kakak kelasnya itu.

"Kak lepasin sakit..." ucap Thea memohon.

"Gua tau lu, lu Arthea kan? Siswi baru itu? Lu gak usah sok kecakepan deh. Di forum sekolah yang seharusnya foto gua yang disana kenapa jadi muka lu hah?!!" Emosi Bianca mulai memuncak. Ya, Bianca Angelica. Siswa kelas 12 yang dijuluki kembang sekolah karena kecantikannya. Padahal jika di lihat kembali. Bianca cantik bermodal make up tebal yang pasti jika terkena air akan luntur kembali.

"Gua gak tau apa apa kak, lepasin..." ucap Thea kesakitan. Sedangkan Arish sudah di tahan anak buah Bianca untuk diam.

"Tutup pintunya," ucap Bianca memerintah. Langsung saja rekannya menutut pintu supaya tidak ada orang masuk.

"Ada hubungan ama lu sama Daffa juga temannya. Kenapa lu akrab banget sama mereka? Jawab bangs*t," ucap Bianca sambil tangannya memegang rahang Thea keras. Thea hanya menutup matanya merasa sakit di bagian pipinya.

Notre VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang