15.(Mereka datang)👬👬

39 4 16
                                    

Pagi pagi sekali Davin dan Devin sudah nangkring di depan jalan untuk menunggu bus lewat,mereka tak sabar jika mengingat keduanya dengan Thea akan bermain sampai pukul 7 malam. Ini benar benar menakjubkan. Sedangkan Thea,ia sudah rapi akan menjemput kakaknya di stasiun tepat pukul 9 pagi. Sedangkan sekarang masih pukul 7 pagi,Thea membersihkan kamar terlebih dahulu. Lanjut keluar untuk mengecek keadaan apartemen yang akan di gunakan kakak nya itu. Baiklah sempurna,Thea kembali ke apartemennya. Ia duduk di kursi meja makan sambil terus memainkan benda yang kotak dan pipih itu.
Hingga sebuah ketukan pintu berhasil membuat lamunan nya buyar,Thea melangkah ke arah pintu. Saat sudah di buka,ia terkejut teryata Aulia sudah nangkring di depan pintu dengan senyum merekah. Shit! Bagaimana gadis ini bisa tau kalau rumah Thea disini? Okelah bagus,karena beberapa hari kedepan ia akan membeli rumah baru. Ia sudah malas tinggal di apartemen itu.

"Selamat pagi Thea," ucapnya dengan senyum merekah.

"Ada apa?" Balas Thea dingin.

"Tidak ada,aku hanya ingin berkunjung ke rumah mu saja. Apa itu tidak boleh?" Tanya nya.

"Memanglah tidak boleh,karena aku tidak pernah mengundangmu untuk datang ke apartemenku dan satu hal lagi, dari mana kau tau letak apartemenku?" Sinis Thea.

Aulia diam tak berkutik,ia kehabisan kata kata. Kalimat Thea tadi sudah jelas sekali meminta penjelasannya dan sedang mengusirnya.

"Aku...aku bertanya pada orang orang sekitar sini saja tentang dimana rumahmu," jawabnya gugup.

"Lantas,apa yang kau lakukan di daerah sini?" Sarkas Thea.

Aulia kembali terdiam,ia mulai bingung sendiri. Mengapa Thea selalu saja pintar dalam soal bermain kata ataupun kalimat yang membuat otaknya pusing.

"Aku dengar sekitar sini ada kedai burger,dan saat aku berjalan ada sekelompok ibu ibu yang membicarakan tentangmu,aku tidak tau mereka menjelaskan apa yang jelas aku langsung bertanya dan mereka menunjukan apartemenmu disini," jelasnya panjang lebar.

Thea masih ragu akan kalimat yang Aulia katakan tadi. Ia memang tidak pernah percaya 100% pada orang,Thea selalu memutar otaknya untuk hal semacam ini.

"Hari ini adalah hari minggu,kau mempunyai sang kekasih bukan? Mengapa kau tidak ajak dia berkencan saja? Mengapa harus datang ke apartemenku?" Tanya Thea 100% niat untuk mengusir Aulia.

"Pacarku sedang sibuk dengan tugas kelompoknya, apa aku tidak boleh jika hanya ingin menghabiskan weekend ku denganmu?" Tanya Aulia.

"Memang tidak boleh,karena aku malas keluar hari ini jadi tolong kembalilah ke rumah mu. Aku ingin masuk." Ucap Thea,baru saja ia akan menutup pintu Aulia sudah masuk dengan menyelinapkan badannya sedikit untuk bisa masuk.

Thea terkejut,bagaimana bisa orang di depannya ini tidak malu sama sekali ketika menyelinap masuk kedalam rumah orang. Thea memasang wajah dingin seperti biasanya,jika seperti ini maka akan berabe urusannya.

"Apa yang kau lakukan? Mengapa kau tiba tiba masuk ke rumahku?" Tanya Thea.

"Aku hanya ingin bersamamu saja,aku hanya ingin mengenal dirimu lebih jauh saja. Aku hanya ingin berteman dengan mu saja,apa itu tidak boleh?" Balik tanya Aulia.

"Baiklah jika itu maumu,tetap duduk disini dan jangan lakukan apapun. Paham?" Ucap Thea kemudian melenggang pergi meninggalkan Aulia yang terbengong sambil duduk di kursi.

"Dia sangat menyebalkan."

☆☆☆

3 orang pria baru saja turun dari pesawat. Mereka berjalan menuju kursi tempat duduk. Semua pengunjung terkagum kagum saat melihat ketiganya. Mereka benar benar tampan, jas hitam yang melekat di tubuhnya,kacamata hitam plus dengan koper besar membuat ketampanannya sangat sangat luar biasa.

Notre VieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang