BAB 13

35 7 1
                                    

Instrumen Raegan yang kedua usai dan dia memperbolehkan tamu-tamu yang hadir untuk memainkan piano atau berbincang tanpanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instrumen Raegan yang kedua usai dan dia memperbolehkan tamu-tamu yang hadir untuk memainkan piano atau berbincang tanpanya. Raegan mempercayakan Robert untuk berada di ruang utama pesta sebab ketidaktahuannya terhadap perbincangan Aster dengan Killian jauh lebih penting. Raegan memutuskan untuk mendekat.

Tidak ada persoalan berarti terhadap apa yang sedang Aster dan Killian bicarakan, Raegan mempersoalkan wajah putrinya dan raut-raut yang bahkan tidak sekalipun Killian tatap dengan benar. Keputusannya diambil atas nama seorang ayah seperti yang dijanjikan kepada Hailey.

"Tuan Vaughn tidak perlu mempersoalkan kecemasannya, Aster. Dia juga tidak peduli tentang politik, seperti Ayah." Raegan memberi seringaian penuh arti kepada Aster ketika menyembunyikan sorot gugupnya untuk Killian. "Tetapi Vaughn membutuhkan proyek ini."

"Semua orang membutuhkan uang dan reputasi." Killian tersenyum miring, melirik orang-orang yang di dalam rumah Raegan. Mata hijaunya kemudian berkilat di hadapan Raegan. "Selama ini aku selalu menemukan cara agar perusahaanku didengar dan diketahui. Aku yakin kau memahaminya, Tuan Edgar. Kau bisa berhenti memanggilku dengan formal."

"Ini adalah Killian Vaughn. Ayah tidak tahu kalau kau mengenalnya, Aster." Raegan menaikkan satu alisnya untuk Aster yang bersorot gugup di hadapannya. Wajah yang tersipu tampak jelas di bawah purnama.

Killian setelah itu menerka bagaimana Aster akan menjelaskan pertemuan mereka satu tahun yang lalu, padahal sesungguhnya tidak perlu melakukannya. Kegugupan Aster dihadapan Raegan telah menjelaskan lebih baik kepada Killian bahwa kehidupan mereka berbeda dengan nyanyian hati Killian. Kegugupan itu adalah rasa malu, ibarat tertangkap asyik berkenalan dengan orang asing dan gugup alih-alih menghabiskan waktu untuk mendapatkan relasi yang penting dan berguna demi masa depan. Aster menyempurnakan pemikiran itu dengan senyuman miring Killian karena ia menggeleng.

"I–ini pertama kalinya kami bertemu, tetapi aku pernah mendengar nama Vaughn Builiding di internet." Aster membasahi bibir, berharap ayahnya tidak mencari tahu kebohongannya satu tahun yang lalu tentang mencari inspirasi di pondok kayu atau melihat sorot dingin Killian.

Raegan kemudian mengangguk, menatap lurus bersama Killian. "Apa kau membawa desain-desainmu?"

Killian mengangguk. "Di mana kau ingin kita membahasnya?"

"Setelah pesta ini berakhir. Robert akan menunjukkan studioku." Raegan mengangguk puas, memberi senyuman untuk Aster. "Kalian menuntut ilmu di tempat yang sama. Apa kau tahu apa proyek akhir Tuan Vaughn, Aster?"

"Apa itu?" Aster bangga memiliki kesempatan bertanya di waktu yang tepat sementara tangannya telah menggenggam imajinasi untuk proyeknya sendiri.

Killian memberi senyum tipis, lalu tertawa halus sebelum meraih gelas minumannya. "Aku selalu menginginkan rumah kaca yang besar dan megah. Atapnya memiliki ukiran ranting dan tangkai bunga yang meliuk, sebagaimana rumah kaca itu melindungi tanaman-tanaman. Di dalamnya juga dijadikan sebuah restoran sehingga semua orang dapat bersantai dan menikmati hidangan sekaligus mengagumi."

Hate with LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang