Aku Hanya Ingin Menjalin Hubungan [BL] *(Complete)*

Chapter 3

Yu Qinghuan mengambil kesempatan saat lampu hijau dan membawa pria itu menyeberangi jalan. Setelah dia menempatkan pria itu di pinggir jalan, dia dengan susah payah berkata,
"Di sini sudah cukup bagus."

Seorang pria dewasa tapi berani bilang bahwa dia tidak tahu caranya menyeberang jalan. Hari ini Yu Qinghuan ingin melakukan perbuatan baik hingga akhir dan melihat apakah dia akan memainkan trik lainnya.

Pria itu menatap tangannya sendiri, lalu pada tangan Yu Qinghuan. Dia hanya berdiri di sana tanpa berbicara.

Yu Qinghuan secara mental memarahi kepribadiannya yang tidak ramah. Ia menyisir rambutnya yang tertiup angin dengan tangannya. Matanya menjadi cerah saat menyapu area itu dan melihat sebuah toko kecil yang menjual jajanan tradisional, shuang pi nai*.

.

*(shuang pi nai = semacam puding susu)*

.

Shuang pi nai:

.

Musim dingin di daerah utara benar-benar dingin dan membekukan. Itu akan sangat sempurna untuk memakan semangkok shuang pi nai kacang merah yang nikmat sekarang.

Membayangkan rasanya yang luar biasa nikmat, dia langsung mendorong pria itu ke samping dan menghampiri toko itu. Saat ini adalah jam kerja, sehingga tidak banyak pelanggan di dalam toko. Beberapa gadis muda yang terlihat manis sedang bersenda gurau di konter toko.

Yu Qinghuan mengapresiasi pemandangan itu untuk beberapa detik dan dengan menyesal menggelengkan kepalanya. Mereka sangat cantik, tapi sayang jenis kelaminnya salah.

Salah satu gadis itu melihatnya dan berhenti mengobrol, "Selamat datang. Mau pesan apa?"

Yu Qinghuan menatap gadis itu. Dia menggosok wajahnya hingga memerah.

Yu Qinghuan tidak hanya tampan, dia juga sangat elegan. Dia bersandar di konter sambil tersenyum tipis. Dia melihat-lihat menu dan entah mengapa Yu Qinghuan tiba-tiba merasa aneh.

Beberapa gadis di sana tiba-tiba merasa malu dan mencuri-curi pandang ke arahnya.

"Satu shuang pi nai kacang merah dan satu shuang pi nai durian."
Yu Qinghuan hanya butuh waktu sebentar untuk menentukan pesanannya.

"Baiklah. Tuan, silahkan duduk dan mohon tunggu sebentar." gadis muda itu memerah dan malu-malu menjawab tapi tetap menjaga keprofesionalannya. Setelah menerima pesanannya dan membayar, Yu Qinghuan menuju ke meja dekat jendela.

Saat itulah, bel yang tergantung di pintu toko berbunyi. Yu Qinghuan belum melihat siapa itu, tapi entah mengapa ia punya firasat buruk.

Tidak mungkin kan...