5. Kenyataan

442 60 22
                                    

Udah lama banget ya terakhir cerita ini di up. Buat nginget-nginget lagi ceritanya atau seenggaknya chapter terakhirnya, bisa dibaca ulang dulu ya hehehe

.

.

.

.

Sungguh awalnya Mark tidak mengenali kalau itu Perth. Penampilannya tampak berbeda dari ujung kepala sampai ujung kaki. Anak itu terlihat lebih dewasa dan tampan.

"Kak Siwat belum jawab pertanyaan aku."

Mark masih melamun. Ia menatap lurus pada lelaki di hadapannya.

"A-aku baik." Entah kenapa Mark terbata.

Lelaki yang banyak berubah di depan Mark itu tersenyum. "Syukurlah." Balas Perth.

"Kangen aku gak, Kak?"

Mark tersedak ludahnya sendiri. Beberapa detik itu terbatuk. Anak laki-laki itu menjadi semakin berani saja, pikir Mark.

"Kamu banyak berubah ya Perth," kata Mark akhirnya untuk mengubah topik pembicaraan dan salah tingkahnya. Entah kenapa juga Mark jadi salah tingkah.

Perth melirik penampilannya sendiri. "Oh ini, aku berubah buat Kak Siwat."

Sungguh Perth anak yang sangat polos. Mark tidak habis pikir lagi. Segala kepolosannya yang apa adanya itu membuat Mark tersipu sendiri.

"K-kenapa buat aku?"

"Biar cocok aja sama Kak Siwat kalo kita pacaran."

Ya Tuhan... Tolong selamatkan jantung Mark Siwat.

"Aku tau kalo Kak Siwat suka sama yang cakep doang. Jadi aku berusaha demi bisa sama Kak Siwat. Menurut Kakak aku udah cakep belum?"

Mark dibuatnya bingung. "Sebentar, gimana maksudnya?"

Perth menatapnya polos. "Aku udah masuk kategori cakep menurut Kak Siwat apa belum?" Ulangnya.

"Siapa yang bilang aku suka sama yang cakep doang?"

"Kak Blue."

"....."

.

.

Mark menggebrak meja di depan teman-temannya yang sedang berkumpul. Tatapan mereka semua tertuju pada Mark yang terlihat kesal. Tapi tak ada satu pun dari mereka yang mau buka suara untuk bertanya kenapa duluan.

Mark masih berusaha menetralkan napasnya yang memburu. Setelahnya ia melirik tajam ke arah Blue yang tidak jadi menyeruput minumannya.

"Kenapa?" Tanya Blue bingung.

"Jelasin coba Blue, apa alasan kamu bilang ke Perth kalo aku cuma suka sama yang cakep doang? Sekarang anak itu bener-bener berubah total buat aku katanya." Tanya Mark dalam satu tarikan napas. Sangat cepat.

Beberapa saat hening melanda. Mereka semua mencoba mencerna ucapan cepat Mark barusan.

"Perth siapa?" Title menjadi orang pertama yang memecah keheningan.

Mark menepuk wajahnya. Bagus. Sekarang mereka semua bakalan tau nama adik tingkat yang nyatain perasaan ke Mark tempo hari. Dan mereka pasti akan nyari tau soal Perth.

"Tenang dulu, Mark." Kata Blue. "Biar aku jelasin. Pertama, aku gak pernah ngobrol sama Perth. Apalagi ngasih tau soal hal kayak gitu ke dia? Kedua, bukannya bagus dia berubah demi kamu? Artinya dia serius, kan?"

Mark mengacak-acak rambutnya frustasi. "Bukan itu poinyaaaa.."

"Perth ini si bocah yang suka sama Mark?" Gun ikut bersuara.

Kak Siwat [PerthMark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang