"Aku suka Kakak!"
"Pacaran yuk!"
Kalau mau dibilang, ini di luar rencana. Di luar ekspektasi. Perth tidak berniat mengutarakan perasaannya, tapi entah kenapa malah kata-kata itu yang meluncur bebas. Ia mendekati Mark karena rencana awalnya ia ingin lebih dekat dengan katingnya. Tapi sepertinya otaknya berhenti berfungsi begitu di depan Mark. Terlebih seperti ada tatapan yang mengintimidasinya.
Yang terjadi, terjadilah, kata Perth dalam hati. Ia pasrah. Toh sudah kejadian.
Sekarang ia bisa melihat wajah bingung Mark.
"Pft! Hahahahaha" Blue tertawa seperti mendengar lelucon paling lucu yang pernah ada.
Mark menyikut pinggangnya.
Suara tawa Blue sudah tidak terdengar tapi ia masih terlihat menahan tawanya yang kapan saja bisa keluar.
"Kak Siwat gak harus jawab sekarang. Aku tau Kakak kaget. Jadi, nanti aja jawabnya." Kata Perth terburu-buru kemudian pergi begitu saja.
Sebenarnya ia yang kaget. Kaget dengan diri sendiri. Keadaan tertekan membuat alam bawah sadarnya yang bekerja. Ia juga belum siap mendengar jawaban Mark. Ia tidak mau ditolak tapi ia juga tidak yakin akan diterima.
Perth berjalan sambil memukul-mukul kepalanya dan mengulang kata 'bodoh'.
.
****
"Bodoh."
Ya, Perth memang bodoh. Ia setuju dengan Plan.
"Jangan malu-maluin." Kata Plan lagi.
Perth semakin menunduk.
"Deketin Siwat. Usaha. Ambil hatinya."
Perth langsung menegakan kepalanya. "Kak Plan dukung aku?"
"Kalau gak ada yang ngarahin lagi, kamu bakal makin bodoh."
Perth cemberut. Tapi, ada benarnya juga. Ia tidak punya pengalaman dalam hal beginian. Makanya kejadian tadi terjadi. Ini pertama kalinya ia tertarik sama seseorang, jadi Perth tidak bisa sepenuhnya disalahkan.
"Sekarang, karena Siwat udah tau perasaan kamu jadi ini saatnya buat kasih dia perhatian. Lebih deketin dia. Bantu dia kalau kesusahan. Pokoknya kamu harus selalu ada buat dia." Plan memberi petuah.
"Secara psikologis, orang yang udah tau ada orang lain yang suka sama dia, pasti secara gak sadar dia akan menaruh perhatian lebih pada orang tersebut."
"Sok tauㅡ aw!"
Kepala Perth baru saja dipukul.
"Tapi Kak, gimana caranya buat aku tau kalo Kak Siwat lagi kesusahan? Aku gak sekelas sama dia. Buat ketemu aja harus nunggu keajaiban dunia." Tanya Perth sambil mengusap-usap kepalanya.
"Samperin."
"Hah?"
"Iya, samperin ke gedung kelasnya. Banyak-banyak nongkrong di tempat yang biasa Siwat datengin."
"Ngeri Kak."
"Kenapa ngeri?"
"Tempat asing. Banyak orang asing. Aku gak suka."
"Mau dapetin Siwat gak?"
Perth mengangguk dengan cepat.
"Usaha."
.
****
Mark datang menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul. Ia langsung mengambil tempat duduk di sebelah Blue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Siwat [PerthMark]
RomanceKata orang, kalau mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan usaha dan susah payah, maka kita akan menghargai dan menjaga apa yang kita dapat itu. Karena kita tau perjuangan buat ngedapetinnya. . Cerita tentang usaha Perth Tanapon untuk ngedapetin...