20

169 22 4
                                    

1 tahun sudah. Aku kembali ke Amerika, tapi aku tidak sendiri

"HARVARD!" teriaknya kencang. Aku tertawa melihat tingkah polos adikku ketika berjalan ke sini. Iya, aku menculik Jongdae dari appa dan eomma, sehingga membuat mereka ricuh karena Jongdae hilang. Ketika aku mengingat kejadian itu, aku tertawa tebahak-bahak. Betapa paniknya eomma mencari Jongdae sampai Siheung, bahkan mereka pergi ke Jeju karena mengira Jongdae liburan ke Jeju sendirian

Appa tidak menikah dengan eomma, tapi dia tinggal bersama kami. Eomma sangat baik padaku, dia mampu membagi kasih sayangnya denganku dan Jongdae. Appa juga nyaman dengannya, namun karena mengingat umur jadi mereka tidak ingin menikah

"Keren sekali. aku harap tahun ini aku lolos"

"Jika tidak?"

"Aku menyerah kuliah" jawabnya tersenyum. Kalian pasti bertanya, bagaimana kabar Jongdae

Dia sehat. Baik fisik maupun psikis. Terapi Luhan berhasil. Beberapa bulan setelah sembuh dia kembali ke Korea, namun rasa takutnya kembali. Dia kembali mengurung diri dan berteriak di dalam kamar. Aku membawanya pergi ke Jeju untuk menenangkan diri. Dia sudah tidak membunuh hewan lagi. Itulah sebabnya aku berani 'menculik' Jongdae ke Amerika untuk melihat bisnisku, sekalian mendaftarkan dirinya di Harvard

"Sebenarnya aku mendaftarkanmu di Seoul dan Korean University. Tapi kalau kau tidak mau—"

"Aku mau kok. Seoul dan Korean University tidak buruk juga. Luhan hyung sudah mengajakku berjalan-jalan di kampus itu. Aku tertarik"

"Kau yakin?" dia menganggukkan kepalanya mantap. Aku membelai kepalanya, merusak tatanan rambutnya yang lucu

"Seandainya aku bertemu eomma lagi—" aku menoleh

"Aku akan memaafkannya. Aku diajarkan untuk memaafkan orang lain, bukan membencinya"

"Hatimu terbuat dari apa?"

"Dari rasa iri dan benci karena tidak mendapat kasih sayang yang setimpal. Untung aku dapat hidup dan berdiri lagi, kalau bukan karenamu" Jongdae tersenyum kepadaku

"Terima kasih Kim Minseok" aku memeluknya. Lagi-lagi air mata sialan ini keluar

"Hyung, aku tidak bisa bernapas. Oh, sekarang waktunya. Ayo hyung kita lihat hasilnya" Jongdae mengambil HP di sakunya, aku juga. Kebetulan pengumuman penerimaan mahasiswa baru Harvard dan Seoul bersamaan

"Ah, aku tidak lolos" sedihnya

"Tapi kau lolos di Seoul, lihat. Wah, jurusan apa ini? Kedokteran? Yang benar? SIALL" aku terkejut

Iya jelas! Aku tidak sengaja memilih jurusan kedokteran karena Luhan dan Sarang terus menggodaku saat aku mencoba memilih jurusan yang cocok untuk Jongdae. Aku selalu berdoa siang dan malam agar Jongdae tidak diterima di jurusan sialan itu, tapi malah lolos?

"Haha, aku akan mejadi calon dokter. Aku ingin dokter anak saja"

"Kau tidak keberatan?"

"Untuk apa? Aku senang bisa lolos. Hyung, Seoul National University, lho! Kampus terbaik nomor satu di Korea! Siapa yang akan menolaknya. Aku harus menelpon appa dan eomma"

"Halo, appa. Eomma. Aku lolos Seoul University! Kedokteran pula! Yeay!"

***

yey akhirnya HELP ME! udah ending man teman \^~^/ 

ku ingin menangis T~T

terima kasih atas dukungan teman-teman yang sudah kasih bintang, komen, saran, dll

semoga di lain kesempatan penulisan FF yang lain makin baik lagi

salam soondingie! 

HELP ME! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang