Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
"Tik tik tik, bunyi hujan di atas genting airnya turun tidak terkira cobalah tengok dahan dan ranting pohon dan kebun basah semua"
Seorang remaja tengah duduk di jendela rumahnya sambil bernyanyi lagu hujan padahal tidak sedang hujan, kakinya ia ayunkan remaja itu duduk di jendela lantai dua kamarnya.
" Aku— hanya ingin hidup tenang." Ucap remaja itu, ia melihat kebawah.
" Kenapa kamu ingin mati? Padahal aku masih ingin berteman denganmu."
" dia menyiksaku, aku tidak suka."
" Kamu harus bisa bertahan.. Jaemin."
" Aku tak peduli."
BRUK!
" JAEMIN!!"
Jeno Juanda remaja yang baru saja memasuki kelas satu SMA, ini hari pertamanya sekolah dan cukup bersemangat sebelum langkahnya terhenti karena.
" JENOOO!!!" suara nyaring dan melengking itu membuat Jeno menghentikan langkanya.
" Berisik Haechan!" Haechan Kamanila sahabat Jeno yang kebetulan sekali satu sekolah lagi dengannya, entah kebetulan yang bagaimana jenisnya sampai dari sekolah dasar hingga menengah atas selalu bersama-sama.
" Berisik Haechan, malu sama yang lain." bisik Jeno.
" Maaf maaf, abis udah kebiasaan."
Hari ini Jeno menjalani Masa Orientasi Siswa Baru dan mengharuskan dirinya membawa papan nama dari kardus dan topi petani.
Kalau Jeno mengenakan baju putih abu-abu dengan rapih baju di masukan ke dalam celana, sementara Haechan bajunya di keluarkan dengan papan nama yang di coret-coret.
" Gimana? Udah bisa nebak apa Orizasativa pake bantal kuning sama guling terus di selimutin, dari kemarin gak nemu jawabannya jadi aku cuma bawa nasi uduk aja." Ucap Haechan, mereka sudah sampai kelas IPA dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandekala [ Nomin ] || ✅
Horror✒ 노민 [ Completed ] Sandekala [n]. Pencekalan, atau yang sering orang ketahui adalah Waktu di penghujung senja. Ketika aku melihat dia memakan sebuah bunga untuk persembahan kepada sesosok wanita yang selalu hadir di mimpiku. " Dia memang di takdirk...