Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Jeno sedang di jalan pulang menuju rumahnya setelah ia pulang dari rumah Jaemin, hari mulai sore dan matahari sedikit demi sedikit menengelamkan cahayanya.
" Nono, saya barusan masuk ke dalam ruangan di pojok." Ucap Chenle, Jeno menoleh melihat Chenle dan Renjun di sebelahnya, dua anak ini sepertinya tidak akan terpisah.
" Oh ya? Apa di dalamnya?"
" Hanya ada meja merah dengan bunga dan boneka entah lah apa itu." Jeno menyiritkan keningnya.
" Boneka apa?"
" Dari jerami, ruangannya aneh karena ada foto keluarga tapi itu bukan temanmu."
" baiklah, nanti jika aku kesana akan aku tanyakan pada Jaemin."
Beberapa orang menatap Jeno aneh karena bicara sendiri di jalan bahkan ada beberapa yang berbisik mengatai Jeno ini ganguan Jiwa, Jeno selalu mengabaikannya dan mulai membiasakan diri.
Saat sampai di belokan, ada tanah kosong yang dijual dan pemilik rumah sampingnya memanfaatkan dengan menanam pohon pisang dan singkong.
Jeno terus berjalan sampai ada suara aneh di sampingnya, Jeno berusaha untuk tidak menoleh namun matanya penasaran apa yang ada di sampingnya, begitu menengok ia melihat makhkuk yang du bungkus kain yang sering orang sebut sebagai Pocong, Jeno meneguk liurnya kasar.
" Lari Jen larii!!" intrupsinya pada kedua kakinya yang entah kenapa ingin berjalan lambat.
Suara itu semakin memekakan telinga, ia baru ingat perkataan neneknya jika bertemu pocong jangan di dekati Jika kamu terkena ludah pocong maka tubuhmu akn bau bangkai seumur hidup segera saja Jeno mengaspol larinya dan sampai rumah dengan terengah-engah.
" Kamu kenapa Jen?" Tanya Ibunya.
" ada pocong ma di tanah kosong yang di jual itu." Jawab Jeno.
" Udah biasa, lagian kan emang kesukaannya di bawah pohon pisang." Sang ibu memberikam segelas air untuk Jeno.
" Makasih ya ma."
" Sama-sama."
Pukul sembilan malam, ia baru saja selesai menonton TV dan rencananya ia hendak tidur, baru saja ia hendak tidur tiba-tiba Renjun datang.
" Ada apa?" Tanya Jeno.
" Aku mau susu seperti yang ibumu buatkan untukmu Nono." ucap Renjun, sambil menunjuk susu dalam gelas di nakas Jeno.
" Tidak, ini milikku!"
" Haya sedikit saja." Renjun menujukan jari jempol dan tekunjukny menujukan sedikit yang ia maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandekala [ Nomin ] || ✅
Horror✒ 노민 [ Completed ] Sandekala [n]. Pencekalan, atau yang sering orang ketahui adalah Waktu di penghujung senja. Ketika aku melihat dia memakan sebuah bunga untuk persembahan kepada sesosok wanita yang selalu hadir di mimpiku. " Dia memang di takdirk...