4. Penghujung senja

4.3K 1K 274
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno terbangun dari tidurnya merasakn seluruh tubuhnya sakit dan saat ia menyibakan bajunya ada bekas cakaran di tangan dan dadanya, apakah semalam ia menggaruk sampai berbekas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno terbangun dari tidurnya merasakn seluruh tubuhnya sakit dan saat ia menyibakan bajunya ada bekas cakaran di tangan dan dadanya, apakah semalam ia menggaruk sampai berbekas.

" Kenapa banyak bekas cakaran?" Tanya Jeno.

" Jen!" Jeno menoleh melihat kakaknya masuk ke dalam kamarnya.

" Kenapa kak?" Tanya Jeno.

" semalem aku denger teriakan dari dalem kamar kamu, gak berani masuk serem." Jeno menatap sekelilingnya, tak ada yang aneh tidak ada yang rusak juga.

" perasaan aja kali." ucap Jeno.

" beneran, jelas banget kedengaran."

" udah ah, mau mandi dulu."

Jeno masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Mark dengan seribu pertanyaan di otaknya, Mark menatap kamar adiknya horor.

" Masa di sini ada hantunya?" gumam Mark lalu meninggalkan kamar Jeno dengan brigidig ngeri.

Jeno baru saja selesai mandi, meringis karena merasakan perih di sekitar tubuhnya yang luka, Jeno mengambil baju kaosnya hari ini hari minggu semua sekolah tentu saja libur.

Setelah selesai mandi dan memakai baju Jeno keluar dari kamar menuju dapur disana sudah ada ibunya yang sedang menata sarapan, ayahnya yang membaca berita dari tabletnya juga kakaknya yang bermain ponsel.

" kenapa kak? Senyum-senyum sendiri abis dapet gebetan ya?" Mark menoleh sekilas ada Jeno.

" Enggak, ini si Yuta ngirimin—"

" Video porno lagi?" Mark membelakan matanya dan langsung mencubit tangan Jeno.

" Hus! Sembarang, kalo orang ngomong tuh jangan dipotong dulu, nih liat nih ngirim foto si yangyang lagi mangap."

" Udah, duduk kita sarapan ayo." Ucap Ibu.

Jeno mendudukan dirinya di samping sang ibu, mengambil beberapa makanan dari meja makan, namun saat hendak mengambil ayam goreng sang ibu menyadari kalau ada sesuatu yang aneh tangan Jeno.

" Tangan kamu kenapa?" Tanya Ibunya, Jeno segera menarik tangannya.

" Oh, ini semalem kayaknya aku ngegaruk sampe lecet." Jawab Jeno.

" Tapi kayak bekas cakaran deh bukan bekas garukan." Ayah dan Mark menoleh menatap Jeno.

" Bongshik kali masuk kamar terus nyakar aku."

" bongsik kan di kandang semalem, lagian mana bisa dia buka pintu kamar?" ucap Mark.

" Udah ah, aku mau makan." Ucap Jeno.

Sandekala [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang