2. Jendela

5.4K 1.2K 214
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno menunggu Haechan di depan rumahnya, Haechan mengajaknya berangkat sekolah bareng, tak jauh juga letak sekolah mereka hanya lima belas menit di tempuh jalan kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menunggu Haechan di depan rumahnya, Haechan mengajaknya berangkat sekolah bareng, tak jauh juga letak sekolah mereka hanya lima belas menit di tempuh jalan kaki.

" ayok Jen!" ajak Haechan, Jeno segera mengikuti Haechan.

Senin pagi dimana para murid sangat malas menghadapi upacara bendera, ada yang pingsan ada juga yang pura-pura pingsan hanya ingin berteduh di UKS.

" Upacara selesai."

Para murid bubar dari lapangan dan menuju kelas masing-masing, tak jarang sebagian mampir dulu di kantin untuk membeli minum..

Haechan termasuk siswa yang mampir dulu sementara Jeno langsung masuk ke kelas, melihat beberapa murid mengobrol namun pandangannya tetap pada Jaemin yang duduk di pojok sembari membaca buku novel.

Jaemin menoleh dan tatapannya langsung tertuju pada Jeno, Jaemin tersenyum Jeno mengalihkan padangannya.

" Kenapa kamu liatin saya terus?" Jeno memelototkan matanya, ia menoleh dan mendapati Jaemin berdiri di sampingnya, ia kira mendengar suara goib lagi.

" Eh, enggak." Jeno mengalihkan pandangan pada buku di hadapannya.

" Nama saya Jaemin Inggardana." Jaemin menjulurkan tanganya, namun saat Jeno hendak mengengamnya Jaemin menariknya kembali membuat Jeno bingung.

"Kenapa?" Tanya Jeno.

" Maaf, saya kembali ke bangku saya." Jaemin berjalan meninggalkan Jeno.

" Kenapa dia?" Tanya Haechan yang baru saja datang.

" Ngajakin kenalan tapi gak tau deh." jawan Jeno.

" Tuh kan, aneh banget dia."

" Udah lah."

Pelajaran pertama di mulai guru wali kelas mereka masuk dan memperkenalkan diri, Guru yang terlihat masih muda dan Cantik banyak di goda oleh siswa lelaki termasuk Haechan, sementara Jeno tak tertarik sama sekali.

" Jen, gurunya cakep tuh gak minat?" Tanya Haechan.

" Gak." Jawab Jeno singkat, Haechan memutar bolamatanya.

Jeno melirik sekilah menatap Jaemin yang sedang mencoret-corot bukunya dengan brutal bahkan cara memgang pulpennya pun di kepal, ia merasa ada yang aneh dengan Jaemin.

" Ssst, Jangan dekati dia." Jeno terperenjat kaget ketika mendengar suara seorang anak kecil padahal di kelasnya tidak ada anak kecil sama sekali, bahkan Jaemin meliriknya.

" Jadi ada yang mau di tanyakan?" Pandangan Jeno beralih kembali ke depan.

- - -

Pulang sekolah Jeno langsung masuk ke rumahnya melihat kakaknya dan beberapa temannya sedang main PS di ruang kamarnya ditandai dengan terdengar ribut di kamar kakaknya.

Sandekala [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang