Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Jeno menahan tangan Jaemin yang hendak memukul Jeno dengan besi berkarat itu, Jeno menahan tubuh Jaemin yang kekuatannya tak bisa dibilang remeh saat ini.
" Jaemin!! jaemin sadarr!!" ucap Jeno.
Jeno menyingkirkan tubuh Jaemin ia keluar dari kukungan Jaemin dan berlari menuju pojok ruangan, ia melihat Jaemin mengejarnya, Jeno segera masuk ke dalam ruangan dan menguncinya.
BRAK!
BRAK!
Jaemin berusa membobol pintu itu, Jeno menoleh ke belakang melihat tiga orang terkapar dengan darah merembes dari tubuh mereka.
Jeno mendekati Jisung yang terduduk sambil memegangi tangannya yang berdarah.
" Jisung?? Kamu kenapa?" Tanya Jeno.
" Kak Jaemin akh! Tusuk aku pake keris itu." Jawab Jisung sembari menunjuk sebuah keris yang tergeletak tak jauh dari dia.
Jeno juga beralih pada dua orang yang tergeletak disana, Jeno memegang lehernya masih ada denyut nadi berarti masih hidup.
" Ini orang tua kamu di apain?" Tanya Jeno.
" Kak Jaemin pukul mereka pakai kendi." Jawab Jisung.
Brak!
Brak!!
DUAR!
pintu terbuka, Jaemin tersenyum mengerikan sambil menyeret besi itu tangannya terluka, Jeno bangkit dan mendekati Jaemin.
" Jaemin!! Sadar jaemin!! JAEMIN!!" Jeno berteriak di hadapan Jaemin, Jeno merasakan aura yang sangat negatif dalam tubuh Jaemin.
Jaemin kerasukan tapi entah sosok apa yang merasukinya, Jeno kembali menahan tubuh itu hingga ia melihat sosok wanita berbaju hitam berjalan di belakang Jaemin.
" Bukan annelise?" Gumam Jeno, jadi sosok apa yang ada di dalam tubuh Jaemin.
" Kalian harus mati." Ucap Jaemin, suaranya berubah menjadi berat.
" JAEMIN!!"
Jeno mendoromg tubuh Jaemin hingga terjatuh dan menutup kembali pintu itu ia berlari turun ke bawah, Jaemin mengikutinya.
Bruk!
" Akh!" kaki Jeno terpeleset hingga ia tak bisa menginjak anak tangga terakhir, sepertinya terkilir.
Jeno melihat Jaemin menuruni tangga sambil menyeret besinya, Jeno berusaha bangkit namun kakinya sangat sakit, ia memaksakan berdiri dan berlari kemanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandekala [ Nomin ] || ✅
Terror✒ 노민 [ Completed ] Sandekala [n]. Pencekalan, atau yang sering orang ketahui adalah Waktu di penghujung senja. Ketika aku melihat dia memakan sebuah bunga untuk persembahan kepada sesosok wanita yang selalu hadir di mimpiku. " Dia memang di takdirk...