17. Wanodya

3.1K 815 50
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno berdiri di depan sebuah rumah, ia menengok ke samping sosok wanita yang berpakaian sekolah dan wajah pucat menatap rumah di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berdiri di depan sebuah rumah, ia menengok ke samping sosok wanita yang berpakaian sekolah dan wajah pucat menatap rumah di hadapannya.

" Ini rumah kamu?" Tanya Jeno.

" Ya, ini rumah saya. Saya rindu dengan ibu saya." jawab sosok itu.

Jeno memencet bell rumah yang ada di depan gerbang dan tak lama sosok wanita paruh baya keluar dengan pakaian rumah, ia sedikit bingung dengan Jeno yang ada di depan rumahnya.

" Ya, ada perlu apa?" Tanya Ibu itu.

" Saya kesini mau memberikan ini." Jeno memberikan gelang emas dan buku paket matematika.

" Ini—"

" Ini milik maya, saya menemukannya di ruang guru." Bohong padahal sosok itu yang memberikannya pada Jeno, ibu di hadapannya kaget.

" Kamu temannya maya?" Jeno menggeleng.

" Saya adik kelasnya." Ibu itu menangis dan memeluk buku itu.

" Saya rindu sekali dengan anak saya, sudah lama sekali." Jeno tersenyum.

" Kalau begitu saya pulang ya bu."

" Gak mau mampir dulu? Minum teh dulu sebentar." Jeno menggeleng.

" Makasih bu, ini udah sore saya takut di marahi ibu saya."

" Sekali lagi terimakasih ya nak." Jeno mengangguk.

" Oh iya bu, kalau ibu mau nuntut pelakunya silahkan jangan takut karena dia punya uang ya bu, ini keadilan buat anak ibu." Ibu itu menatap Jeno, Jeno langsung pergi meninggalkan si ibu.

Dan disinilah Jeno sekarang di rumah milik si pelaku, Maya sosok itu pun masuk ke dalam rumah kelihatannya keluarga si pelaku hendak pergi dan Maya segera masuk kedalam mobil yang hendak melaju itu.

Jeno tak mau ikut campur dengan urusan selanjutnya jadi ia pulang ke rumah dan menunggu kabar dari maya, Dan malam harinya Maya datang ia mengetuk pintu terlebih dahulu namun Mark yang membuka.

Mark bingung karen tidak ada siapapun yabg ada di depan pintu, tapi dengan di bukanya pintu Maya masuk ke dalam rumah walau tak terlihat oleh Mark.

" Selamat malam." Sapa Jeno.

" malam, Jeno saya mau berterimakasih sama kamu karena kamu bisa mengantarkan barang berharga milik saya ke rumah saya."

" Bagaimana dengan pelaku?"

" Dia sudah mendapat yang setimpal, mobil yang di kendarai keluarganya kecelakaan, hanya dia yang selamat." Jeno kaget mendengarnya, karma memang selalu ada bukan melewati apapum.

Sandekala [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang