Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Malam-malam Jeno harus keluar rumah karena di suruh ibunya membeli bubur ayam di depan komplek untuk kakaknya yang sakit, Jeno baru saja membeli bubur dan hendak pulang.
Namun saat di jalan ia melihat seorang kakek tua yang berjalan lambat, Jeno menghampirinya.
" Mau kemana kek malem-malem?" Tanya Jeno, Kakek itu tidak menjawab Jeno berfikir jika si kakek sedikit tuli.
Jeno berjalan beriringan dengan si kakek, Dan seketika si kakek menoleh ke arah Jeno.
" Geura uwih bisi aya bala, Geura indit (cepat pulang takut ada kecelakaan, cepat pergi)." Jeno sedikit bingung dengan perkataan si kakek, namun saat ia berkedip si kakek sudah tidak ada di sampingnya.
Jeno baru sadar ini malam jum'at keliwon, Jeno segera berlari pulang namun di jalan ia dicegat lagi oleh sosok laki-laki.
Jaehyun mengendarai mobilnya ke arah puncak, hari mulai malam dan ia meliahat ponselnya sebentar, mengetik sesuatu di ponselnya.
Jaemin
Jaemin, kakak minta maaf ya
Kakak lakuin ini semua buat kamu
Kakak sayang kamu.Pesan singkat yang Jaehyun tulis sebelum ia melihat sosok wanita di hadapannya hingga mengharuskan Jaehyun banting stir.
Jaehyun merasakan sakit di sekujur tubuhnya sebelum mobil masuk ke dalam jurang sedalam duabelas meter, mobilnya hancur parah.
Sosok laki-laki itu berdiri di samping Jaehyun mengajak Jaehyun untuk pergi, hanya arwahnya tidak dengan raganya.
" Sudah selesai, jangan ganggu Jaemin lagi." Ucap Jaehyun.
" Tidak, ayahmu sudah mengorbankan satu nyawa, ada satu lagi yang harus di korbankan untuk menebus segala yang sudah ia pinta pada saya." Ucap Frederic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandekala [ Nomin ] || ✅
Terror✒ 노민 [ Completed ] Sandekala [n]. Pencekalan, atau yang sering orang ketahui adalah Waktu di penghujung senja. Ketika aku melihat dia memakan sebuah bunga untuk persembahan kepada sesosok wanita yang selalu hadir di mimpiku. " Dia memang di takdirk...