14. Jumantara

3.3K 850 95
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno baru saja pulang ke rumah pukup lima sore, ia melihat rumahnya sepi mungkin ibu dan ayahnya sedang keluar dan kakaknya juga, terbukti dari kunci rumah yang di taruh di pot dekat pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno baru saja pulang ke rumah pukup lima sore, ia melihat rumahnya sepi mungkin ibu dan ayahnya sedang keluar dan kakaknya juga, terbukti dari kunci rumah yang di taruh di pot dekat pintu.

Jeno masuk ke dalam rumahnya dan menguncinya kembali, rumah belum di nyalakan lampunya mungkin karena orang tua dan kakaknya pergi saat siang.

" Jeno." baru saja Jeno hendak menyalakan saklar lampu Renjun mengagetkannya.

" Apa?" Tanya Jeno.

" Ada orang baru masuk rumah kita." Jeno menyiritkan keningnya.

" Siapa?"

" Dia wanita jelek."

" Inggit? Bukannya udah lama dia disini? Kan suka di kamar kak Mark." Renjun menggelengkan kepalanya.

" Dia wanita jelek yang di bawa mark dari kampusnya."

Jeno berjalan menuju dapur mendudukan dirinya di kursi pantry menuangkan air dari teko ke gelas, meminumnya menenabgkan fikirannya karena hari buruknya di sekolah.

" Sudahlah, biarkan saja dia tidak akan menganggu juga." Ucap Jeno.

" Tapi dia menganggu kami." Ucap Chenle yang baru datang.

" aku lelah okay, mahluk di sekolah jadi menatapku semua! Apalagi saat aku ke toilet, murid bunuh diri itu selalu meminta tolong padaku!"

" Lalu bagaimana?"

" Aku... Mau tidur." Jeno bangkit dari duduknya dan menuju kamarnya, namun saat di lorong ia melihat perempuan berdiri di dekat jendela.

" Kalau mau disini jangan ganggu kami." ucap Jeno santai sebelum masuk ke kamar.

Jeno menidurkan dirinya di kasur namun saat hendak memejamkan matanya Renjun menarik bantalnya.

" Kenapa?" Tanya Jeno.

" Tidak boleh tidur sore Jeno, Sandekala." Ucap Renjun, Jeno menghembuskan nafasnya jadi ia beralih menuju lemari dan mengganti baju sekolahnya.

Tes!

Jeno melihat ada tetesan darah yang berasal dari atap rumah, Jeno menangahkan kepala melihat tetesan itu di plafonnya, Jeno sadar ini bukan karena bangkai binatang tapi ini ulah wanita jelek itu.

" Jijik!" Gumam Jeno sambil brigidig ngeri.

" dia menganggu kan?" ucap Renjun.

" Bisa kau usir dia? Setiap hantu yang datang pasti takut padamu dan kau usir." Ucap Jeno.

" Sudah tapi dia tak mau pergi." Jeni memijat pelipisnya.

Srek! Srek!

Jeno mendengar langkah kaki yang di seret dari luar kamarnya, ia yakin wanita jelek itu yang melakukan akhirnya Jeno keluar dari kamar dan melihat wanita itu di depan kamarnya.

Sandekala [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang