The Problem

574 43 0
                                    

Hari Minggu pagi yang diawali dengan guyuran hujan di ibukota, membuat semua orang malas untuk beranjak dari kasurnya, atau hanya sekedar berpindah posisi. Lebih baik memilih bersembunyi dibalik selimut tebal, dan melanjutkan masuk ke alam mimpi yang menyenangkan.

Tadinya, Jimin memang berniat seperti itu tapi dering handphonenya mengganggunya, dan memaksanya untuk beranjak.

Dia mencoba meraih handphonenya yang ada dimeja sebelah kasur dengan susah payah. Diliriknya sedikit , ada pesan masuk dari Taehyung.

"Jim, gue sm Jung ke apart lo ya? Kita bawain makanan banyak, sekalian kita udh lama ga ngumpul bertiga. Lo pokoknya harus cerita masalah lo , gamau tau."

Jimin membaca pesan Taehyung dengan sedikit terkekeh. Sahabatnya itu memang sangat posesif padanya, terlebih apabila ada sesuatu yang mengganjal dihati Jimin.

Jungkook pun sama, lelaki yang berhasil memikat sahabatnya itu jauh lebih galak apabila menyangkut hal yang menyakiti Jimin.
Jimin beruntung bisa dipertemukan dengan dua orang aneh ini. Dan juga jangan lupakan Mingyu dan Yugyeom si perusuh, mereka tidak kalah berharganya.

Jimin membalas pesan Taehyung singkat.

"Iyaaaa bawel, see you."

Jimin menaruh handphonenya lagi ke meja lalu ia melihat ke arah kaca yang dipenuhi air hujan. Masih gerimis gumamnya.

Jimin teringat, bahwa nanti malam ia harus menemui sosok misterius itu, entah apa maksudnya mengajaknya bertemu.

Rasanya ia ingin kembali ke saat Kak Sungwoon mengajaknya dinner dan deep talk. Sepertinya Jimin menyukai dosennya itu.

Lamunan Jimin buyar, dia harus bersiap karena kedua sahabatnya akan datang. Dia bergegas mandi.

"Ngaco lo? serius? Kok gue kayak ga percaya ya? Pak Sungwoon ngajak lo jalan?" Taehyung  bertanya dengan nada yang cukup keras dan lantang.

"Terus lo ngapain aja semalem? Lo ga ons kan?" Jungkook menimpali

"Gak lah, gue dinner doang di rooftop, terus liat bintang, minum wine, deep talk. Hm....pokoknya romantis. "

"Tapi Pak Sungwoon emang ganteng sih, ga keliatan udah umur 30an. Terus lo baper?" Taehyung terus bertanya sambil memakan snack yang dia bawa.

"Ya pikir aja, siapa yang ga baper diperlakuin gitu. Katanya dia udah merhatiin gue dari 2 tahun lalu pas dia pindah ke kampus kita. Pas itu dia liat gue lagi gladi bersih mau kompetisi. Tapi dia ga pernah ketemu gue di kelas , dan pas banget smt 5 ini dia jadi dosen gue. Jadi dia baru bisa say "hi" ke gue."

"Gila ya lo, populernya udah bukan dikalangan mahasiswa lagi. Tapi dosen dosen juga pada ngincerin. Untung lo bukan pacar gue, bisa pusing gue."
Jimin memukul pelan lengan Taehyung. Jungkook juga ikut memukul Taehyung lebih keras.

"Ye lagian siapa juga yg mau sama lo, Jungkook doang. "

"Jangan gitu Jim, Taehyung gini gini ganteng se fakultas. Mana jago di ranjang. Hahahaha." Jungkook sedikit meledek Jimin.

"Lu pada kalo ga bisa diem, gu usir ya!" Jimin mengancam, tentu saja dengan nada bercanda.

Jimin terdiam, dia masih menyimpan rahasia lagi , tentang niatnya bertemu dengan myg. Tapi dia tidak mungkin memberitahu Taehyung disini. Karena ada Jungkook.

Teman Tidur [ YOONMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang