Chapter 2 ; Milky-Cano

2K 280 8
                                    


Soobin membuka matanya kala ia merasa seseorang membuka tirai hitamnya secara paksa sehingga membiarkan cahaya cahaya itu menelusup masuk kedalam manik matanya. Ia mencoba mengumpulan fokus pada retinanya, menyadari bahwa ibunya yang tengah berdiri dihadapanny lengkap dengan senyuman hangatnya. Soobin mendengus lalu kembali menutupi diriny dengan selimut abu abu tua nya, mengabaikan keberadaan sosok ibundanya yang hanya bisa tertawa kecil sambil menepuk kasur kosong lelakinya.

"Soo, ayah dan ibu akan berangkat keluar negeri lagi, dan kemungkinan akan cukup lama, sehingga kau bisa menikmati waktumu dan pekerjaan mu disini, ayah akan fokus pada usaha wine nya disana, kau? silahkan lanjutkan apa yang sudah di tetapkan ya? paham?" jelas sang ibunda sambil mengusap kepala Soobin yang menyembul dari balik selimut. Soobin mengerang tanda ia sudah paham dengan perkataan ibunya yang sudah kerap kali ia dengar. Ya, orang tuanya tidak lagi tinggal di rumah tersebut, melainkan hanya sesekali berkunjung dengan tujuan berlibur bersama anak semata wayangnya, Choi Soobin. Ayah Soobin sudah pensiun dari pekerjaan nya dan sepupu Soobin yang menjadi pemimpin sebelumnya pun juga sudah mengundurkan diri dan berfokus pada usahanya yaitu sebagai penghasil salah satu minuman alkohol— whiskey—.

"Baiklah, jangan lupa jaga dirimu ya anakku, tetap waspada jangan lengah, kami percaya padamu", jelas Ayahnya yang ntah sudah berapa lama disana memandangi anak dan istrinya bergantian. Soobin mengangguk mengacungkan jempolnya pada kedua orang tuanya dan melanjutkan mimpinya kembali dengan suasana gelap khas kamar Soobin— Abu abu tua dan Abu abu muda serta hitam.

***

Yeonjun mengusap peluh di keningnya. Hari ini, Yeonjun dan beomgyu serta Huening sedang bekerja membersihkan kedai mereka yang akan mengadakan acara kecil kecilan, dengan undangan— ahh, kalau kata Taehyun hanya teman biasa, dan mungkin hanya 10 orang? kapasitas kedai itu hanya mampu menampung 25 orang saja dan tentunya malam undangan akan menyewa penuh kedai tersebut.

Yeonjun mengebaskan taplak meja berwarna acacia itu sambil menyahuti ledekan dari Beomgyu dan Huening. Ya, sedari kemarin, sepulangnya kedua tamu vvvvip mereka, Beomgyu dan Huening mulai menggodai Yeonjun perkara Soobin.

"Kau akan jatuh hati padanya hyung!", seru Huening sambil menyapu dedaunan kering di taman kedainya.

"Iya loh! lihat saja dia bahkan tersenyum pada yeonjun hyung kita!!", tambah Beomgyu.

"Mmm, siapa yang tidak? dia tampan, hanya terlalu angkuh. Tapi, hey– kalian mengenalnya???", Yeonjun bertanya sambil memandangi kedua adiknya bergantian. Serasa memahami satu sama lain, Beomgyu mengangguk sambil menatap Yeonjun yang masih dengan wajah herannya.

"Tidaakk! yang kutau ia sama seperti Taehyun, pengusaha!", dalam hati Huening memohon ampun atas kebohongan Beomgyu dan dirinya, ia hanya tidak ingin Yeonjun merasa tidak nyaman denganpekerjaan Soobin apalagi ketika ia berada di sekitar Soobin. Walaupun mereka tidak tahu pasti apakah benar Yeonjun akan selalu berada di sekitar Soobin atau sebaliknya bagaimana hanya goresan Tuhan yang tahu.

Yeonjun melanjutkan kegiatannya membersihkan meja meja diteras kedainya itu.

"Aku pikir kalian mengenalnya, aku pikir ia sosok yang dikenal banyak orang, kalau iya, aku akan merutuki diriku sendiri karena tidak mengenalnya–", Huening menatap yeonjun dengan kening berkerut. Memangnya kenapa kalau ia tak mengenal Soobin?

"Pasti ia sangat terpukul karena pesonanya tidak diketahui orang tampan sepertiku", kekeh Yeonjun yang membuat Beomgyu dan Huening nyaris melemparinya dengan sampah kering. Oh? secara tak langsung Yeonjun mengakui Soobin dan pesonanya?

***

Yeonjun sudah menyiapkan beberapa keperluan untuk acara kecil yang Taehyun bilang akan diadakan di kedai mereka, sebagai suatu ucapan selamat atas bekerja samanya Taehyun dan Huening (kedai itu). Beomgyu menata meja meja itu dengan elegant. taplak putih bersih dan beberapa pasang piring (kecil dan besar, sepertinya untuk dessert dan main course). Ah, tetapi yang tak habis pikir dengan permintaan Taehyun adalah, ia bilang pengawal Soobin akan tiba terlebih dahulu membawakan beberapa botol soju yang akan dihidangkan ketika pukul 10.00 malam. Buat apa? ia pikir ini adalah makan malam klasik antar orang kaya yang ia tidak begitu tertarik untuk menyelaminya. Dan terlebih, kenapa Soobin? kenapa bukan dia? padahal umurnya juga sudah mencukupi? Ah, memusingkan. Otak mini yeonjun tidak kuat untuk berpikir.

Dare To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang