Chapter 5 ; A Confession

1.3K 236 5
                                    

Taehyun melangkah kan kakinya menuju kamar soobin, sahabatnya yang diduga masih terlelap. Semenjak kejadian Soobin mengajak Yeonjun jalan jalan hingga pagi ntah mengelilingi kota Seoul hingga pelosoknya, membuat Yeonjun dan Soobin larut dalam obrolan mereka. ntah itu sebagai bayaran hutang budi Yeonjun ataukah itu hanya zona nyaman Soobin yang jarang mendapatkan sosok baru dalam hidupnya? Ntahlah.

Taehyun membuka pintu kamar Soobin lalu menutupnya kembali. Dan benar saja dugaannya, Soobin masih terlelap. Padahal ia membawa berita yang tak cukup baik untuk didengar oleh Soobin.

"Soobin.", Soobin membuka matanya perlahan mendengar sebuah suara memanggilnya. Ia mengumam malas.

"Choi Soobin.", yang dipanggil hanya menyahut malas. Taehyun memutar bola matanya malas.

"Yeonjun. Dia yang pernah diselamatkan alm. adikmu." cukup membuat Soobin membuka matanya karena terkejut. Ia kemudian mendudukkan tubuhnya menatap Taehyun yang sudah berdiri didepannya. Lengkap dengan baju kerjanya. Soobin menatap Taehyun sekali lagi.

"Choi Yeonjun. yang pernah diselamatkan oleh mendiang Choi Arin.", Mata Soobin memanas dan dadanya bergemuruh. Baru saja ia merasakan kehangatan muncul kala ia bersama yeonjun, taehyun datang membawa berita yang mampu mengoyak dan menaikkan amarahnya.

"Pemuda itu. aku tau dari Beomgyu dan Huening. Mereka menceritakannya padaku. Yeonjun berhutang budi bahkan nyawa dengan sosok perempuan, yang tak lain adalah adikmu." Bagai disambar petir. Soobin memandang Taehyun tak percaya, ia pikir Taehyun bercanda. Tapi dari raut dan garis wajah Taehyun tak menunjukkan sama sekali ada bercandaan disana. Soobin menatap Taehyun berusaha menetralkan emosinya yang sudah terkubur 4 tahun lalu.

Flashback.

Arin bermain bersama dengan seorang laki laki sore itu. Laki laki itu berambut coklat muda, sedang sibuk melemparkan candaan pada Arin. Arin. Adik dari Choi Soobin. Kala itu kehidupan Soobin terasa damai dengan banyaknya kebahagiaan yang ia punya. Adik yang sangat ia sayangi pun juga memberinya banyak alasan untuk melanjutkan kehidupannya yang walaupun adalah seorang turunan mafia.

Lelaki itu mengejar bola yang dilempar berlebihan oleh Arin kearah jalanan. Tak sadar bahwa dari sisi lain ada truk yang sedang melaju. Hanya arin dan soobin yang menyadarinya. Tanpa babibu, arin berlari mengejar lelaki yang sudah terdiam memegang bola kala truk itu membunyikan klakson yang memekakkan telinga.

BRAAK!

Lelaki itu membuka mata dan mendapati sosok perempuan yang sudah terbujur kaku ditengah jalan bersimbah darah dan tersenyum menatapnya. Ia lalu melambaikan tangannya pada lelaki itu kemudian memejamkan matanya. Ntah ia akan terbangun lagi atau tidak, yang jelas, Tuhan sudah memanggilnya terlebih dahulu.

Lelaki itu dan Soobin, terdiam dengan gemuruh yang sulit diutarakan. Ia menatap mayat adik kesayangannya dari jauh. Kala banyak orang mendekati mereka berdua.

Dari situ, kesedihan dan dingin mulai menyelimuti hati Soobin. Dan dia berjanji akan membunuh lelaki yang membuat adiknya meregang nyawa.

Flashback end.

Soobin teringat kembali adegan yang ia benci dan sudah ia kubur sedalam mungkin. Bagaimana bisa lelaki itu adalah Yeonjun? Apakah yeonjun tak mengenalnya? Apakah yeonjun melupakan semuanya jika memang ia adalah lelaki itu?

"Yeonjun terkena amnesia retrograde, kepalanya ia benturkan karena tak sanggup mengingat hal itu." seolah mendengar isi kepala Soobin, Taehyun menambahkan. Soobin mengalihkan pandangannya. Ia merasa marah, dendam. Dan akal sehatnya tidak akan menguasainya lagi kali ini. Yang dipikirannya saat ini hanyalah cara melenyapkan Yeonjun, dengan begitu masa lalu yang buruk itu bisa terkubur dan terbayarkan.

"Bin, aku memberitahumu, agar tidak gegabah. karena Keluarga yeonjun, Kim Namjoon itu, adalah seorang lawyer handal. ia bahkan pernah memenangkan kasus kondang dari tukang korupsi bernama Hwang Ja Rim itu." Soobin mendecih sinis. Ia menatap Taehyun dingin.

"Kau selamatkanlah Beomgyu dan Huening, sebelum aku menjadikan kepala mereka sebagai makanan anjingku." Taehyun tersenyum tipis.

"Bahkan aku mendapatkan berita ini dari kekasihku, Beomgyu dan teman polosnya, huening. Jika kau masih mengincar mereka, ah kau merusak masa depanku, choi bangsat soobin." Yang dipanggil hanya tersenyum miring sambil beranjak dari kasurnya. Taehyun sudah lebih dulu meninggalkan kamar Soobin, sekedar berkunjung untuk menceritakan hal tersebut.

Soobin terdiam di bathub tempatnya berendam. Ia memejamkan mata berusaha menetralisir dan memikirkan cara untuk menyampaikan bayaran sepadan untuk Yeonjun dan masa lalunya.

***
Beomgyu menatap Yeonjun miris. Bisa bisanya orang ini terjebak dengan Soobin. Bisa bisanya ia menceritakannya pada Taehyun. Bisa bisanya Yeonjun tidak mengingatnya lagi. Bisa bisanya–

"HEY! kau kenapa sih? sedari tadi melamun saja!" protes Yeonjun menyadari Beomgyu yang sedari tadi menatapnya dengan mata kosong. Buru buru Beomgyu membenarkan posisi duduknya dan menyeruput minumannya dan menghabiskan makan siangnya di kedai hari itu. Yeonjun menatap Beomgyu bingung. Tak memahami apa dan kenapa bocah ini berlaku aneh sedari tadi.

"Kau sakit Gyu?", tanya Yeonjun yang dijawab dengan gelengan kepala dari Beomgyu. Ia masih memikirkan nasib hyung kesayangannya ini. Apakah ia akan selamat? mengingat Taehyun bilang, Soobin sangat menyayangi adiknya, yang meregang nyawa karena menyelamatkan seorang Yeonjun. Apakah ia akan menemukan Yeonjun dalam keadaan tak bernyawa di sungai Han? atau di danau Wang? Beomgyu bergelut dengan dugaan mengerikannya.

"Kalau ada apa apa katakanlah!" ucap Yeonjun sambil menepuk kepala Beomgyu pelan. Beomgyu menatap hyungnya, jika saja Taehyung hyung tidak menceritakannya (karena katanya sebagai informasi bila ia– Yeonjun, berurusan dengan Soobin), pasti ia tidak akan se ember ini dengan Taehyun.

"Hyung... kurasa kau harus lari..", Yeonjun menatap Beomgyu dengan kerutan di dahinya.

"Selamatkan nyawamu... kumohon..", permintaan Beomgyu benar benar diluar akal Yeonjun.

"Tunggu aku, Yeonjun." bisik Soobin sinis.


TBC.

Ntah ini kenapa update lebih cepat. tell me if you're interested.

Dare To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang