Chapter 7 ; Where'sThe Starlights?

1.2K 220 16
                                    

Semenjak penuturan dari kedua kakaknya, yang hanya yeonjun lakukan hanyalah mengurung diri dan keluar ketika pagi datang. Ia bahkan mengganti warna rambutnya menjadi warna gelap. Karena rambut pinknya sudah seperti malapetaka baginya, tetapi merupakan tanda bagi mereka.

Kemarin, ponsel yeonjun disadap. Dan ia mendapatkan beberapa ancaman yang sudah ia duga berasal dari Soobin dan pekerjanya. Kemudian ia membakar ponselnya dan memilih untuk tidak memiliki ponsel lagi. Beomgyu dan Huening masih kerap kali bertukar kabar melalui Taehyung. Hidupnya benar benar berubah drastis semenjak kejadian itu.

Beomgyu? ia bahkan sekarang masih bersama Taehyun dan sempat beberapa kali meminta bantuan Taehyun untuk menjaga Yeonjun. Tetapi, seperti kata Taehyun, Soobin selalu memiliki cara untuk mencelakai atau mendapatkan hal yang dia mau. Dan sekarang, yang harus dilakukan hanyalah memburu Yeonjun hingga ia yang menyerahkan dirinya pada Soobin.

Belum lama ini, ia tiba tiba di hajar dua orang yang menggunakan masker dan topi, dengan pakaian hitam yang dikenakan. Jika bukan karena seseorang menemukan mereka, mungkin Yeonjun sudah babak belur dan mungkin menghembuskan nafas terakhir di gang sempit dan gelap itu. Tapi Yeonjun paham, ini salah satu bentuk ancaman baginya. Apalagi yang bisa ia asumsikan selain, buronan dan tawanan liar?

***

"Taehyun... aku khawatir padanya." tambah Beomgyu mengingat keberadaan hyungnya saat itu. Taehyun menatap kekasihnya itu, merasa iba namun juga enggan mencampuri karena itu akan menjadi perhitungan sengit dengan membawa nama baik Keluarga Kang.

"Sunshine? Everything will be alright.", tambah Taehyun sambil mengusap rambut kekasihnya itu. Taehyun mendesah pelan, ia bahkan tidak bisa menjamin Yeonjun akan selamat. Mengingat Soobin sangat ambisius dengan bantuan darah dinginnya.

***

Yeonjun melihat jam. ' Masih pukul 15.00.' gumamnya sambil mengambil masker dan topinya serta kacamata bisa miliknya, hanya untuk menyamarkan penampilannya. Ia berjalan keluar dengan perasaan was was, kejadian beberapa waktu lalu masih membekas dalam ingatannya. Tapi kenapa ia tidak dapat mengingat kembali kejadian 4 tahun silam? dimana ia menyakiti Soobin, dan Arin, adiknya. Ia menatap jalanan didepannya, entah langkahnya menuju kemana. Ia mendengar kabar bahwa Huening dan Beomgyu tak lagi di kedai, kedai sekarang dihuni oleh pekerja baru dan hal baru lainnya. Ia bersyukur karena akan lebih baik jika seperti itu atau keselamatan mereka yang menjadi sandera dari Soobin. Ia tersenyum sepat. Tak lama ia berjalan menghampiri bangku taman yang kosong sore itu. Dibawah pohon rindang, ia duduk menatap anak anak yang sedang asyik bermain.

" Aku merindukan kehidupan lamaku.. ", desisnya putus asa. Ia tau, dan ia tau ia merasa jadi buronan dari Komplotan Mafia yang tak lain adalah Soobin sendiri.

Lalu seseorang berbadan tegap dan tinggi duduk disampingnya. Yeonjun memilih bungkam. Takut jikalau orang tersebut adalah suruhan Soobin.

"Tenanglah, aku tau tentangmu. Aku, Hyunjin. Kau ingat aku kan?", Yeonjun menoleh pada oranh disampingnya. Lalu mengangguk patah karena ia masih merasa takut, apalahi Hyunjin adalah salah satu teman dari Soobin, orang yang memburunya.

"Kau diburu oleh Soobin, hyung?", yeonjun mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Walaupun ia tau, bahwa Hyunjin sudah memintany untuk tenang. Namun tetap saja.

"Kau harus mencintainya, lalu kau bisa selamat darinya, itu saranku", ucap Hyunjin tanpa babibu dan menghasilkan kerutan heran dari Yeonjun. Hyunjin mengangkat bahunya menatap nanar kedepannya. Memperhatikan anak anak yang asik bermain.

"Ketika kecil, Soobin selalu dicintai dengan syarat. Aku pernah berteman dengannya, tapi lama lama aku tidak bisa menyetarakan diriku dengannya yang memiliki ambisi kuat. Ia tumbuh dengan cinta yang berimbalan. Bukan cinta tulus, hanya arin yang mencintai Soobin, karena ketika ayah dan ibunya memarahi Soobin akibat nilai rendah, Arin lah yang menyemangati Soobin dan sebagainya. Semenjak Arin meninggal, tak ada lagi yang mengetuk hatinya. Maka dari itu..", tutur Hyunjin panjang lebar dan hanya didengarkan oleh Yeonjun. Ia tidak pernah tahu bahwa latar belakang soobin sebegitu menyedihkannya sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang dingin, tak berhati bahkan memburu Yeonjun hanya demi membalaskan dendamnya.

Dare To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang