Chapter 15 ; Way Home (END)

2.1K 206 27
                                    

Soobin membuka matanya ketika ia merasa sinar matahari pagi menelusup kedalam matanya yang terpejam. Ia membuka matanya perlahan dan menemukan sosok bersurai hitam dengan dengkuran halus memunggunginya. Soobin tersenyum kala mengingat kejadian semalam, dimana hanya ia habiskan bersama Yeonjun– pemilik surai hitam yang sedang tertidur damai disampingnya pagi ini.

Soobin beringsut mendekati tubuh Yeonjun kemudian membawanya kedalam pelukannya. Berkali kali mengecupi pucuk kepalanya dan menggenggam tangannya erat. Menyalurkan energi positif padanya sebisa mungkin.

Untuk pertama kali setelah kejadian itu, Soobin merasakan hangat memenuhi rongga dadanya. Soobin menemukan alasannya untuk tersenyum kembali.

TOKTOKTOK!

"Yeonjun H–", Beomgyu mematung kala melihat Yeonjun tidak tertidur sendirian di kasurnya. Melainkan dengan seorang lelaki bertubuh yang lebih besar darinya, dengan surai hitam pekat– lengannya dengan santai menjadi bantal Yeonjun dan melingkar pada tubuhnya– Soobin yang tidak menyadari kedatangan Beomgyu pagi itu karena ia menutup kembali matanya kala Yeonjun menciumi bibirnya pagi itu. Mereka masih terlalu lelah setelah semalaman menghabiskan waktu berduaan.

"tAEHYUN APA KAU YANG MERENCANAKAN SEMUANYA, SETAN???!!!!", seru Beomgyu setelah menutup daun pintu kamar Yeonjun. Dalam hati ia mengutuk kelakuan Yeonjun dan Soobin yang tidak mengunci pintu kamar mereka.

Taehyun, dari ruang makan hanya melirik asal seruan itu dan kembali menyesap kopi paginya. Ia mengulas senyum kecil lalu kembali berkutat dengan laptopnya yang sudah menyuguhkan beberapa pasang wajah yang tengah serius menjelaskan sesuatu padanya.

***

Pukul 09.00, Yeonjun terbangun dan menemukan wajah damai Soobin tengah terlelap pulas disampingnya. Ia mendekati wajah Soobin dan mengecup belah bibir Soobin lembut.

"Pagi...?", ucap Yeonjun kala Soobin perlahan membuka matanya. Soobin langsung memberikan kecupan pada kening Yeonjun.

"Aku lapar, akan kubuatkan makanan–", lanjut Yeonjun disela ringisannya. Soobin tersenyum kecil mengingat kejadian semalam.

"Kalau kau mau aku bisa menggendongmu kebawah", Yeonjun menggeleng lalu mencubit lengan yang lebih muda pelan.

"Terimakasih atas semangatmu yang berjalan semalaman suntuk, Tuan Choi", Kemudian Yeonjun beranjak dari kasurnya dan mengenakan atasan kemeja piyama putihnya, Membenarkan rambutnya di cermin lalu meninggalkan Soobin yang masih betah dikasur Yeonjun. Mungkin karena ada bau Yeonjun disitu.

Yeonjun menuruni anak tangga rumahnya kala menyadari dua pasang mata tengah menatapnya dengan tuntutan penjelasan. Yang ditatap hanya melemparkan senyuman malu lengkap dengan semburat merah di wajahnya hingga ketelinga.

***

Setelah penjelasan tadi pagi, Taehyun terlebih dahulu meninggalkan mereka karena harus kembali pada pekerjaannya yang sebenarnya tidak menggunung tapi tetap harus dikerjakannya. Sisalah Yeonjun dan Beomgyu yang sedang sibuk di dapur mereka. Bercanda perkara suara kerasnya Beomgyu dan kebodohan Yeonjun yang tak mengunci pintunya.

"Tapi.... ia baik padamu kan...?", Yeonjun mengangguk yakin. Beomgyu masih menunggunya untuk angkat bicara. Masih sangsi jika nanti Soobin hanya menjebaknya dan malah justru akan merenggut nyawa Yeonjun dengan hal— ah, hal manis memang tak selalu manis pikir Beomgyu skeptis. Pasangan ini benar benar bisa meledak sewaktu waktu, bahkan Yeonjun masih berani mencintai Soobin kala Soobin terus menerus menyakiti fisiknya. Dalam hati, berdoa pada Tuhan bahwa ini bukan hubungan antara Anastasia Steel dan Christian Gray versi Jeju dari film yang pernah ia saksikan.

"Ia baik, bahkan ia tidak memaksa, semalaman suntuk dia memperlakukan ku seakan aku sangat rapuh–", Yeonjun terhenti kala ia melihat Soobin menghampiri mereka dengan atasan yang masih tersampir di pundaknya, menunjukkan tubuh atasnya yang semalaman suntuk berada di atas tubuhnya.

Dare To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang