42. Kembalinya Dirinya

150 12 1
                                    

"Mungkin saja apa yang terjadi saat ini adalah jawaban dari doa-doamu dimasa lalu atau doa dari seseorang untukmu," - Namira Azzahra.

----------

Jika kita ingin dipahami maka terlebih dahulu kita harus mau memahami. Hidup bukan perkara tentang keegoisan tetapi juga tentang Kepedulian. Hidup bukan mencari siapa yang salah dan yang benar tetapi hidup tentang mengintropeksi kesalahan masing-masing diri. Tak semua hal bisa dipertahankan kadang melepas adalah jalan terbaik untuk belajar ikhlas dari sesuatu yang tak bisa kita miliki.

----------

Ditengah malam, saat semua orang terlelap. Namira membuka matanya hampir dua minggu lebih gadis itu beristirahat. Saat terbangun matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Ia terkejut saat melihat beberapa orang yang terlihat tidur di dalam ruangan itu. Di sana ada ayahnya dan juga bundanya. Ia mencari kedua kakak kembarnya namun nihil. Ayahnya yang terlelap tepat di samping kasur ia tempati dan bundanya yang tidur di sofa ruangan tersebut. Ia melihat ayahnya yang terlihat menantinya. Gadis itu mengusap lembut kepala ayahnya walau sebenarnya ada rasa sakit di dalam hatinya. Banyak pertanyaan yang akan ia tanyakan kepada lelaki paruh baya itu.

"ayah tahu? Namira menanti jawaban ayah," lirih gadis itu seraya mengusap lembut kepala ayahnya.

"banyak cerita yang ayah belum ketahui,"sambungnya.

Setelah puas memandangi wajah lelaki yang sangat ia rindukan Namira pun memutuskan untuk kembali tidur. Di pagi harinya suasana di dalam ruangan itu terdengar berisik.

"ayaahhhh kaka pulang,"sapa tari.

"bunda abang datang,"ucap tara.

"kalian kenapa baru datang?"tanya tiana yang sedikit menahan kekesalan.

"heheh maaf bundaku sayang Ada beberapa pekerjaan yang nggak bisa ditinggalin, maaf yaaa bunda, abang nggak bisa temenin bunda waktu bunda lagi nggak baik-baik aja,"Perjelas Tara saat bundanya bertanya.

"Maafin tari juga ya Bun kemarin waktu tahu bunda lagi koma tari udah berusaha cari penerbangan pas udah dapat eh malah ada urusan mendadak di kampus sama ada pekerjaan juga yang nggak bisa tari tinggalin,"ucap tari yang merasa sangat bersalah.

"bunda tahu ngga Bun kita dapat libur panjang, karena kemarin-kemarin kita udah menyelesaikan beberapa deadline, waktu teman teman yang lain pada liburan kita malah mengejar deadline Bun biar dapat libur panjang,"Perjelas tara.

"iya bunda mengerti tapi lain kali kalo ada sesuatu kabarin ke bunda atau nggak sama adik kamu,"balas sang bunda.

"gimana Bun kabar adik?"tanya Tara.

"seperti yang kamu lihat,"balas tiana.

"maaf baby girl abang ngga bisa temanin kamu, cepat sembuh yaa kita semua menanti kehadiranmu kembali,"ungkap tara yang merasa sangat bersalah.

"Hai Girl ka tari datang loo bawa coklat kesukaan kamu, katanya kemarin-kemarin mau nitip coklat etss tapi sebelum diambil kamu harus bangun dulu,"ucap tari.

Mendengar hal itu pun Namira langsung membuka matanya membuat penghuni yang ada di dalamnya kaget dan bingung.

"Astaga,"kaget tara.

Damira (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang