chapter 9

777 118 42
                                    

.
.
KALAU VOTE DAN KOMENTARNYA RAME, BESOK AKU DOUBLE UP :)
.
.
.
.
.

Marisa clara namanya, peremuan yang mempunyai tinggi 168cm membuat ia tetap terlihat imut. Perempuan yang kuliah di universitas yang sama dengan Vale hanya saja ia mengambil jurusan administrasi bisnis.

Ia sudah 2bulan menjadi kacung dari anggota Lexsar, alasan ia menjadi kacung hanya satu, yaitu uang karna ia adalah anak brokenhome yang mau tak mau harus menghidupi dirinya sendiri.

Parasnya yang cantik membuat Alfan tergoda oleh Marisa, ia bersembunyi dibalik kata perintah jika Alfan ingin bertindak senonoh pada Marisa.

Tidak ada yang harus ia lakukan selain menangis, ia tentu saja menolak jika Alfan akan menyentuhnya, hingga akibatnya pukulan atau tamparan di terima oleh Marisa, tetapi bukanlah itu lebih baik daripada tubuhnya kotor?.

Saat ini di kamar yang baru saja ia kunjungi, dan bertemu orang yang ia sendiripun takut menatap matanya, ia menangis karna sebenarnya ia sudah sangat tidak kuat jika terus melaksanakan perintah Alfan. Tetapi jika bukan begitu dari mana ia mendapatkan uang?.

Tok tok tok

Marisa dengan cepat menghapus air matanya, ia menatap takut pintu yang diketuk oleh seseorang dibaliknya.

Ceklek

Marisa terlonjak kaget, saat Vale yang memakai masker, hoodie hitam dan celana selutut masuk dengan keresek makanan ditangannya.

Vale dengan perlahan mendekati Marisa, sedangkan Marisa perlahan menjauh takut.

"Kenapa? " Tanya Vale tiba tiba saat ia sudah ada di hadapan Marisa.

"Emmm n-ngga" Jawab Marisa takut, ia merunduk tidak berani menatap manik mata Vale.

Vale menghembuskan nafasnya kasar, ia menaruh makanan itu dimeja narkas, setelahnya ia duduk disamping Marisa dengan posisi menghadap Marisa.

"Lo takut sama gw? " Tanya Vale dengan suara yang lembut.

Matisa mengangguk pelan, jarinya memainkan ujung baju yang ia pakai agar mengusir rasa takut.

Vale memutar bola matanya malas,"makan atau gw ga biarin lo pulang" Ancamnya yang membuat Marisa semakin takut. Setelah mengucapkan itu ia memilih beranjak dan meninggalkan Marisa sendiri.

Vale berjalan menuju lantai 2, ia mendudukkan dirinya disebelah Bit yang sedang menonton tv. Ia membuka maskernya dan langsung memejamkan matanya karna mengantuk, sepertinya Vale membutuhkan istirahat.

Bit menggoyangkan pundak Vale pelan, "Val cwe tadi siapa? " Tanya Bit penasaran, tetapi tidak ada sahutan dari Vale. "Ck Val, siapaaa" Tanyanya lagi.

"Gw ngantuk Bit, biarin gw tidur" Guman Vale masih memejamkan matanya.

Bit merenggut kesal, ia beranjak masuk ke kamar Vale untuk menemui Tulus yang sedang memainkan game di komputer Vale.

"Bapak Tulus" Panggil Bit dan mengambil bangku untuk belajar Vale dan mendudukinya.

"Apa lo? Mau nanya cwe itu hah?" Sahut Tulus tanpa memutuskan tatapan matanya pada komputer itu.

Bit tersenyum lebar memperhatikan deretan gigi rapihnya, "demi apasiii Tulus pinterr" Ucapnya malu, "yaudah ceritain" Lanjutnya sudah sangat tidak sabar.

Tulus tersenyum licik, "mau pegang dulu luka lo, baru gw cerita hahaha" Tulus tertawa setelah mengatakan itu.

Karena kesal dengan balasan Tulus, ia berdiri dan menurunkan topi yang di pakai Tulus hingga menutupi matanya.

"BITTTTTT ELAHH AH GELAPP" teriak Tulus kesal, sedangkan Bit ia berjalan dengan santai meninggalkankanar Vale dan berjalan pindah ke kamar selanjutnya.

"Za, lo tau soal cwe itu ga? " Tanya Bit yang masih tidak menyerah untuk menanyakan soal Marisa.

Reza mengerutkan dahinya, "mana gw tau, kan gw sama lo dari bangun tidur, bego ah" Ucap Reza dan langsung melanjutkan kegiatannya memainkan handphone.

Bit memutar bola matanya malas, ia melihat Kid, Kin, dan Naial yang sedang tidur menghembuskan nafasnya kasar "YANG TIDUR ANAK MONYET" teriaknya dan langsung berlari kembali duduk di casebelah Vale yang sudah merebahkan tubuhnya di sofa.

"Ga jelas satu monyet" Ucap Farrel yang baru kembali dari dapur melihat Bit berlarian .

•••

Triana baru saja pulang ke rumah setelah melakukan perawatan muka di dokter kecantikan, ia berjalan dengan tenang ke arah kamarnya melewati kamar tamu.

Ia terdiam sejenak saat melihat sepotong kaki yang ada dikasurnya, dengan perlahan karena tentu saja takut, ia membuka perlahan pintu kamar itu.

"Astagfirullah hal adzim" Triana terkejut saat melihat perempuan sedang menyantap makanan yang tadi Vale berikan dengan tenang.

Marisa terdiam saat melihat Triana berdiri di ambang pintu, ia tersenyum kikuk karna canggung.

Triana tersenyum ramah, "kamu siapa cantik? Ko tumben ada yang bawa cewe kerumah" Tanya Triana saat ia sudah duduk disebelah Marisa.

"Nama aku Marisa tante, panggil aja caca hehe" Jawab Marisa sambil merunduk malu.

Triana tersenyum senang, akhirnya Vale membawa perempuan kerumah karna ia menjadi ada teman sesama perempuan di rumahnya.

"Yaudah kamu tante mau ke atas dulu ya" Pamit Triana dan diangguki oleh Marisa.

Triana dengan mood yang sangat baik terjalan dengan vepat ke lantai 2. Saat sudah diujung tangga ia terdiam sejenak menatap Vale yang sedang tertidur tenang.

"HEH KALIAN"

Vale yang sedang tidur pun terkejut, Bit dan Farrel yang sedang asik nonton Tv pun langsung menatap horror Triana. Sedangkan semua yang ada di kamar otomatis menyundulkan kepalanya menatap binggung Triana.

"NGAKU KALIAN! SIAPA YANG BAWA PEREMPUAN KERUMAH INI! " teriak Triana dengan nada kesalnya.

Semuanya memutar bola matanya malas dan kembali pada posisi masing masing.

"Aku bun, kenapa? " Ucap Vale yang masih setengah sadar.

Triana langsung berjalan cepat menuju Vale, "bukan dari kemarinnn bawa pacarnya kerumah, kan bunda jadi ada temen " Kata Triana sambil memeluk Vale erat.

Vale memutar bola matanya malas, " Itu temen abang bun, temenin dia ya, soalnya dia takut sama abang" Ucap Vale dan melepaskan pelukannya.

"Lagian kamu pake masker, jadi dia takut" Balas Triana mencolek hidung Vale, sedangkan Vale ia hanya menjulurkan lidahnya untuk mengejek Triana.

Vale kembali merebahkan tubuhnya di sofa, "udah ahabang mau tidur lagi" Ucap Vale dan memejamkan matanya.

Triana mengernyit saat mendengar suara tangisan, "bang, denger ga? Kayanya ada yg nangis?" Kata Triana sambil berusaha menajamkan pendengarannya.


Tbc

Udah dulu yaaaa :))

Ayo kenalan sama Kid

Ayo kenalan sama Kid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kid

Pict by : ig (mayfuckinkid)

ALLERTA • E-book ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang