chapter 14

812 98 18
                                    

.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komentar, jangan jdi siders
.
.
.

Pukul 11.30 Vale baru saja terbangun dari tidurnya, ia ingat harus mengantarkan Marisa dan harus ke markas hari ini.

Perlahan dia mendudukkan diri sambil mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul. Vale melihat disebelahnya ada Leo yang sedang tertidur pulas.

Setelah ia merasa cukup ia berjalan ke lantai 1, karna sungguh perutnya sangat lapar saat ini.

Saat menuruni tangga, ia terkejut melihat keberadaan Marisa yang ada didapur membantu bundanya masak. Vale menutup wajahnya dari hidung sampai dagu sebelum menghampiri mereka.

"Bun, abang mau makan, tapi anterin ke atas ya" Pinta Vale , Triana mengangguk sedangkan Marisa ia pura pura tidak melihat Vale dan fokus pada bahan masakan dihadapannya.

Vale kembali melangkahkan kakinya menuju lantai2, sambil menunggu makanannya datang ia lebih baik membersihkan diri dahulu.

Setelah ia membersihkan dirinya, sepiring nasi dengan lauk pauk sudah tersedia diatas meja yang berada di kamar Vale. Ia membawa makanan itu ke ruang tengah mendudukkan dirinya di sofa dan menyantak makanannya.

Ceklek

Pintu kamar yang berada di sebelah kamar Vale terbuka menampilkan Tulus dengan wajah khas bangun tidurnya.

"Mau dong " Pinta Tulus saat melihat Vale sedang menyantap Sarapannya.

Vale menatapnya tajam, "minta ke bunda sono ah , ganggu" Ujar Vale tak suka.

Tulus mutar bola matanya malas, ia akhirnya berjalan untuk menemui Triana untuk meminta sarapan.

Setelah menyelesaikan acara sarapannya, ia segera bersiap untuk pergi, memakai masker dan mengambil helm kesayangannyakesayangannya dan berjalan ke lantai 1.

"Lo mandi ga? " Tanya Vale saat berhadapan dengan Marisa.

Marisa tersenyum polos lalu menggeleng, "mandi lah gila lo cwe ko jorok" Sambung Vale menatapnya kaget.

"Gmnaaa aku ganti baju ganti yg dalemnya pake apaaa? " Tanya Marisa gemas.

Tulus yang sedang menyantap maakanannya kertawa pelan, "lo mandi aja gantinya pke baju si Vale, masalah yg dalem pake lagi aja kali gw suka gtu"

Marisa menggeleng keras, "jorok" Pekiknya membayangkan ucapan Tulus.

Vale menatap Marisa jengah, "alah udah cepet kaga usah mandi aja, gw mau ke markas" Ujar Vale dan langsung meninggalkan Marisa.

"Ehhhh ikut, mau pulangggg" Pekik Marisa langsung mengejar Vale.

Butuh waktu 20 menit menuju kossan Marisa dari rumah Vale, setelah sampai di depan gerbang kossan itu Marisa dengan hati hati turun dari motor Vale.

"Makasih" Ujar Marisa merunduk malu, Vale menatapnya dengan tatapan dingin.

"Hmm, gw harap lo ga pernah lagi telpon gw, inget kan kata kata gw waktu itu? " Ucap Vale dingin.

Marisa hanya mengangguk pelan ia tidak berani menatap Vale walaupun sebentar sungguh kenapa Vale bisa membuatnya seperti perempuan Labil, yang kadang takut dengannya tetapi disatu waktu Vale bisa membuatnya nyaman dalam arti lain ia tidak takut pada Vale.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Vale langsung melajukan motornya dengan cepat menuju markas.

Saat ia sudah sampai markas, ia melihat anggota Allerta yang sedang tidur, ada yang tidur di teras depan dengan beralas kasur lantai dengan jaket sebagai selimutnya, apa juga yang tertidur di ruang tengah dan di kamar kecil.

Vale menggoyangkan kaki Bit yang sedang tertidur pulas di atas kasur yang berada di kamar.

"Eughhh, apaan si Kin ah ganggu" Ucap Bit purau, ia sama sekali tidak membuka matanya karna sangat mengantuk.

"Bangun" Suara bariton yang keluar dari mulut Vale saakan alarm bagi Bit, ia langsung tersadar dan melihat Vale yang berdiri di dekatnya.

Bit Tersenyum lebar, "demi apasiii bapak Vale udah disini pagi pagii" Ujar Bit polos.

"Udah siang" Balas Vale singkat, "keluar Bit, bangunin semua" Perintahnya dan Vale langsung berjalan keluar mendudukkan dirinya di bangku yang berada di depan.

Sambil menunggu anggota Allerta semuanya bersiap, ia menikmati rokok yang sudah ia nyalakan sejak 10 menit yg lalu :)

'Rokok dinyalain kan?, Gw ga tau rokok abisnya berapa menit :) '

"Minta" Ucap Kid yang baru saja mendudukkan dirinya di sebelah Vale. Tanpa lama Vale langsung menyodorkan rokonya.

"Thanks" Ujar Kid saat sudah menyalakan rokonya.

'Klo salah maaf ya :) gw malu bgt asdfghjkl'

Vale menangguk, "jackpot ga semalem? " Tanyanya

Kid terkekeh pelan, "gw ga sih cuman klo si Bit baru dia ampe muntah 3x jam 4 subuh parahh sih"

Kid dan Vale tertawa mendengarmya, memamg seperti itu biasanya, Bit adalah laki laki paling handal dalam minum tapi tetap saja sesudahnya minuman itu akan ia keluarkan kembali setelah beberapa jam mengendap di perutnya.

Saat semuanya sudah berkumpul, dan mereka langsung berdiri membentuk bulatan besar di tengah lahan besar di depan bangunan itu.

Vale berdiri di antara mereka, diapit oleh Kin dan Bit. "Oke Gw ga mau bertele tele, jadi as u guys can see di kejadian kemarin, musuh kita nambah satu. Gw ga tau ada masalah apa Allerta sama dia, tapi gw cuman mau bilang kalau tiba tiba geng itu nyerang kalian, telpon gw atau anggota Allerta yang lain, inget kita itu keluarga, paham? " Semua anggota Allerta mengangguk paham.

Drrtt drrt

"Hallo"

"Val.... "

"Hah? Hallo"

"Demi apapun Val gw udah nyerah"

Vale mengernyit heran, ia menarik handphone yang ada di telinganya dan melihat siapa yang menelpon nya. Tertera nama Ardiaz disana.

"Lo kenapa? "

"K-ke M-markas Gw plis"

Tuuuttttt




TBC

GUYS PART 15-24 UDAH AKU HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN YAAAAAAAA

MAKASIH SEMUANYA UDAH MAU BACAAAAAA DAN SUPORT CERITA INIII :)))

JANGAN LUPA IKUT PO NYA FEBRUARI YAWWW XIXIXI


ALLERTA • E-book ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang