chapter 3

1.4K 159 37
                                    

.
.
.
.
.
.

Anggota Allerta sudah berkumpul di marlas besar, mereka istirahat sebentar ada yang sibuk dengan gamenya ataupun dengan rokok yang ia hisap.

"Hallo" Ucap Salah satu anggota Allerta yang bernama panggilan Kid itu sangat senang mempermainkan perasaan perempuan, menurutnya itu hanya perhatian kecil sebagai sahabat saja, tetapi tetap saja perempuan mana yang tidak akan terbang hatinya jika ada laki-laki yang memperhatikan nya walaupun itu hal kecil? .

Seperti sekarang kid sedang menelpon salah satu teman perempuannya entah untuk apa.

"Iya hallo kid? "

"Emm lagi ngapain? " Tanya kid basa basi

"Ngga lagi ngapa ngapain sih, kenapa? Keget wkwkw lu nelpon"

"Ehhehe yaudah gw cuman mau bilang, goodnight yaa have a nice dream" Ucap kid sambil tertawa kecil.

"Ehhh makasiihh, u too"

"Yaudah, gw matiin ya"

Tuut

Panggilan itu terputus, senyum kid mengambang setelah melalkuan random call tadi.

"Eh demi apasii si Vale molor" Ucap laki laki di sisi Kid, panggil saja Bit , Bit dan Kid menoleh ke arah Vale yang sedang memejamkan matanya di kursi dengan posisi yang terlihat sangat tidak nyaman.

Bit beranjak dari tempat duduknya mendekati Kin yang sedang fokus pada game online di handphonenya.

Tangan Bit dengan jahil menutup mata Kin agar ia tidak fokus melihat gamenya. "BIT ANJRIT GW UDH MAU MENANGGGG" teriak Kin kesal, ia menghempaskan tangan Bit dengan kasar sedangkan Bit ia sedang tertawa puas karna rencananya berhasil.

"Apaan si? Lu mau apa? " Tanya Kin yang masih kesal.

Bit berusaha meredakan tawanya, ia sampai memegang perutnya karna tak tahan, "hahahaha tunggu hahaha" Ucapnya ditengah tawa keras itu.

Kin menatap Bit dengan malas, "ga jelas" Gumam Kin pelan

Setelah tawa nya reda ia menunjuk Vale yang sedang damai memejamkan matanya, ia heran biasanya suara sekecil apapun Vale akan mudak bangun, sedangkan sekarang ia sama sekali tidak terusik. "Pingsan? " Tanya Bit khawatir.

Kin yang baru tersadar jika Vale yang sedari tadi tidak bergerak menatap kosong Vale, "Anjrit gw lupa, aduh semoga ga mati ni manusia" Ucap Kin panik.

Mereka mendekati Vale, Kin perlahan melihat hoodie yang dililitkan di perut Vale, ia memastikan jika darah itu masih keluar atau tidak, sedangkan Bit ia perlahan menepui nepuk wajah Vale berharap ia hanya tertidur.

Bit menatap wajah Vale dengan tatapan khawatir, pasalnya wajah Vale benar benar pucat ia bahkan lebih baik melihat Vale memakai maskernya jika harus melihat Vale seperti ini.

"Val, Val lu tidur kan? " Ucap Bit berusaha membangunkan Vale.

"Anjrit ko darahnya masih keluar, ayo kita bawa aja ke rumah sakit" Kata Kin dengan panik, ia melihat hoodie yang di lilitkan di perut Vale itu bahkan sudah lembab akibat darah Vale.

Mendengar ucapan Kin anggota Allerta yang lain langsung berkumpul mendekati Vale ingin melihat keadaannya.

"Val anjrit ga usah becanda" Bit masihnberusaha membangunkan Vale dengan panik.

"Eughhh" Leguh Vale dan membuka sedikit matanya.

Bit mengusap dadanya lega, "alhamdulillah lu masih idup" Ucapnya.

ALLERTA • E-book ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang