chapter 7

904 131 39
                                    

.
.
Jangan lupa vote dan komentar
.
.
.
.
.

Suara Adzan berkumandang terdengar mengalun indah di telinga, Vale dan teman temannya baru saja sampai dirumah Vale.

Mereka segera masuk kedalam rumah, Tulus dan Vale membantu Bit berjalan karna ia terlihat sangat lemas.

"Assalamu'alaikum" Ucap mereka serempak, tak lama Triana membuka pintu, tatapannya langsung tertuju pada Bit yang sedang di apit oleh Tulus dan Vale.

"Aduuh ini sikasep kenapaa" Pekik Triana panik, dan langsung menghampiri Bit, ia seakan luka jika yang di sebelah Bit adalah anak kandungnya.

Vale berdehem pelan, Bit hanya tersenyum kecil, menatap Triana dengan tatapan sayu. "Bun Bit nya lagi sakit, ayah ada kan? " Tanya Vale.

Triana mengangguk, "tapi lagi ke masjid" Jawabnya kecewa, "yaudah cepet sekarang masuk dulu aja ya anak anak bunda semuanya masuk ya sayang, shalat shubuh dulu" Ucap Triana menggiring semuanya untuk masuk.

Vale membawa Bit ke kamar tamu, merebahkannya dengan nyaman, ia memegang tangan kiri Bit yang terdapat darah kering disana. Bit tengah memejamkan matanya rapat menahan perih yang luar biasa di tangannya.

"Gw mau shalat dulu, nanti gw suruh bunda jagain lu" Ucap Vale dan langsung meninggalkan kamar itu.

Tak lama Triana masuk dengan membawa wadah dengan lap untuk kompres berjaga jika Bit tiba tiba demam, Triana memegang dahi Bit memastikan jika Bit tidak demam.

"Aku ga demam kok bun, ini yang bikin aku lemes" Ucap Bit lirih, ia mengangkat tangannya dengan perlahan.

Triana memegang tangan itu dan meniup lukanya dengan pelan, "tunggu om Aldrich ya" Kata Triana menenangkan.

Ceklek

Pintu rumah terbuka, Aldrich yang baru saja pukang dari mesjid sedikit terkejut melihat teman teman Vale yang baru selesai melaksanakan shalat duduk di ruang tamunya.

"Ayah" Panggil Vale dari arah tangga, "Bit luka yah, boleh tolong obatin ga? " Pinta Vale dan langsung Aldrich mengangguk.

"Ayah ganti baju dulu" Ucapnya dan langsung segera masuk dan gerganti pakaian, setelahnya Aldrich keluar dengan kotak P3K ditangannya.

Kali ini hampir semuanya berada di kamar menyaksikan Bit yang seperti akan dieksekusi mati, terlihat dari mukanya yang sangat panik.

"Om di jahit ga lukanya? " Tanya Bit memastikan.

Aldrich tersenyum menanggapinya. "Kalaupun di jahit ini ga bakal banyak kok" Jawabnya menenangkan, tetapi tetap saja Bit tidak bisa tenang.

"Om bisa ga sih suntik bius total aja biar aku pingsan? " Ucapan Bit sontak mengundang gelak tawa semua penghuni yang ada di kamar.

"Suntik mati aja" Celetuk Kin yang sedang duduk bersama Vale di kursi yang ada dikamar itu. Tawa itu kembali terdengar, tetapi ada satu orng yang sedari tadi tidak tertawa , yaitu Vale. Ia memilih memejamkan matanya karna ia ingat ada kelas matkul di jam 9 nanti.

Bit menatap Aldrich memelas, "demi apasiii deg deggan banget" Ucap Bit panik saat Aldrich mulai membersihkan lukanya.

Triana memalingkan wajahnya dan matanya bertemu dengan Vale yang sedang terpejam di kursi, ia perlahan berjalan mendekati Vale.

Triana menepuk nepuk pelan pipi Vale agar terbangun, "hey bangun yuk pindah tidurnya di kamar, kmu harus istirahat" Dengan lembut Triana membangunkan Vale hingga Vale mengerjapkan matanya.

Vale berjalan keluar menuju kamarnya. Triana menatap teman teman Vale, "kalian kalau mau tidur ada satu kamar di atas atau ikut aja ke kamar Vale ya" Ucapnya pada teman teman Vale.

"Iyaa bunn santaii" Jawab mereka serempak.

•••••

Pagi ini pukul 8 Vale terbangun karena alarm dihandphone nya menyala, ia melihat di samping nya ada Kin yang tertidur lelap, ia tidak tahu kapan Kin masuk kekamarnya.

Dengan cepat ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ia berangkat ke kampusnya. Setelah bersiap ia kemudian turun dan menemukan Triana sedang santai menonton televisi gosip.

"Bun Tulus pulang atau ngga? " Tanya Vale karna ia dan Tulus adalah teman satu kelas.

Triana berfikir sejenak, "kayanya ada di kamar Bit deh" Jawab Triana ragu. Vale menangguk kemudian ia berjalan menuju kamar yang di tempati oleh Bit.

Ia melihat Bit yang terlelap dengan tangan yang terbungkus perban, sedangkan disampingnya ada Tulus yang sama terlelap dengan tenang, ia mencari 3 lagi temannya, sepertinya Kid, Reza dan Naial berada di kamar atas.

Vale mengoyang goyangkan kaki tulus dengan sedikit kencang, "eh woy kita ada matkul jam 9" Ucap Vale berusaha membangunkan Tulus.

Tidur tulus terusik, ia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahhaya yang berlomba lomba untuk masuk. "Hah? " Tanya Tulus binggung karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

"Ada matkul jam 9" Jawaban Vale membuat Tulus benar benar bangun, ia langsung menoleh pada jam dinding, jam itu menunjujkan pukul 08.45 .

Tulus berdecak kesal, "ga asik lo ngebangunin jam segini, udah lah mana minta minyak wangi, gw ga mandi" Ocehnya kesal, Vale hanya memutar bola matanya malas, ia keluar untuk menganbil parfum yang di minta Tulus dan langsung memberikannya.

Perjalanan ke kampus ditempuh memakai mobil Tulus, perjalanan dari rumahnya ke Kampus memakan waktu 45 menit.

Mereka berjalan dengan masker hitamnya, berjalan dengan santai menyusuri lorong. Seperti biasa bisikan bisikan tentang mereka selalu terdengar.

"Pake masker gtu awas aja kalau ketauan mukanya jelek"

"Apaan si insecure"

"Mungkin dia sadar ya jelek jdi ditutup mukanya hahaha"

"Woy gilaaa vibes nya mengalihkan duniaku"

Vale dan tulus langsung masuk ke kelasnya yang sudah di mulai sekitar 30 menit yang lalu, mereka langsung mendudukkan tubuhnya di kursi paling belakang.

2jam berlalu, jadwal matkul pertama mereka sudah selesai, semuanya keluar kelas begitu juga Vale dan Tulus, mereka berniat untuk pergi ke apartment nya untuk beristirahat.

"Si Alexar gimna malem? " Tanya tulus memulai obrolan

Vale mengangkat bahunya malas, "mabok" Jawabnya singkat.

"Permisi" Ucap seseorang dari belakang Vale dan Tulus.








Tbc

Udah dulu ya idenya mentok disitu wkwkw, bsk pikirin lgi hehehee maaf klo ceritanya ga jelas :((

Ayooo kenalan sama tulus

Ayooo kenalan sama tulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tulus

Pict by : ig (xbinwoodx)

ALLERTA • E-book ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang