Mild melihat Gulf yang sedaritadi hanya cemberut didalam kelas selama kuliah, Mild berencana mengajak Gulf untuk makan setelah kelas selesai. Mild masih melihat Gulf yang masih cemberut saat keluar dari kelas, Mild lalu menarik tangan Gulf.
Gulf dan Mild masuk ke sebuah warung makan pinggir jalan yang tampak sangat ramai pengunjung. Mild yang sedaritadi penasaran akhirnya bertanya pada Gulf.
"Ada apa sebenarnya dengan dirimu?"
"Akkhhhhh... Kapan jodohku akan datang? Apakah aku akan mati dalam keadaan sendirian? 😭" Kata Gulf sambil mengusap-ngusap rambutnya dengan kasar.
"Bahkan sepatu tua yang telah buntut saja memiliki pasangan, kau yang masih muda telah menyerah mencari pasanganmu. Tunggulah pasanganmu itu sebentar lagi juga dia akan datang!!!"
Gulf tersentak kaget dan langsung melihat kearah suara Pak tua yang sedang makan.
"Kapan dia akan datang?" Kata Gulf yang menghampiri Pak tua itu dan duduk didepannya.
"Saat kalian bertemu di depan sebuah lukisan pohon yang diatasnya tepat ada bulan bundar sempurna. Saat kau bertemu dengannya pastikan kau harus menghindarinya."
"Auwh... Kenapa aku harus menghindarinya??? Disaat aku sangat menginginkannya datang!!!."
"Terserah padamu saja, aku telah memperingatkanmu!!"
"Pak tua yang aneh!!.." Kata Gulf yang kini telah kembali ke tempat duduknya.
Gulf menatap Mild lekat-lekat, Mild menatap Gulf dengan aneh. Mild lalu menampar kepala Gulf dengan kencang.
"Eiiii Saaattttt!!! Sakit bodoh!!!!"
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Apakah menurutmu aku terlihat tampan?"
"Satttt... Kukira apa!!! Aku tak suka padamu, aku telah memiliki pacar!!!"
"Aku tak bertanya karena aku menyukaimu bodoh!!! Aku hanya bertanya sebagai teman!!!"
"Akhhhh... Lumayan."
"Lumayan apa?"
"Lumayan tidak terlalu buruk."
"Saatttttt...."
"Oiya besok jadi kan?"
"Jadi apa?"
"Menemaniku ke galeri milik sepupuku."
"Akhhh.. liat besok saja kalau moodku sudah membaik."
"Kau telah berjanji padaku!!!"
"Percuma mengajakku saat moodku buruk bodoh!!! Bisa-bisa galeri sepupumu bakal hancur karena ku!!!"
"Pokoknya moodmu sudah harus bagus besok!! Aku tidak mau tau!!!"
"Kenapa menyuruhku menemanimu sih? Kemana Phi Boat?"
"Dia besok pergi bekerja, temanku hanya dirimu dan Bright."
"Kenapa tidak dengan Bright saja?"
"Bright pergi dengan pacarnya Nevi."
Mereka menghentikan perdebatan mereka dan melanjutkan memakan makanan yang telah datang sedaritadi.
Keesokan harinya...
Mild sudah menunggu didepan galeri sambil melihat jam tangannya, Mild amat kesal pada Gulf karena Gulf tidak tepat waktu.
"Ishhhh... Dia selalu saja datang tidak tepat waktu!!!"
Akhirnya Gulf datang dengan nafas terengah-engah berlarian dari parkiran.
"Gila parkirannya jauh banget!!!"
"Kau telat!!!"
"Maafkan aku.."
"Ayo masuk!!!" Kata Mild sambil menarik tangan Gulf
Sesampainya didalam Mild berhenti setelah melihat seseorang yang dia cari, Dia menyuruh Gulf untuk berkeliling sendirian.
"Kau berkelilinglah sendiri lebih dulu, aku akan menyusulmu nanti."
"Kau mau kemana?"
"Bertemu dengan sepupuku."
"Baiklah."
Gulf akhirnya berkeliling galeri sendirian sambil memainkan hpnya, Gulf tak memperhatikan jalan sehingga tanpa sadar menabrak seseorang yang membuatnya hampir terjatuh namun dengan sigap pria itu menahan badan Gulf agar tak terjatuh. Lelaki itu menatap lekat mata Gulf, hingga meloloskan kata-kata yang membuat Gulf terdiam.
"Matamu sangat indah..." Kata Mew
"Huh?"
Mereka berdua akhirnya tersadar dan Mew melepaskan pelukannya dari Gulf dan membantu Gulf berdiri dengan tegak.
"Apa kau tak apa apa?" Tanya Mew
"Aku tak apa apa."
"Lain kali kalau sedang jalan, jangan sambil memainkan hp!!!"
"...." Gulf menunduk
Gulf hanya terdiam ketika melihat seseorang didepannya menasehatinya dan mulai berjalan meninggalkannya, tanpa sadar Gulf menoleh dan melihat ke arah lukisan yang berada disampingnya. Gulf tersentak kaget teringat kata-kata Pak Tua yang dia temui kemarin, lukisan ini sama seperti yang dijabarkan oleh Pak Tua itu.
Gulf berlari mencari keberadaan orang itu, dan akhirnya ketemu. Orang itu sedang berbicara dengan Mild dan juga sepupu Mild, Mild terlihat sangat akrab dengan pria itu. Mild menghampiri Gulf yang sedaritadi berpura-pura melihat lukisan sambil mencuri pandang kearahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?"
"Auwh... Apa kau tidak melihat bahwa aku sedang melihat lukisan ini!!!"
"Jangan berbohong padaku!!!"
"Kenapa dengan dirimu ha? Aku benar-benar sedang melihat lukisan ini."
"Apa kau masih bad mood? Atau kau merasa lapar?"
"Tidak apa apa."
"...." Mild terdiam, dia mengetahui ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh temannya ini.
"Mild, kau mengenal seseorang yang berbicara denganmu dan Phi Art tadi?"
"Akhhh... Phi Mew, ada apa dengannya?"
"Apa kau masih mengingat perkataan Pak Tua kemarin?"
"Jangan bilang dia adalah jodoh yang akan kau temui??"
"Kau benar, kau sangat pintar."
"Ta...tapi..."
"Tapi kenapa?"
"Dia pacar Phi Art, Gulf!!!"
"Huh??"
"Mereka sebentar lagi akan menikah, dan aku takkan membiarkanmu merebutnya dari Phi Art."
"Pantas saja Pak Tua mengatakan untuk menghindarinya, ternyata ini alasannya."
"Tenanglah Gulf, masih banyak orang lain dimuka bumi ini. Jodohmu yang lain pasti ada diantara mereka."
"Dia menyuruhku menyerah sebelum aku berniat untuk maju." Kata Gulf lemas.
Gulf dan Mild akhirnya pulang kerumah mereka masing-masing. Gulf terlihat murung didalam kamar setelah pertemuannya dengan jodohnya.
Selamat membaca...
Jangan Lupa Vote dan Comment...
Thank You 😍😍😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (END)
Fanfiction"Akkhhhhh... Kapan jodohku akan datang? Apakah aku akan mati dalam keadaan sendirian? 😭" "Bahkan sepatu tua yang telah buntut saja memiliki pasangan, kau yang masih muda telah menyerah mencari pasanganmu. Tunggulah pasanganmu itu sebentar lagi akan...