Sebelum membaca biasakan diri untuk menekan Vote...
Terima kasih 😁Setelah hari itu, Mew mulai bersikap baik pada Gulf. Mew mengantarkan Gulf ke kampus dan juga menyewa pembantu agar Gulf tak kelelahan. Gulf yang melihat perubahan yang drastis pada Mew membuat hatinya semakin bertekad untuk mengejar Mew, apalagi dia telah dinodai malam itu.
Gulf telah kembali sehat dan kembali tersenyum seperti hari-hari sebelumnya walaupun hatinya merasa sangat sakit karena saat melakukan 'itu' beberapa hari yang lalu dan untuk pertama kalinya untuknya, Mew hanya meneriakkan nama Art.
Beberapa hari kemudian....
Mew biasanya akan menjemputnya pulang dari kampus walaupun pulangnya sangat larut malam, Gulf telah menunggu namun orang yang ditunggu tak kunjung datang. Gulf akhirnya menggunakan taksi untuk pulang.
Saat Gulf pulang dari kegiatan kampusnya pada malam hari, Gulf hanya melewati Mew yang sedang menunggunya di ruang tamu sambil minum minuman berakoholnya. Gulf terlihat kesal saat melewati Mew, Mew langsung memeluk pinggang Gulf untuk menahan Gulf masuk ke kamarnya setelah melihat Gulf berjalan melewatinya.
"Apa yang kau lakukan Phi??!!"
"Aku ingin melakukannya lagi denganmu.."
"Phi!!! Kau sedang mabuk!!! Aku tidak mau!!!"
"Ayolah Gulf..."
"Phi!!!"
Mew lalu mengambil botol alkohol yang tadi dia minum, Mew memasukkan alkohol itu dalam mulutnya lalu memasukkan kedalam mulut Gulf melalui ciuman. Gulf pun menelan alkohol yang berkadar tinggi itu dan seketika Gulf mabuk tak berdaya. Mew memulai aksinya, Mew menyandarkan Gulf ke dinding lalu Mew mulai menciumi Gulf dengan ganas. Mew langsung membuka seluruh pakaiannya dan pakaian milik Gulf di Ruang tamu itu.
Mew menarik Gulf ke sofa dan menyuruhnya menungging, Mew pun memasukkan miliknya dengan kasar."AGH... PHI!!!!"
Mew seperti sedang kalap sekarang, dia sangat menikmati menyetubuhi Gulf hingga terkulai lemas. Entah apa yang dipikirkan Mew saat ini, Mew hanya ingin tubuh Gulf saat ini dan detik ini.
Semenjak kejadian pertama kali mereka melakukan itu, Mew selalu terbayang-bayang tubuh Gulf yang seperti candu baginya. Bibir Gulf, leher Gulf hingga milik Gulf semua menjadi candu bagi Mew.
"Ayo Gulf!!! Mendesahlah.."
"AGH... PHI... AHH... AH..."
Mew selalu melakukan kasar pada Gulf, hingga Gulf berakhir dengan demam setelah melakukannya dengan Mew.
"Gulf!! Mendesahlah lebih keras!!!"
"NNGHH... AGH... AHH.. AH.."
Mew melakukan itu hingga Gulf jatuh dan tergeletak lemas diatas sofa. Mew akhirnya membawa Gulf ke kamar Mew, Mew membersihkan Gulf lalu ikut tidur disamping Gulf dengan memeluknya.
Keesokan harinya...
Gulf hanya menatap Mew dengan tatapan yang tak dapat diartikan, Gulf merasa sedih, marah dan bahagia. Gulf mengambil bantal disampingnya lalu menutup wajah Mew dengan bantal itu, Mew yang kehabisan nafas menggenggam tangan Gulf dengan erat agar melepaskan genggamannya dari bantal itu.
"Gulf!!! Gulf!!!!!"
Gulf melepaskan genggaman dari bantal itu dan menatap Mew dengan marah, Mew hanya menatap Gulf dengan tatapan takut.
"Gulf..." Kata Mew sambil mengelus-ngelus tangan Gulf
"Kau!!!! Kau menjadikanku pemuas nafsumu ha?"
"Tidak... Tidak begitu."
"Ini sudah kedua kalinya ya Phi!!! Kemarin kau melakukannya karena melihat Art dengan wanita itu kan?"
"Bagaimana dia bisa tau?" Batin Mew
"Sekarang apa lagi?"
"Akk..aku..."
"Kemarin kau mati-matian menolakku bahkan kau menghinaku!! Lalu sekarang?"
"Aku menginginkan tubuhmu, aku kecanduan akan harum dan rasa tubuhmu!!! Aku ingin mendengar kau mendesah... Aku... Aku... Tapi aku belum mencintaimu!!"
"Kau memang bajingan Phi!!!" Kata Gulf yang memakai pakaiannya dan membawa hpnya lalu pergi meninggalkan Mew.
"Gulf!!! Kau mau kemana?"
"Pergi!!! Tak usah mencariku!!!"
Gulf merasa terluka kali ini karena Mew memaksanya melakukan itu semua bahkan sampai membuat Gulf mabuk. Walaupun Gulf sebenarnya juga mau melakukannya akan tetapi batinnya telah terluka dengan semua perlakuan kasar Mew selama ini, bagaimanapun dia manusia yang ingin dicintai dengan tulus bukan di perlakukan seperti binatang seperti ini.
Keesokan harinya...
Mew mencoba mencari tahu keberadaan Gulf dari Boat karena Boat yang merekomendasikan Gulf ke Mew. Mew akhirnya sampai di depan apartemen lama Gulf, Mew mengetuk-ngetuk dan membunyikan bel apartemen itu.
Tok...Tok...Tok....
Ting... Tong.... Ting... Tong....
"Ada apa??" Kata Gulf yang keluar dengan penampilan yang berantakan.
"Ka... Kau tidak kuliah?"
"Tidak."
"Bolehkah aku masuk?"
"Tidak!!! Pergilah!!!"
"Gulf..." Sambil menampilkan wajah memelasnya
"Huft... Baiklah..."
Mew melangkah masuk ke dalam apartemen Gulf yang sangat rapi dan bersih.
"Apa maumu?"
"Kembali ke apartemenku!!!"
"Kau tak membutuhkanku lagi!!!"
"Kembalilah kumohon..."
"...."
"Aku janji aku takkan menghinamu lagi, aku akan menyewa pembantu, kau juga tak perlu memasak lagi kita bisa membeli makanan dari luar."
"Baiklah..."
Gulf hanya bisa mengalah sekarang, tanpa sadar dia telah masuk lebih dalam dengan kebodohannya sendiri. Dan tentang sex, Mew selalu ketagihan sex dengan Gulf. Bahkan semenjak hari itu dimana mereka melakukan untuk kedua kalinya, sepertinya sekarang mereka melakukannya lebih teratur seminggu 4 kali.
Setelah melakukan itu biasanya mereka akan tertidur dengan lelap namun hari ini mereka masih terbangun. Gulf bertanya tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari, yang tak dapat mereka prediksi.
"Phi..."
"Hmm.. Apa?"
"Ba.. bagaimana jika aku hamil anakmu?"
"Aku akan langsung menyuruhmu menggugurkannya."
"Ke..kenapa?"
"Karena aku tak ingin mempunyai anak dari orang aneh sepertimu!!!"
"Auwh... Lalu mengapa kau selalu menyetubuhi orang aneh ini dan mengeluarkannya didalam?"
"Karena kau pria!!! Kau tak mungkin hamil kan?"
"Benar, tapi tidak ada yang tak mungkin di dunia ini Phi. Semua bisa terjadi, jika Tuhan telah berkehendak."
"Sebaiknya kita tidur, ini sudah malam."
Mereka berdua pun tidur berdua sambil berpelukan.
Cukup untuk hari ini...
Selamat malam....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (END)
Fanfiction"Akkhhhhh... Kapan jodohku akan datang? Apakah aku akan mati dalam keadaan sendirian? 😭" "Bahkan sepatu tua yang telah buntut saja memiliki pasangan, kau yang masih muda telah menyerah mencari pasanganmu. Tunggulah pasanganmu itu sebentar lagi akan...