E18

2.6K 307 14
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment ya..
Terima kasih... 😁😘😘





3 bulan kemudian....

Hoekkkk... Hoekkk...

"Ada apa Gulf? Kenapa kau muntah pagi-pagi seperti ini hm?"

"Entahlah Phi.. aku merasa lemas saat ini."

"Sebaiknya kita kerumah sakit."

"Ta..tapi..."

"Aku tak menerima penolakan!!"

"Baiklah, aku juga tak berniat menolak."

"Lalu?"

"Aku ingin kau mencarikan sesuatu yang rasanya asam Phi.."

"Apakah itu?"

"Hmm.. aku ingin sekali makanan yang rasanya asam."

"Baiklah, nanti kita akan mencarinya di Mall setelah dari Rumah Sakit."
Setelah mengantar Hana ke tempat penitipan anak, Gulf dan Mew melanjutkan perjalanannya menuju ke Rumah Sakit. Mew sengaja tidak berangkat ke kantor karena dia ingin menemani Gulf. Mew menemani Gulf masuk kedalam ruangan dokter kandungan.

"Silahkan berbaring di sini!!" Kata sang dokter

Gulf hanya mengikuti kata-kata dokter. Dokter mulai memeriksa Gulf dengan prosedur USG.

"Selamat ya Tuan, anda sedang hamil selama 3 bulan, dan anak anda kembar."

"Phi!!.." Gulf tersenyum menatap Mew.

"Syukurlah..."

Mew dan Gulf keluar dari ruangan itu lalu menuju apotik untuk mengambil obat. Saat menunggu antrian pengambilan obat, Mew dan Gulf menunggu di ruang tunggu.

"Kau mau tau Phi!! Saat hamil Hana, kau juga menemaniku memeriksa kandunganku."

"Kapan?"

"Sepertinya saat usia kandunganku 3 kalau tidak ya 6 bulan kalau aku tidak salah. Saat itu aku membencimu setelah kau mengatakan aku hanya kau anggap sebagai seorang teman kepada Phi Art."

"Jadi hanya karena itu kau meninggalkanku?"

"Bukan hanya itu, kau juga tidak mencintaiku makanya aku meninggalkanmu!!

"Lupakan!! Itu telah menjadi masa lalu!!"

"Aku bangga karena telah mendidik Hana dengan baik, aku sayang padanya dan dia juga sayang padaku."

"Dia tak sayang padaku."

"Ahahaha apa kau cemburu?"

"Hmmm..."

"Dia menyayangimu Phi tapi tak lebih dari rasa sayangnya pada Nat."

"Aku saja kalah dari temannya itu."

"Tenanglah, masih ada baby disini yang akan menyayangimu." Kata Gulf sambil menunjuk perutnya.

"Sayangilah Dada ya nak." Kata Mew sambil memeluk perut Gulf.

Setelah mendapatkan obat, mereka pergi ke Mall mencari makanan yang rasanya asam namun tak ketemu. Namun Gulf memborong beberapa makanan yang terjual di Mall itu. Mew yang melihat hanya menghela nafas dengan kasar.

"Kau yakin akan makan semua itu?"

"Tentu saja."

"Awas saja jika kau tidak memakannya!!!"

"Kau mengancamku Phi??!!"

"Tidak... Tidak...."

Sesampainya dirumah, Gulf hanya makan makanan itu masing-masing satu suapan dari semua makanan itu.

"Kau tidak menghabiskannya?"

"Tidak."

"Lalu, kau mau kemanakan semua makanan itu?"

"Memberikannya kepada maid dan juga sopir kita."

"Baiklah jika itu keinginanmu."

Gulf pun pergi dari Ruang Makan itu lalu pergi ke kamar Hana, Gulf ingin memberitahu Hana jika sebentar lagi Hana akan mempunyai adik.

"Hana!!!... Hana!!!..." Kata Gulf sambil mengetuk kamar Hana

"Ada apa Pa?"

"Maafkan Papa karena tidak menjemput Hana tadi." Kata Gulf sambil memeluk Hana

"Tidak apa apa, kata paman sopir Papa dan Dada pergi ke RS. Papa dan Dada sakit apa?"

"Hana, Hana kepengen punya adik atau tidak?"

"Mau, Hana mau Pa."

"Hana sangat antusias sekali. Hana kepengen banget punya adik?"

"Hmmm.. Hana bisa mengajak adik Hana bermain hujan bersama."

"Hana sudah mempunyai adik."

"Dimana adik Hana Pa?"

"Di perut Papa."

"Hm?"

"Iya, adik Hana ada disini. Sama seperti Hana dulu." Kata Gulf sambil mengarahkan tangan Hana ke perutnya.

"Aaaaahhhh.... Hana akan punya adik ye ye ye ye." Kata Hana senang sambil memeluk perut Gulf.

Gulf senang menatap anaknya yang sedang bahagia saat ini sambil menari riang. Malam semakin larut, orang-orang dirumah itu telah tidur namun Gulf masih gelisah tak bisa tidur dan hanya bolak balik di kasur.

"Ada apa denganmu? Dari tadi hanya bolak balik gelisah tak menentu."

"Maafkan aku Phi!!"

"Coba katakan apa yang kau inginkan?"

"Kau akan menurutinya jika aku mengatakannya?"

"Hmmm...."

"Aku mau makan mie."

"Akan aku buatkan."

"Tapi aku tak mau makan dirumah. Ada warung yang sering aku datangi dengan Mild dulu."

Mew pun bangun dan mengganti bajunya, Mew membawa sebuah jaket dan memakaikannya ke tubuh Gulf. Sesampainya di tempat itu, Gulf lalu memesan makanan yang dia mau.

"Kau mau Phi?"

"Tidak kau saja."

Saat mereka duduk tiba-tiba ada suara Pak tua yang cukup familiar ditelinga Gulf.

"Pada akhirnya jika sudah berjodoh, mau dipisahkan oleh apapun pasti akan bertemu juga. Walaupun mereka harus mengalami ribuan bahkan puluhan ribu kali renkarnasi hanya untuk bertemu jodoh mereka." Kata Pak tua itu lalu pergi dari warung itu karena telah selesai makan.

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang