E14

2.7K 278 2
                                    

Selamat siang...😁
Hari ini aku update lagi ya...😁
Jangan lupa Vote dan Comment...🥰😘
Terima Kasih... 😘


Hana telah diam setelah diiming-imingi makan ice cream. Setelah itu, Gulf dan Mew mengajak Hana untuk pergi ke Mall. Mew mengajak Hana untuk pergi ke sebuah toko mainan sedangkan Gulf pergi ke toilet sebentar.

"Hana mau mainan apa? Pilihlah sesuka Hana!!"

Hana hanya berkeliling toko itu dan tak memilih satupun mainan disana.

"Kenapa Hana tak memilih salah satu mainan disini sayang?"

"Hana tak tertarik dengan mainan disini Dad."

"Lihatlah... Mainan ini sangat menarik!!" Kata Mew sambil memainkan mainan itu dan mengajak Hana untuk memainkannya.

Hana mulai tertarik dengan mainan itu, dia menunjukkan senyum bahagianya ketika memainkan permainan itu.

"Hana mau ini?"

"Tidak, Dad." Kata Hana yang langsung membalikkan tubuhnya dan menarik Dadanya.

"Ada apa?"

"Kita keluar saja!!"

"Kenapa Hana tak membeli satupun mainan disana?"

"Dada telah menggelar pesta pernikahan dengan Papa dan mengeluarkan uang banyak lalu Dada sekarang tidak bekerja. Dada sudah tak mempunyai uang lagi karena tidak bekerja, tak perlu membuang-buang uang untuk membeli mainan."

"Huh?"

"Sebenarnya kita tak perlu jalan-jalan ke Mall, Hana tinggal dirumah dan bermain bersama Papa itu sudah cukup."

"...."

"Dad.. tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk Hana dan Papa."

"...." Mew mengusap rambutnya dengan frustasi setelah mendengar kata-kata dari anaknya.

"Ada apa?" Gulf bertanya pada Mew karena melihat Mew yang frustasi

"Hana mengira aku bangkrut!!"

"Hah?"

"Hana sayang, ada apa?" Gulf lalu bertanya kepada Hana.

"Dad, ingin membelikan Hana mainan padahal Dad tak punya uang."

"Kenapa Dad tak punya uang sayang?"

"Dad baru saja menggelar pesta pernikahan yang megah kata orang-orang dan menghabiskan uang yang sangat banyak, lalu sekarang Dad tidak bekerja pasti karena terlalu banyak menghabiskan uang jadi Dad dipecat oleh perusahaan dimana Dad bekerja."

"Anak Papa yang pintar. Papa akan memberikan hadiah karena Hana telah baik dan mengerti kepada Papa dan Dad."

"Apa hadiahnya Pa?"

"Sebuah mainan."

"Tap..tapi..."

"No... No... Ini bukan uang Dad tapi uang Papa sendiri."

"Jangan salahkan Hana ya, jika kita tak bisa makan nantinya."

"Hmmm... Baiklah putri kecilku.."

Hana kembali ke toko itu, namun tetap saja dia memilih mainan yang termurah di toko itu setelah bertanya-tanya dengan pelayan toko disana.

"Sudah? Hanya itu saja?"

"Hmm..."

"Yakin?"

"Papa memberikanku hanya satu hadiah, hanya satu berarti tak boleh meminta dua."

"Bagus.. anak pintar."

Setelah itu, mereka pulang ke rumah setelah membeli beberapa kebutuhan pokok dan juga makanan untuk dibawa pulang.

Hana turun duluan dengan membawa mainannya, lalu kembali lagi setelah menaruh mainannya. Hana membantu membawa barang-barang belanjaan, Mew yang melihat hal itu hanya bisa terdiam.

"Ada apa Phi?"

"Lihatlah anakku!!"

"Saat melakukan hal-hal baik saja kau mengakuinya anakmu!! Saat melakukan hal buruk kau mengatakannya anakku!! Dasar!!!"

"Tapi lihatlah!! Apakah selama di Korea dia juga seperti itu?"

"Hmmm... Dia sangat baik bahkan didalam kandungan pun dia sudah sangat baik!!"

"Akhhh... Aku ingin menambah anak yang seperti Hana lagi."

"Aku tau kau akan menjurus kesitu Phi."

"Tapi kau juga mau kan?"

"Nanti kupikir-pikir lagi ya Phi.."

"Kenapa harus pikir-pikir sih?"

"Hana saja selalu bertengkar denganmu Phi, bagaimana kalau kita memiliki anak lagi?"

"Kan ada kau yang menenangkan mereka." Kata Mew sambil tersenyum

"Tch..tch...tch... Akan bertambah lagi anak yang mengatakan jika Dadanya bangkrut." Kata Gulf sambil tersenyum dan pergi membawa barang-barang belanjaannya.

"Kau benar." Kata Mew dengan tatapan lesu.

Malam telah tiba...

Hana telah tidur dengan pulas dikamarnya, dan Mew sedang mencoba merayu Gulf yang sedang melihat hpnya.

"Kau sedang melihat apa?"

"Film ini sangat bagus Phi!!! Ayo kita nonton!!"

"Sekarang?"

"Hmmm.. sekarang..."

"Baiklah..."

"Tunggu aku mau membuat mie sebentar dan membawa beberapa snack."

"Kau lapar?"

"Hmm..."

Mew sedang duduk di sofa yang berada di kamarnya dan sedang mencari Film yang akan mereka nonton di tv, Gulf telah datang membawa semangkok besar Mie dan juga snack yang tadi dia beli.

"Kau sanggup memakannya sendiri Gulf?"

"Tentu saja tidak, aku akan memakannya denganmu!!"

"Aku tak pernah makan terlalu larut."

"Sekali-kali takkan membuatmu gemuk Phi!!!"

Gulf dan Mew pun menonton Film itu, ada adegan dimana sang aktor sedang melakukan hubungan intim. Mew yang melihat langsung melihat kearah Gulf dan mendekatkan kaki Mew ke arah pantat Gulf yang sedang duduk di lantai sambil memainkannya sedangkan Gulf hanya diam berpura-pura tak tahu. Mew terus mengusik Gulf dengan kakinya.

"Jika kau mau melakukan, habiskan dulu Mie ini!!!"

"Gulf..."

"Jika kau tak mau, yasudah!!"

Mew langsung mengambil mangkok Mie itu dan menghabiskannya, setelah menghabiskannya Mew langsung mengelap bibirnya dengan tissu.

"Gulf..."

Gulf yang masih duduk dilantai pun berbalik kearah Mew ketika dipanggil dan Mew yang masih duduk di sofa langsung mencium bibir Gulf, Gulf menahan kepala Mew dengan satu tangannya.

"Mmmmhhhh....."

Mew mengangkat tubuh Gulf lalu melepaskan ciumannya dan membalik tubuh Gulf menyuruhnya untuk menungging. Mew lalu memasukkan juniornya kedalam tubuh Gulf.

"Ah!!! Haaahhh..."

Mew terus menggerakkan miliknya maju dan mundur dengan cepat.

"Ahh.. Ah Phi!!!..."

Mereka melakukannya sampai jam 4 pagi.

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang