E15

2.6K 279 24
                                    

Selamat siang...😁
Hari ini aku update lagi ya...😁
Jangan lupa Vote dan Comment...🥰😘
Terima Kasih... 😘


Seminggu kemudian....

Hana kembali masuk ke tempat penitipan anak, Dia sangat senang bertemu Nat kembali. Tapi ada anak baru yang selalu mengganggu Hana di tempat penitipan anak itu, dia selalu memamerkan barang-barang brand apa yang sedang dia pakai atau gunakan.

"Lihatlah!! Aku kemarin habis dibelikan Daddy dan Mommyku sepatu baru. Sepatu ini merk terkenal karena belinya di Mall."

"Uwaahhh... Bagus ya sepatu milik Jenny." Kata salah satu anak disitu.

"Lihatlah sepatu Hana, harga sepatunya pasti murah dan belinya pasti bukan di Mall." Kata Jenny sambil melihat sepatu Hana.

Hana hanya diam saat dihina oleh Jenny namun membuatnya cemberut selama di tempat penitipan itu. Mew dan Gulf menjemput Hana di tempat penitipan anak, mereka melihat Art dan Ploy juga menjemput anak mereka. Art menyapa Mew dan Gulf ketika melihat mereka.

"Hai Phi Mew.."

"Hai Art." Kata Mew sambil menggenggam tangan Gulf dengan erat.

"Phi Mew, apakah kau menjemput anakmu juga disini?"

"Hmmm...."

Anak-anak sudah keluar, Hana lalu menghampiri Mew dan Gulf. Art memperkenalkan anak dan istrinya kepada Mew dan Gulf.

"Beri salam kepada Uncle, Jenny!!" Kata Art kepada Jenny

"Perkenalkan namaku Jenny, Uncle."
"Anak cantik dan baik." Kata Gulf
Gulf menyuruh Hana untuk memperkenalkan dirinya.

"Hana.. perkenalkan dirimu pada Uncle dan Aunty."

"Perkenalkan namaku Hana, Uncle dan Aunty."

"Dia sangat mirip denganmu Phi!!" Kata Art sambil mengelus pipi Hana.

"Tentu saja." Kata Mew sambil tersenyum.

Mew dan Gulf pamit untuk pergi lebih dulu kepada Art. Mew, Gulf dan Hana memasuki mobil mereka. Gulf yang melihat anaknya yang sedaritadi cemberut Gulf pun akhirnya bertanya.

"Ada apa Hana? Kenapa Hana cemberut seperti itu?"

"Anak paman tadi, dia tadi memamerkan sepatu yang dia gunakan kepadaku dan teman-temanku dan melihat kearah sepatuku dengan tatapan tidak suka."

"Auwh.. lalu?"

"Papa tau kan aku tak peduli harga sepatu berapapun yang aku pakai, jika aku menyukai warnanya aku akan memintanya untuk Papa belikan."

"Hmm benar."

"Aku tidak suka dia menghinaku Pa!!!"

"Sepatu ini mungkin hanya merk murahan tapi sama saja fungsinya dengan sepatu merk mahal. Bahkan sepatu dengan merk mahal tak akan bisa digunakan lagi dalam waktu 20 tahun. Jadi tergantung cara berpikir Hana saat ini."

"Sepatuku juga takkan bisa digunakan dalam 20 tahun kedepan."

"Oleh karena itu, semua tergantung cara berpikir Hana, murah dan mahal tak ada bedanya. Mereka akan sama-sama rusak dan tak bisa digunakan jika terus dipakai."

"Papa benar."

"Kepopuleran itu tidak penting yang terpenting hanya siapa dirimu, siapa dirimu sesungguhnya bukan apa yang kau punyai."

"Itu tidak mungkin ajaran dari Art." Kata Mew yang langsung menyela pembicaraan Hana dan Gulf

"Apa maksud Phi?"

"Art tak mungkin mengajari anaknya menjadi materialistis seperti itu."

"Phi.. masih menyukainya ya?"

"Tidak... Tidak Gulf... Aku hanya mengatakannya apa yang aku pikirkan saja."

"Oohhhh, jadi Phi masih memikirkan Phi Art."

"Gulf..."

"Aku tidak apa apa jika kau ingin kembali kepadanya Phi!!"

"Gulf bukan itu maksudku!!!"

"Sudah kubilang aku tak apa apa."

"Tapi kau terlihat kesal!!!"

"Diamlah ada Hana disini Phi!!"

Setelah mereka sampai dirumah, Gulf lalu mengantarkan Hana ke kamar dan menyuruh maid untuk membuatkan makan siang untuk Hana. Gulf masuk kedalam kamarnya dan sibuk memainkan hpnya, Mew yang melihat Gulf sedang duduk di kasur mendekati dan duduk di samping Gulf. Namun Gulf langsung pergi dari kasur dan duduk di sofa.

"Mau sampai kapan kau akan mendiami aku terus Gulf???"

"...."

"Bukankah kau bilang kita harus membicarakan semuanya?"

"Kita telah membicarakannya!!!"

"Tapi kita belum sampai titik akhir pembicaraan kita!!"

"Jawab aku dengan jujur apa kau masih menyukainya Phi?"

"Tidak."

"Lalu mengapa tadi kau membelanya?"

"Aku hanya sekedar menyampaikan pendapatku dari pengalaman yang aku lalui bersamanya dulu."

"Berarti kau masih mengingatnya kan!!!"

"Bukan begitu Gulf!!! Asshhhh sudahlah aku memang selalu salah dimatamu!!!"

"Sifat anak tergantung bagaimana kedua orang tuanya mendidiknya Phi, meskipun salah satu orang tuanya materialistis tapi yang satunya tegas anak tidak akan seperti itu. Dari hasil yang aku tangkap Phi Art tidak memiliki ketegasan dalam memimpin keluarganya Phi. Dan seseorang itu yang kau bela?"

"...." Mew hanya terdiam mendengar penjelasan Gulf.

"Aku tidak ingin cemburu buta dan berpisah lagi denganmu Phi. Hanya saja jika kau ingin bersamanya, aku akan melepaskanmu."

"Tidak Gulf!!! Jangan katakan hal itu!!! Aku tidak suka padanya!! Aku hanya menyukaimu!!! Menyayangimu!!" Kata Mew sambil menghampiri Gulf di Sofa dan memeluknya.

"Lain kali kau harus lebih dewasa ya!! Kau akan segera memiliki anak lagi!!"

"Huh??!!"

"Ada apa?"

"Kita akan punya anak?"

"Sepertinya..."

"Kau sudah cek atau belum?"

"Belum."

"Lalu? Darimana kau tau kita akan mempunyai anak lagi?"

"Ya pikir saja Phi!!! Kau melakukannya selama dua hari ini tanpa menggunakan kondom, sepertinya aku akan segera hamil."

Mew hanya tersipu malu ketika Gulf mengatakan hal itu.

"Jadi.. kau sudah tidak marah denganku lagi kan?"

"Aku tidak marah, hanya kesal saja."

"Maafkan aku..."

"Baiklah..."

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang