E05

2.9K 376 10
                                    

Sebelum membaca biasakan diri untuk menekan Vote...
Terima kasih 😁



Selama seminggu Gulf melakukan yang tak pernah dia lakukan sebelumnya yaitu melakukan pekerjaan ibu rumah tangga.

"Kalau Papa dan Mamaku tau, Kau pasti akan dibunuh Suppasit!!!" Kata Gulf sambil menggenggam tangannya dan meninju udara

"Apa kau bilang?" Mew tiba-tiba keluar dari kamarnya saat Gulf sedang membersihkan ruang tamu.

"Akhhh... Tidak..tidak apa apa."

Gulf melanjutkan pekerjaan rumahnya sampai semuanya bersih, Gulf lalu membersihkan dirinya dan tidur didalam kamarnya. Tiba-tiba ditengah Ia mulai terlelap seseorang memanggilnya.

"Gulf!! Gulf!!"

"Ada apa sih?" Kata Gulf dengan membuka pintunya setengah dan menampilkan wajahnya dengan bibirnya yang manyun dan dahinya yang ditekuk.

"Aku lapar!!!"

"Tapi aku ngantuk!!!"

"Gulf..."

Gulf akhirnya keluar dari kamarnya, Gulf mulai mengomel pada Mew karena mengganggu tidurnya di hari Minggu.

"Apa kau benar-benar berniat menjadikanku pembantu huh?"

"...." Mew hanya mendengarkan kata-kata Gulf tanpa berniat membalas karena Gulf terlihat sangat galak ketika sedang lelah.

"Kau tau tidak!!! Dirumah, aku akan di manja oleh Papa dan Mamaku!!! Dan tak boleh melakukan semua pekerjaan ini!!"

"...."

"Kau sudah tidak berniat membalas cintaku, malah menyuruhku sembarangan."

"Gulf... Berhentilah jika kau tak berniat memasak!!"

"Apa maksudmu? Makanannya telah jadi!!!"

Gulf menyodorkan makanan yang telah dihias dengan indah dihadapan Mew.

"Makan ini!!! Dan habiskan!!! Jangan sampai ada yang tersisa!!!"

"Terima kasih"

"Sama-sama."

Gulf kembali ke kamarnya untuk tidur dan meninggalkan Mew yang makan sendirian di Ruang Makan.

"Imut." Batin Mew

Keesokan harinya...

Malam sudah semakin larut....

Gulf pulang sangat larut malam, Gulf mendengar suara barang-barang jatuh dari meja lalu beberapa ada yang yang sengaja dibanting dari kamar Mew. Gulf memberanikan diri untuk membuka kamar itu dan terlihat Mew yang tengah mabuk dan tangannya telah berlumuran darah.

"Phi Mew!!! Astaga!!! Apa yang kau lakukan?"

"Art!!!" Mew menoleh kearah Gulf

"Art??" Gulf menghampiri Mew

"Berdirilah!!!"

Mew berdiri lalu memeluk Gulf dan mengatakan "Art... Aku sangat merindukanmu Hiks.. Hiks... Jangan pergi lagi dariku.. Hiks... Hiks..."

"Ayo kita ke kamarku Phi!!! Disini sangat berantakan!!" Gulf melihat kamar itu seperti kapal pecah.
Mew mengikuti Gulf kekamar Gulf, Gulf mulai membersihkan luka Mew lalu membalutnya serta Gulf juga membersihkan badan Mew.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu Phi?" Kata Gulf sambil mengelap badan Mew dengan handuk basah.

"...."

"Kau terlihat baik-baik saja didepan orang lain, tapi ternyata kau sangat rapuh Phi.."

"...."

Gulf telah selesai membersihkan tubuh Mew dan ingin membersihkan tubuhnya, namun Mew menahan tangan Gulf dan langsung menariknya.

"Akkkhhhh...." Gulf terjatuh di kasur dan sekarang berada dikungkungan Mew.

"Kau!!! Aku takkan membiarkanmu lari lagi dariku Art!!! Aku akan melakukannya denganmu!!!"

"Phi!!! Sadarlah!!! Aku bukan Phi Art!!!! Phi!!!!"

"Aku tak peduli dengan komitmen itu Art!!! Aku akan melakukannya sampai kau hamil dan tak bisa lari dariku lagi!!!"

"Phi!!!! Sadarlah!!!" Kata Gulf sambil ketakutan. Gulf telah berusaha memberontak namun genggaman tangan Mew sangat kuat.

Mew mulai menciumi bibir Gulf dengan sangat kasar, bibir Gulf sampai berdarah akibat gigitan dari Mew. Mew langsung membuka baju Gulf lalu menciumi dan menggigit seluruh bagian lehernya hingga menghasilkan banyak tanda.

"Akhhhhh Phi sakit Phii!!!! Jangan menggigitnya!!!"

"Kau adalah milikku Art!!!! Badanmu juga milikku!!!"

"Ta..tapi aku bukan Phi Art!!!"

Mew tidak peduli dengan kata-kata Gulf, Mew membuka lalu menarik celana Gulf dengan kasar lalu memasukkan miliknya yang telah menegang.

"AGHHHH SAKIT PHI!!! HIKS.... HIKS...."

"Kau harus merasakan sakit yang sama saat kau meninggalkanku Art!!!!"

"PHI!!!! SADARLAH!!! AKU BUKAN PHI ART!!!!"

Lubang anal Gulf sekarang telah berlumuran darah karena Mew yang bermain terlalu kasar dan juga sperma Mew yang dikeluarkan didalam tubuh Gulf. Gulf terus berteriak kesakitan, karena Mew.

"NNGGHHH... AGHHH...AHH...HA..."

"Teruslah mendesah Art... Kau menikmati ini kan Art!!!" Mew terus menggerakkan pinggangnya dengan cepat.

"NNGHH...AHH.. AH..."

Entah setan apa yang merasuki Mew saat ini, setelah melihat Art di jalan sedang memeluk seorang perempuan dengan tersenyum, Mew menjadi gila dan minum minuman dengan kadar alkohol tinggi.

Setelah melakukan semua itu kepada Gulf, Mew pun tertidur disamping Gulf sambil memeluknya erat.

Keesokan harinya....

Mew terbangun dari tidurnya, Mew memang terbiasa bangun pagi walaupun dia tidur jam berapapun di malam hari. Mew kaget melihat Gulf yang telah berlumuran darah, Mew mencoba membangunkan Gulf namun Gulf tak terbangun. Mew lalu membersihkan tubuh Gulf dengan tangannya yang terluka, sakit iya sakit tapi ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Gulf alami saat ini.

Setelah membersihkan Gulf, Mew memanggil seorang dokter pribadinya dan juga seorang maid untuk membersihkan kamarnya. Dokter itupun datang dan langsung memeriksa Gulf.

"Kau Gila Mew!!! Sangat Gila!!!"

"Aku tak sadar semalam, aku minum minuman dengan kadar alkohol tinggi!!"

"Anak ini sedang demam sekarang, pastikan dia meminum obatnya!!! Pastikan kau tak melakukannya dulu sebelum dia sembuh."

Mew mulai merawat Gulf dengan baik walaupun tangannya juga sakit karena luka semalam, tapi ini kesalahannya karena terlalu larut dalam kesedihannya hingga menyakiti orang lain.

😁🙃

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang