E20 END

4.5K 369 22
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment ya..
Terima kasih... 😁😘😘





3 bulan kemudian...

Usia kehamilan Gulf telah memasuki usia 9 bulan, dan sebentar lagi dia akan melahirkan. Hujan tak kunjung reda sedari pagi. Hana pun hanya dirumah dan tak pergi ke tempat penitipan anak karena menunggu kelahiran adiknya.

"Apakah Hana merasa bosan?"

"Hmmm...."

"Papa juga."

"Papa ingin bermain hujan dengan Hana?"

"Tidak..tidak .. Dada pasti akan marah."

"Huft....."

Mew datang membawakan dua gelas cokelat hangat untuk Hana dan Gulf.

"Ini untuk kalian!! Minumlah!!!" Kata Mew sambil menyerahkan gelas-gelas yang berisi cokelat hangat itu.

Malam semakin larut, Hana telah tertidur. Mew ingin segera tidur namun Gulf mengajaknya untuk menonton Film. Mew telah tertidur dengan kepalanya berada di pangkuan Gulf. Gulf hanya mengelus-ngelus kepala Mew, agar Mew tertidur dengan nyenyak.

"Kau mau kemana Phi?"

"Tidur."

"Auwh... Temani aku nonton Film na."

"Tapi aku ngantuk!!"

"Phi... Aku sangat ingin menonton denganmu."

"Baiklah... Baiklah... Tapi jangan ganggu aku bila aku tertidur."

"Baiklah Phi..." Kata Gulf sambil tersenyum.

Keesokan harinya...

Setelah selesai sarapan, Gulf merasa perutnya sangat mulas. Mew lalu bersiap dan membawa Gulf beserta barang bawaan ke Rumah Sakit. Gulf masuk di ruang operasi dan langsung dioperasi. Gulf melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Gulf dan bayi-bayinya keluar dari ruangan itu dan dibawa ke kamar masing-masing.

"Da..da.. kapan Papa sadar?" Kata Hana yang sedang menunggu disamping Gulf sambil menggenggam tangannya.

"Dada.. juga tidak tau Hana."

Seorang perawat masuk ke ruangan untuk mengantarkan bayi-bayi Gulf. Hana melihat bayi-bayi itu dengan senang.

"Hallo baby Rain dan Pear."

"Rain? Pear?"

"Hmmm..."

"Siapa yang memberikan nama itu?"

"Aku. Apakah Dada memiliki nama lain selain itu?"

"Ti..tidak... Dada tidak memilikinya. Nama yang bagus."

Beberapa menit kemudian, Gulf telah tersadar dari tidurnya. Hana tertidur di sofa karena kelelahan setelah menunggui Gulf hampir seharian.

"Phi..."

"Kau sudah sadar Gulf?"

"Hmm..."

"Nama anak kita Rain dan Pear. Hana yang memberikan nama untuk mereka."

"Bagus sekali, apakah Hana sudah makan. Siang Phi?"

"Belum. Aku masih mengurus anak kembar kita."

"Phi.. setelah Hana bangun tolong ajak dia untuk makan ya... Dan kau juga harus makan!!"

"Baiklah sayang."

"Kau harus istirahat Phi, jangan terus-terusan menggendongnya terus."

"Memangnya kenapa?"

"Bisa-bisa aku yang kewalahan karena mereka terbiasa digendong, mending kalau kau selalu ada dirumah kalau kau sedang tidak dirumah itu hanya akan membuatku dua kali lipat lebih lelah."

"Kan kita akan menyewa baby sitter."

"Baby sitter hanya menjaga mereka sampai jam 6 malam, selanjutnya mereka tetap bersamaku!!"

"Akhhh.. kau benar."

"Makanya itu, kalau satu anak seperti Hana dulu aku masih sanggup tapi kalau dua anak sepertinya aku tidak akan sanggup."

"Yasudah aku akan menidurkannya kembali ke kasurnya dan membangunkan Hana untuk makan."

Beberapa hari kemudian, Gulf telah pulang bersama kedua bayinya Rain dan Pear. Beruntungnya mereka selalu pengertian pada Gulf dan tertidur jika malam telah larut dan tidak begadang.

"Aahhhh... Anak- anak Papa yang baik sekali... Papa sayang kalian." Kata Gulf sambil mencium pipi kedua anaknya.

2 tahun berlalu....

Hujan tak kunjung reda, Gulf dan Mew sedang pergi ke acara pernikahan salah satu kerabat Mew dan tak membawa anak-anak mereka. Rain dan Pear berlari menuju kamar Hana sambil menangis karena hujan deras yang disertai petir. Mereka baru saja terbangun dari tidur mereka.

"Uwaaa.... Phi!!! Takut... Takut...."

"Ada apa?"

"Takut... Takut .... Hujan."

"Sini!! Sembunyi disini bersama denganku."

Hana mengajak kedua adiknya kebawah selimut dan berlindung agar tak di sambar petir. Beberapa menit kemudian Gulf dan Mew pulang dan mencari anak-anak mereka yang tak telihat di sekitar rumah.

"Hana, Rain dan Pear kalian dimana?"
Gulf mencari di kamar Per dan Rain tapi tak ditemukan, akhirnya Gulf melihat anaknya sedang bersembunyi di bawah selimut di kamar Hana.

"Apa yang kalian lakukan?" Kata Gulf sambil menghampiri dan memeluk ketiga anaknya.

"Rain dan Pear takut hujan Papa makanya kami bersembunyi."

"Astaga, jangan menangis lagi ya... Tenanglah Papa ada disini."

"Hmmm...."

Beginilah kehidupan Gulf, Mew dan ketiga anaknya yang terkadang penuh liku-liku perjalanan yang rumit namun tetap santai menghadapinya dan tidak terburu-buru. Semoga dari cerita ini dapat menghibur kalian semua.

Terima kasih

END

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang