E12

2.9K 322 13
                                    

Hari-hari telah berlalu dengan normal, Hana bahkan telah masuk ke sebuah tempat penitipan anak di Bangkok. Hari ini adalah jadwal Mew menjemput Hana dan membawanya ke kantor. Gulf yang tengah sibuk membantu orang tuanya mengelola bisnis restoran dan juga pernikahannya dengan Mew pun menyusul Hana ke kantor.

"Ada apa ini? Mengapa Hana hanya diam dan cemberut seperti itu?"

"Tanyakan saja pada anakmu itu!!"

"Dia anakmu juga Phi!!!"

"Aku tak punya anak genit seperti dia!!"

"Apa maksudmu genit Phi?"

"Tanyakan saja padanya!!"

"Hana sayang.. Apa yang Hana lakukan?"

Flashback On

Beberapa jam yang lalu...

Mew menjemput Hana hari ini, Mew tercengang kaget melihat putri kecilnya mencium salah satu anak laki-laki di tempat penitipan itu. Mew lalu mengangkat tubuh Hana lalu menggendongnya. Hana masih menyempatkan diri melambaikan tangan dan memberikan ciuman jauh pada anak laki-laki itu.

"Bye... Bye... Nat!!!" Kata Hana sambil tersenyum

Mew tambah kesal dan memasukkan anaknya itu kedalam dengan lembut dan langsung menutup pintunya, Mew pun telah duduk berdua dengan anaknya berdua didalam mobil.

"Mau kemana kita hari ini Dad?"

"Tidak kemana-mana."

"Apakah aku harus menunggu Dada di kantor lagi?"

"Euhm...."

"....." Hana hanya memanyunkan bibirnya

"Siapa yang mengajari Hana menjadi genit seperti itu?"

"Apa maksud Dada? Hana tak mengerti!!"

"Siapa yang menyuruh Hana untuk mencium pipi anak boy itu?"

"Nat teman Hana Dad!! Dan Nat teman Hana saat pertama kali masuk kedalam tempat penitipan itu!!"

"Dad tidak suka Hana mencium anak boy ya!!"

"Papa tak pernah mempermasalahkan hal ini ketika Hana mencium Jinwo saat di Korea dulu!! Kenapa Dada seperti ini?"

"Pokoknya Dada tak suka!!"

"...."

Flashback Off

"Akkhhhh seperti itu rupanya... Phi kau terlalu berlebihan!!!"

"Berlebihan bagaimana?"

"Iya berlebihan karena kau sangat posesif kepada anakmu sendiri."

"Dia seorang gadis Gulf, dia tak boleh mengoda dan genit-genit seperti itu!!!"

"Dia masih anak kecil Phi!!!"

"Tetap saja..."

"Di Korea kami menganggap itu hal yang lumrah dan lucu..."

"Kalian sekarang berada di Thailand bukan di Korea!!!!"

"Kau yakin masih ingin terus bersikap seperti ini Phi!!!"

"Aku tak akan mengalah darimu!! Ini tentang anakku!!"

"Hana, ayok pulang bersama Papa!!"
"Kalian harus pulang bersama denganku!!"

"Tidak mau!!!"

Gulf melihat Mew yang tengah emosi dan mulai menggenggam erat tangannya sendiri, Gulf menyuruh Hana keluar dan bermain bersama Boat.

"Hana keluar duluan ya sayang.. ada sesuatu yang ingin Papa katakan pada Dada."

"Baiklah Pa..."

Hanapun keluar dan menutup pintu ruangan itu, Gulf langsung memeluk Mew dan menenangkannya.

"Sudah ku katakan untuk tak terlalu posesif dengan Hana."

"Ta.. tapi..."

"Sifatnya sama sepertimu Phi!!! Dia akan kesal dan malah membencimu jika memperlakukannya seperti itu."

"Aku begini karena menyayanginya."

"Aku tau.. sangat tau..."

"Baiklah... Maafkan aku telah membentakmu tadi."

"Tidak apa apa, bukankah tugasku adalah selalu mengerti keadaanmu Phi?" Kata Gulf sambil melepas pelukannya dari Mew.

"Tidak seperti itu Gulf!!!"

"Tapi seperti itu realitanya Phi!!! Kau bahkan terlalu sering marah!! Apakah sebaiknya kita membatalkan saja rencana pernikahan kita?"

"Aku tidak mau!!! Kita harus jadi menikah!!"

"Maka bersikap baiklah padaku dan juga Hana agar kami tak meninggalkanmu lagi!!!"

"Gulf..."

"Jujur saja, aku bisa meninggalkanmu kapanpun aku menginginkannya."

"Baiklah... Baiklah maafkan aku na..." Kata Mew sambil memeluk Gulf

"Hmmm...." Kata Gulf membalas pelukan Mew.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

"Bagaimana dengan rumah ini?"

"Bagus."

"Hanya bagus?"

Gulf masih melihat-lihat rumah yang akan mereka tinggali setelah menikah nanti, Gulf masih berkeliling masuk kedalam ruangan-ruangan.

"Ada berapa kamar dilantai atas?"

"Ada 4, masing-masing memiliki kamar mandi dalam."

"Baiklah.. kita beli rumah ini Phi..."

"Pilihanmu memang yang terbaik."

"Kenapa memangnya?"

"Dari semua rumah yang kita kunjungin memang ini yang paling termahal."

"Auwh... mana aku tau, kan aku hanya memilih sesuai seleraku Phi.."

Beberapa minggu kemudian...

Gulf dan Mew akhirnya menikah, Hana dengan langkah kecilnya menyebarkan bunga ketika Papa dan Dadanya memasuki Altar. Setelah sampai didepan pendeta mereka berdua berjanji setia sehidup semati.

Keesokan harinya...

Gulf telah bangun dari tidurnya dan melihat ada Hana yang berada di tengah-tengah mereka, untuk saja semalam mereka berdua tak melakukan apapun karena kelelahan. Gulf melihat dua kesayangannya itu, dan membiarkan mereka tetap tertidur.



😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang