E03

3.3K 378 51
                                    

Sebelum membaca biasakan diri untuk menekan Vote...
Terima kasih 😁







Sebulan kemudian....

Gulf masuk kedalam kelasnya dan menghampiri Mild yang telah datang sedaritadi. Gulf lalu menyapa Mild dan menanyainya tentang kabar Phi Mew.

"Apa kau pernah mendengar kabar tentang Phi Mew, Mild?"

"Kurasa aku belum mendengar apapun."

"Coba cari tau tentang kabarnya Mild!!!"

"Kau masih mau mengejarnya?"

"Tentu saja."

"Kau takkan sanggup menghadapi seseorang yang sedang patah hati!!!"

"Auwhhh... kenapa kau berkata seperti itu?"

"Menghadapi sikap bad moodmu saja kau selalu uring-uringan sendiri, apalagi menghadapi orang lain yang sedang patah hati?"

"Kau memang tak pernah mendukungku Mild!!!"

"Aku hanya takut kau akan berakhir dengan patah hati karena terlalu berharap!!!"

"Tidak akan, aku malah ingin berterimakasih pada Phi Art karena telah meninggalkan Phi Mew."

"...." Mild menatap Gulf dengan bingung.

"Dia meninggalkan Phi Mew yang setampan malaikat hanya untukku."

"Tch...tch...tch.... Sadarlah kau tak ada apa apanya dibanding Phi Art!!!"

"Mild jaga kata-katamu!! Tidak peduli siapapun aku, Aku akan tetap menjadi pemenangnya." Kata Gulf tersenyum bangga.

"PD sekali!!!!"

"Jangan lupa untuk mengabariku tentang Phi Mew ya!!! Aku menunggumu!!!!"

2 hari kemudian....

Mild membawa berita untuk Gulf tentang Phi Mew. Gulf sangat antusias ketika sedang menunggu Mild. Gulf menatap Mild dengan mata yang berseri-seri ketika Mild berjalan masuk menuju kursinya.

"Apa ada kabar dari Phi Mew?"

"Ada."

"Apa?"

"Phi Mew sedang mencari orang untuk berbagi apartemen dengannya."

"Benarkah?"

"Hmmm....."

"Apa kau tau no hpnya? Aku harus segera menghubunginya."

"Ta..tapi.."

"Tapi apa Mild? Jangan membuat aku putus harapan!!!"

"Apartemennya jauh dari kampus kita, dan kau harus melalui perjalanan selama satu jam untuk sampai ke kampus."

"Akhhh... Kukira apa!!! Kau membuatku jantungan saja!!! Tidak apa apa, aku akan melakukannya demi Phi Mew."

"Kau yakin Gulf?"

"Hmmm... Apakah wajahku kurang meyakinkan bagimu?"

"Aku akan menghubungi Phi Boat kalau begitu."

"Phi Boat?"

"Phi Boat adalah sekretaris Phi Mew."

"Dunia ini sangat sempit rupanya, benar-benar kebetulan yang luar biasa."

"Aku juga baru mengetahuinya, awalnya aku tak peduli dengan kerjaan Phi Boat. Namun setelah melihat ada undangan Phi Art dan Mew di Apartemennya, aku jadi penasaran."

"Cepat hubungi Phi Boat sekarang!!!"

"Sabar!!!"

"Cepat Mild!! Cepat!!!"

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Gulf sekarang berada di depan pintu apartemen seseorang dengan koper besar disampingnya. Menunggu seseorang membukakan pintu dan terus menekan bel.

Ting... Tong.... Ting... Tong...

Seseorang membuka pintu dengan penampilan yang tampak lusuh seperti orang yang habis bangun tidur.

"Sabarlah!!! Ini masih pagi!!! Kau!!!!" Mata Mew kaget melihat Gulf telah ada didepan pintu apartemennya.

"Hai jodoh..."

"Ke..kenapa kau kesini?"

"Apa maksudmu? Aku akan tinggal bersama denganmu mulai hari ini.." Kata Gulf sambil tersenyum.

"Kau!!!"

"Benar, seseorang yang akan berbagi apartemen dan juga kehidupan ini denganmu."

"Diamlah jangan menggombal lagi!!! Kau hanya membuatku muak!!"

"Sekarang-sekarang saja muak, lama-lama juga jadi cinta."

"Gulf!!!"

"Kau masih mengingatku? Betapa tersanjungnya aku jika kau mengingatku Phi!!"

"Bagaimana aku tak mengingatmu, kau adalah orang aneh yang mengatakan bahwa aku adalah jodohmu padahal kita adalah orang asing yang tak saling mengenal."

"Auwhhh... Tak apa kesan pertamaku ternyata tidak terlalu buruk."

"Pergi masuk kedalam kamarmu!!! Dan bereskan barang-barangmu!!!"

"Baiklah sayangku..."

"Gulf!!!"

Gulf membuka pintu kamarnya dan melihat kamar itu sangat luas, Gulf keluar kamar dan bertanya pada Mew tentang kamar itu.

"Apa kau tak salah Phi?"

"Ada apa?"

"Kau memberiku kamar yang sangat luas."

"Lalu kau ingin pindah ke kamarku?"

"Boleh, jika aku harus tidur berdua denganmu."

"Dikamar itu banyak kenangan tentang Art, aku tak sanggup jika berlama-lama disana."

"Kau pasti melakukan hal itu dikamar ini kan?"

"Kami bahkan belum pernah melakukannya!! Karena kami telah berkomitmen untuk tidak melakukannya sebelum menikah."

"Komitmen bulshit, dia kini pergi dan menghilang."

"Kau ingin sarapan?"

"Boleh, jika kau yang memasaknya."

"Siapa yang bilang aku akan memasakkannya untukmu?"

"Auwh... Lalu?"

"Masaklah sendiri!!! Ada roti disini dan sayuran serta buah di kulkas. Kau tak perlu membayar sewa tapi bersihkan apartemen ini."

"Kau menjadikanku pembantu?"

"Aku tidak menjadikanmu pembantu hanya saja jika kau merasa berhutang budi kau bisa membayarnya dengan membersihkan apartemen ini."

"Bukankah itu sama saja?"

"Terserah kau saja, aku bisa menyewa pembantu jika kau tak mau!!"

"Nah begitu, masa aku harus membersihkan rumah ini, memberimu makan, lalu melayanimu di ranjang banyak sekali pekerjaanku di apartemen ini!!"

"Tchh...tch...tch... Kau tak perlu melayaniku diranjang!!! Dasar otak mesum!!!"

"Jangan malu-malu seperti itu Phi!!!" Kata Gulf dengan tersenyum

Mew masuk kedalam kamarnya dan bersiap begitupun juga dengan Gulf, dia sedang membereskan barang-barangnya.

"Akhhh... Luas sekali kamar ini." Monolog Gulf.





Menurut kalian kalau aku buat akhir cerita ini menjadi sedih gimana?
Bawaannya sedih mulu sambil ngetik ceritanya 😅

Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang