Hari itu, waktu dimana saat Aisyah baru saja pulang sekolah setelah kelulusan. Ia dikejutkan oleh kabar dari tetangga setempat bahwa ayahnya masuk rumah sakit karena kecelakaan.
Aisyah yang di beri tahu alamat rumah sakitnya pun segera berlari menuju rumah sakit. Di perjalanan tak henti-hentinya Aisyah meneteskan air mata sambil berdoa semoga ayahnya baik-baik saja.
"Ibu!" teriak Aisyah sambil memeluk ibunya dengan gemetar, belum juga sedetik ia langsung terdorong hingga jatuh terduduk dilantai.
Aisyah menatap ibunya tak percaya. Disini dia khawatir dan cemas pada keadaan ayahnya, namun mengapa ibunya malah tega mendorongnya, dan menatap Aisyah penuh kebencian.
"Dasar anak tak tahu di untung! Gara-gara kamu suami saya meninggal! Dia kerja banting tulang gara-gara kamu pengen kuliah! Dia kecelakaan dan itu semua karena kamu!" teriaknya histeris.
"Apa? Gak! Gak mungkin ayah meninggal, ibu pasti becanda kan?! Ayo bilang ibu lagi becanda kan?!"
"Saya gak becanda, ini semua gara-gara kamu tahu gak?! Kalau aja kamu gak minta uang buat masuk kuliah, ayah kamu gak akan kerja keras sampai kecelakaan kayak gini!"
"Enggak! Enggak! Enggak mungkin! Ayah maaafin aku..." Suaranya mulai melemah. Dengan segara ia masuk keruangan tempat dimana ayahnya berada.
"Ayah!!! Maafin aku, gara-gara aku ayah jadi gini...ayah plis bangun aku gak mau ayah pergi! Aku janji akan jadi anak yang baik buat ayah, asal ayah bangun!"
Sekalipun ia berteriak keras sambil mengguncang tubuh sang ayah, kalau takdir sudah berkata lain dia tidak akan bisa berbuat apa-apa, bukan?
Sekarang Aisyah menyesal, mengapa dulu ia sangat keukeuh ingin berkuliah sampai-sampai ayahnya bekerja keras hingga kecelakaan dan merenggang nyawa seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
3 Big Baby
RomanceAisyah terpaksa bekerja di keluarga Brama, pria paruh baya yang ternyata teman lama ayahnya dulu. Bekerja menjadi babu ketiga cowok tampan nan manja membuat hari-harinya penuh drama. Apalagi saat ketiganya mulai tertarik pada Aisyah. Bingung dan bim...