Happy Reading
❤❤
Wanita bersurai hitam panjang itu langsung menghentikan aktivitas pada laptopnya untuk beralih pada telepon yang tiba-tiba berbunyi
"Sekretaris Sabina disini"
"Bina, suruh mahasiswi magang keruanganku"
"Kebetulan dia sedang ketoilet pak. kalau boleh tau, ada masalah apa pak? mungkin saya bisa membantu"
"Laporan meeting kemarin mahasiswi itu kan yang catat?"
"Iya pak"
"Sampaikan nanti pada dia untuk keruanganku, laporan yang dibuat tidak beres"
"Oh, iya pak. Nanti saya sampaikan"
Panggilan telepon itu kemudian diakhiri oleh sang bos. Sabina akhirnya menghembuskan nafasnya lega, entah kenapa setiap kali mendengar suara berat pria didalam ruangan besar didepannya selalu berhasil membuat hatinya berdebar kencang.
"Maaf yah mba lama" ucap wanita muda dengan jilbab hitam tersenyum pada Sabina.
Baru saja wanita muda itu ingin duduk namun dihentikan oleh Sabina
"Kamu disuruh keruangan bapak Chandika"
"Buat apa Mba?" tanya wanita muda itu sedikit khawatir dan penasaran
"Katanya laporan meeting kemarin tidak beres, kamu mending datangin dulu"
Wanita muda itu mengerutkan keningnya lalu mengangguk pada Sabina "Aku masuk keruangan bapak dulu mba"
"Jangan takut, pak Chandika orangnya gak pemarah kok" ucap Sabina sambil tersenyum menyemangati.
Wanita muda itu mengangguk pelan dan berjalan mendekati pintu besar sang pemilik perusahaan tempat dia magang.
Tok tok tok
"Permisi pak" sapa Wanita muda itu setelah mengetuk pintu dan masuk keruangan Chandika
"Tutup pintunya" titah Chandika yang duduk dikursi kekuasaannya sambil mengetik pada keyboard laptop
"Maafkan saya Pak, Kata Mba Sabina laporan meeting kemar-"
Chandika mengalihkan tatapannya dari layar laptop kearah tengah ruangannya saat mahasiswi magang itu tak melanjutkan ucapannya.
"Kenapa?" tanya Chandika menatap heran pada wanita yang malah mendonggak keatas sambil menutup mulut dengan tangannya.
Tak mendapat jawaban, Chandika berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri mahasiswi magang tersebut
"Sayang... Kenapa?"
Wanita muda itu menatap kearah Chandika lalu beralih pada pintu toilet yang ada diruangan tersebut. tidak butuh persetujuan, dia langsung berlari dan memuntahkan isi perutnya pada washtafel yang ada.
"Kan aku sudah bilang, gak usah masuk dulu. Rewel sih sama ucapan suami sendiri" Chandika mengusap punggung wanita muda yang terus memuntahkan cairan bening.
Heuuk... Heuuk
"Pulang aja yah, istirahat dirumah" bujuk Chandika. "Kalau tiduran kan enak"
Wanita muda bernama Dyona itu membasuh mulutnya lalu berbalik menatap pada suaminya."Dy gak mau banyak keterangan izin dilaporan magangnya Dy" ucapnya lirih
"Gak dosa juga" sahut Chandika mengusap wajah basah sang istri.
"Nilai itu penting mas"
"Kesehatan itu penting sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Datanglah Kepadaku (END)
General FictionChandika dan Dyona adalah sepasang suami istri, mereka saling mencintai satu sama lain. Kebahagiaan rumah tangga mereka bertambah semenjak Dyona dinyatakan hamil. Namun hidup terus berputar, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, semuanya berubah se...