One Less Lonely Girl?

371 4 0
                                    

“Claudiiii” Jean agak sedikit berteriak, maklum, disini bising sekali. Tetap, Claudi tidak membalas. Claudi masih fokus dengan sang idola diatas panggung, tengah menunjukkan aksi nya. Aksi panggungnya menyanyi dan menari, yang bisa memukau dan meluluhkan hati ribuan wanita. Jutaan bahkan. “CLAUDIII!” Jean menarik lengan Claudi yang tadinya terangkat memegang balon panjang berwarna ungu. “hhhh whatt?” “this.” “OMB!” Claudi terkejut melihat benda yang Jean sodorkan kepadanya. “what should i do?” Jean juga panik, sebuah iPhone milik superstar kini berada di genggamannya, tadi ia temukan di samping paha Jean. “better you give it when arrive at resort.” Jean terlihat berfikir, benar juga. “okay, i’ll tell Ryan” “you have his phone number?!” “via twitter” Claudi mengangguk mendengar perkataan Jean, ia kira Jean dan Ryan sudah menjalin hubungan. Tapi tak mungkin, cepet banget?

Jean mengambil iPhone nya yang ia taruh didalam tas Claudi, Jean tidak membawa tas. Jarinya seperti bergerak dari arah barat ke timur, untuk meng unlock screen handphonenya itu. Ia segera membuka twitter dan go to user @itsRyanButler. 

@jMichella: hm, ryan. pls tell Justin, i’ve his iphone with me. He left his phone on my seat. i’ll give it at the resort. thankubfr

Jean mengetikkan kata-kata itu dan langsung mengirimnya via direct message kepada Ryan. Tak lama, gadis itu sudah dijawab pesannnya.

@itsRyanButler: okay, sweety

Jean menganga melihat kata terakhir dari balasan yang diterimanya.

@jMichella: don’t try to flirt me.

@itsRyanButler: okayokay-_-

“i just need somebody to love” potongan lirik lagu terakhir dari lagu Somebody To Love menandakan bahwa sebentar lagi akan ada perempuan yang naik ke atas panggung. Jean lumayan suka dengan lagu OLLG, karna lagu ini merupakan lagu yang videoclipnya sempat ia tonton di youtube. Ia bangkit dari duduk malasnya, mensejajarkan tubuhnya dengan Claudi yang sepertinya tidak menyadari bahwa Jean berdiri. 

Sesosok wanita yang mengenakan headset datang dari kanan Jean. Ya, Jean memilih duduk di pinggir dekat pintu. Agar gampang keluar kalau konser sudah selesai. “psst girlll” Ia mencolek pelan bahu Jean. Jean yang menyadari wanita itu memanggilnya langsung menengok. Jean menghampiri wanita tadi. “ya?” “wanna be ollg?” “you mean, one less lonely girl?” Jean mengerenyit. Maksutnya?

“aha! come on girl” Wanita itu memegangi pergelangan tangan Jean dan mengiring gadis-yang berjalan di belakangnya-itu ke backstage. Jean terkaget-kaget melihat Justin di hadapannya. “So, you’re the OLLG?” “hehe. by the way, i le...” belum sempat Jean menyelesaikan kalimatnya, sosok laki-laki berkulit putih datang dan menyuruh Justin naik stage lagi. “come on Justin!” “okay! come on, Jean!” Beberapa crew disana sebenarnya sudah pernah melihat Jean, maklum, kan satu resort. 

Teriakan ribuan beliebers memadati arena ini. Kebanyakan dari mereka berteriak menyerukan nama bieber, melihat Justin muncul dari balik stage menggandeng perempuan. Sedangkan Claudi, Ia terbelalak melihat Jean lah perempuan yang di gandeng Justin, dan Claudi langsung menoleh ke bangku sebelah kanannya. Kosong. Claudi langsung berdecak, saat menyadarinya. Bukan kesal, tapi bingung saja. Sahabatnya yang tadinya menolak ikut datang malah sekarang berada di samping sang superstar. 

Lagu One Less Lonely Girl menemani kehangatan yang terjadi diatas panggung. Jean tadi langsung duduk diatas bangku yang cukup tinggi, dan ditinggal Justin sebentar ke backstage lagi. Lalu Justin kembali membawa sebuket bunga mawar dan memberikannya untuk Jean. Entah mengapa, Jean tidak menolak, meskipun Ia merasa sangat asing dengan semua ini. Justin menyanyikan lagu OLLG di iringi musik yang menyejukkan. Pemuda itu melakukannya sambil mengelilingi Jean yang duduk memperhatikan dirinya juga. Justin memutari Jean, dan saat berada tepat di depan Jean, Justin menempelkan dahinya, membiarkan keningnya yang sudah tidak ditutupi poni lagi menyentuh kening Jean yang mulus dan sedikit tertutup poni. Jean dapat merasakan nafas Justin, begitupula sebaliknya. Justin menutup mata sebentar, detik kemudian, lirik terakhir di lagu itu keluar dengan lembut dari mulut Justin. Jean hanya bisa tersenyum, tidak salah ternyata, sahabat baiknya mengidolakan seorang Justin Bieber. 

Kulit mereka yang sama-sama mulus bersentuhan, membuat darah satu samalain berdesir lebih cepat, debaran jantung dua sejoli yang merasa hanya berdua di arena luas itu mendadak menjadi lebih kencang.

Jean yang melihat Justin memejamkan matanya, tersenyum manis. Ia tahu Justin tidak akan berbuat macam-macam di depan orang-orang begini. Lagi pula.. Dia cuma OLLG, bukan?

Lagu sudah berakhir, Jean diantar Justin ke backstage. Di backstage, seorang wanita menghampiri Jean. Bukan, bukan wanita yang mengenakan headset tadi.

-to be continue-

maaf kalo part ini pendek, hari ini gue post dua part langsung kok :p

Nothing Lasts ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang