Partaaaaayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy

280 2 0
                                    

“Jean....” Justin kembali mendahului Jean memecah keheningan yang terjadi di mobil sejak tadi. “will we... hm...” Justin menggantungkan kalimatnya. “whatt?” “ahaha, no, nevermind” Justin kembali berkutat pada pikirannya, seperti memikirkan sesuatu yang asing tapi sudah berhasil menyita perhatiannya, dan membuatnya nyaman. Bahkan, lagu dj got us fallin in love again yang berasal dari radio pun tak berhasil mengganggu pikiran Justin. Iya, pikiran itu. Tak ada yang lain. 

“Justin? are you okay?” Justin tersenyum menemukan kekhawatiran Jean setelah melihat dirinya menghempaskan kepala dan bertumpu pada setir mobil. “i’m fine. thank you for worrying me” Justin menoleh sedikit kearah Jean. “okay. come on. it’s 6pm” Jean membuka pintu mobilnya sendiri, sebelum Justin melakukan seperti tadi lagi. Mereka turun setelah mobilnya terparkir diarea parkir resor tempat mereka tinggal di Bali. Beberapa menit berjalan sendirian, sebuah tangan tiba-tiba menyentuh dan mengisi rongga-rongga diantara jari-jari Jean yang kosong. Sentuhan hangat itu kembali terjadi. Jean sempat kaget dengan kedatangan tangan Justin, tapi ia tidak menolaknya melainkan menerimanya dan membalas tangan Justin dengan kembali menggenggamnya. Mereka terus berjalan kearah cottage Justin. 

“hey” Claudi langsung merangkul bahu Jean, melihat kedatangan sahabatnya itu. “heyy” Jean melepas tangan Justin tiba-tiba, dan menoleh ke Justin yang nampaknya kaget akan itu. Jean mengarahkan matanya ke sebelahnya, alias Claudi, agar Justin mengerti. Benar saja, Justin mengerti dan tersenyum kecil lalu juga berlalu kearah Ryan. “this, em....” Jean meletakkan plastik yang sedari tadi berada dalam genggaman tangan kirinya keatas meja ruang tamu, mengedarkan pandangan kesetiap sudut diruangan itu. berubah. Sudah ditambah sedikit pernak pernik mengkilap. Aneh, pikir Jean, mereka kan mau pesta di pantai, kenapa ruangan ini juga dihias?

“hm, why y’all decorate this room if the party will be at da beach?” Justin lagi-lagi mendahului Jean, seperti sudah bisa baca pikiran saja. “we should watch the real horror movie tonight” Ryan mengacungkan tangannya, menunjukkan keping cd yang dibungkus rapi. “em wait.....PARANORMAL ACTIVITY?!!” Claudi mengambil bungkusan cd dari tangan Ryan dan membaca judulnya. “haha yes, why?” “i just... em...” Claudi menggigit bibir bawahnya dan menatap Jean. “sorry, we can’t join” Jean yang nampaknya mengerti apa yang disiratkan Claudi dalam tatapan itu angkat bicara. “why? you don’t like horror movie?” suara Chaz muncul disana. “hm....yes” Claudi agak malu-malu untuk jujur. “don’t be scary, gurl. I’m here” Chaz merangkul lembut bahu Claudi, membuat wajah perempuan itu memerah. “but...” “come on Claudiii” “okay okay. I’m in” Claudi dengan suara pelan, pasrah kalau sudah sama Chaz. “and you?” Justin menengok kearah gadis yang tingginya tak jauh beda dengan dirinya. “maybe I will leave early, i want to rec...eh, ehm..” Jean menggantung kata-katanya, hampir saja keceplosan. “oh please Jean...” “sorry guys, i can’t” Jean memasang wajah minta maaf. 

“hey guys! come on!” Suara Scoot tiba-tiba datang dari arah pintu utama. Sontak, mereka semua langsung berlari keluar dan melihat kearah Pantai yang tepinya berada di resort itu. Setengah jam lagi, pesta kecil-kecilan akan dimulai. “ehm wait guys, take a bath first, you smelled like sheep” Pattie datang dengan piring berisikan sosis yang siap dibakar ditangannya. “okay mooom” mereka semua langsung berlari kearah cottage Justin lagi, kecuali Jean dan Claudi yang berlari kearah cottage mereka. “wait!” Justin menahan pergelangan tangan Jean. “whatt?” “be nice ya fatty” Justin menyunggingkan senyum menawannya. “haha, okay beaver” Jean melanjutkan langkahnya, dengan rona merah tertinggal di pipimulusnya. 

--------------------

“come on Jeannn” Claudi menarik tangan Jean yang masih betah duduk didepan kaca rias. “but Claudi.. am i pretty enough?” “you’re very very very pretty, girl. come ooon” Claudi kembali menarik-narik gadis yang kini berbalut mini dress biru dongker dan high heels hitam pekat, rambut brunettenya yang bergelombang di kepang simpel. Entah kenapa, ejan ingin terlihat mengesankan di depan Justin. Mereka berjalan kearah cottage utama di resor itu, ya, cottage tempat Justin menginap. “hey guuyyys” Claudi masuk melewati pintu cottage Justin yang dibiarkan terbuka. Justin, Chaz, dan Ryan yang sedang duduk di teras menghadap pantai langsung menoleh. Mereka bertiga mengenakan kemeja abu-abu muda. “Claudi...you look beautiful” Chaz sedikit terbata mengungkapkan hal itu, melihat betapa menawannya Claudi mengenakan dress pink muda.

Nothing Lasts ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang