Aww!

301 2 0
                                    

"whattha..." Jean sangat mengagumi keindahan menjelang sunrise ini. "Justin, did you bring your camera?" Justin menggangguk cepat, pertanda mengiyakan. Dan berlari kearah mobil lalu kembali menghampiri Jean yang kini duduk dipasir, membawa camera slr canon, dan menaruh barang itu diantara tempat ia duduk dengan Jean. "thanks" Jean segera mengalungkan tali kamera itu, dan membuka tutup lensanya. Mengabadikan keindahan yang ia liat, bak fotografer terkenal. Lalu ia menunjuk Justin agar berdiri dan bergaya didepan matahari, Justin sedikit kaget, tapi ia lakukan juga. 


Pose pertama, Justin berdiri dipinggir pantai dan memasukkan tangannya ke kantung hoodie yang ia kenakan. Kedua, ia berlagak seperti superman pake celanadlm di dalam celana luaran, dan Jean agak terbahak melihat Justin melakukannya, mengacungkan dua tangannya dan menganga lebar. Ketiga, Justin malah menarik Jean dan melepas tali kamera yang Jean kalungi di lehernya, Justin menarik Jean kedalam pelukan hangatnya, dan menjepret momen itu dengan kedua tangannya sendiri. Masih dengan posisi sama, muka mereka yang tadinya senyum kini dibuat sarkastik, lalu menjulurkan lidah masing-masing, sampai yang memonyongkan bibir. Untung suasana pantai kali ini sepi, jadi hal ini jauh dari pengetahuan papz, lagipula Justin memakai pakaian yang cukup untuk menutupi identitasnya sebagai popstar dunia.

Menit demi menit telah mereka lewati dengan canda tawa. Layaknya dua sejoli yang sudah saling kenal lama. Deburan ombak, bahkan sinar matahari, mendukung candaan yang dilontarkan Justin. Menambah gelak tawa Jean. Sekarang mereka sudah cukup tenang, mereka duduk dihamparan pasir itu. Jean mengeluarkan iphone dari kantung hoodie yang ia kenakan. Mencek twitternya. Justin yang memang terkenal iseng, mengambil kasar iphone itu dari tangan Jean, dan berlari menjauh dari sang pemilik sebenarnya. "Oh my goddd! Justin! Give my handphone back please!" Jean mendengus, memegangi lututnya, setelah berlari mengejar Justin yang memang susah ditangkap. Ia meneruskan langkahnya, tapi ternyata ada semacam kerikil tajam yang melukai kakimulusnya yang tidak teralaskan sepatu maupun sendal. "Awww!" Jean refleks berteriak, dan Justin spontan menoleh. Raut mukanya langsung berubah panik, begitu melihat darah menetes dari ujung kaki perempuan yang tadi bercanda bersamanya. "Oh my godd! Are you okay? Sorry" Justin mendudukkan Jean yang memegangi sebelah kakinya, dan dia sendiri juga ikut duduk. "little bit hurt. but its not a big problem, I'm okay." Jean tersenyum tulus, meyakinkan pemuda idola banyak wanita yang kini khawatir akan dirinya. "Sure? Let's go back to the resort" Jean mengangguk pelan, tetapi menahan Justin yang beranjak untuk berdiri, "my iphone please, beaver?" Justin menghela napas, dan memberikan iphone putih yang sedari tadi ia genggam kepada gadis manis di depannya. "Thanks" Jean menerima bantuan tangan Justin, agar ia bisa berdiri. Tapi kakinya yang darahnya sudah berhenti mengucur, tidak bisa diajak kompromi. Jean meringis, membuat Justin panik dan kembali mendudukkan Jean. Ia berjongkok. "What?" Jean bingung, maksut Justin apa? "you think?" Jean mengerenyit, "carry you of course" Jean agak kaget, mendengar ucapan Justin. Tapi mau bagaimana lagi, mau ga mau, ia akhirnya naik ke punggung Justin. "oh my god. you're so fat" Justin berkata pelan. "What?" "Nothing, fatty" Justin berkata jahil sambil buruburu lari kearah mobil yang ia gunakan tadi, menyadari pukulan tak henti dari Jean. Pukulan gemas tepatnya.

-------------------

"Where have you both been?!" terdengar ke khawatiran didalam ucapan Scooter. "Just having fun, why? As you said, I have two days without any concert or interview" Justin berkata santai, masih dengan Jean di gendongannya. "How bout papz?" Scooter masih panik. "Calm scoot, we just go to the beach, and there's no paparazzi" Justin mendudukkan Jean ke sofa ruang tamu cottagenya. 

"Hey beauty, oh my god... Wait!" Pattie yang melihat kaki Jean terluka segera berlari kearah ruang sebelah, dan kembali membawa kotak p3k. "Lemme treat her" Pattie tersenyum, kemudian memberikan botol alkohol serta kapas dan perban kepada putranya. Justin menerima barang tersebut dan duduk dibawah, didepan kaki Jean yang terluka. "Aww" Jean meringis, lukanya semakin perih ketika kapas yang sudah ditetesi alkohol disentuhkan ke goresan itu. "Sorry, you kan hold my hand" Justin menyodorkan sebelah tangannya yang kosong agar jika Jean kesakitan, ia tidak harus menanggungnya sendirian. Justin kembali mengobati luka Jean dengan alkohol, dan alhasil, tangannya diremas oleh Jean. "Done" Justin tersenyum lega setelah memasang perban untuk menutupi luka Jean. "Thanks beaver, sorry bout your hand" Jean tersenyum manis. Senyuman yang sempat membuat Justin terdiam beberapa saat. "Ehm, no problem" Justin buru-buru membuang pandangannya, menyadari hatinya mulai berdegup kencang. 


"Hey guys! Jean, are you okay?" Ryan, Chaz, dan Claudi-yang panik melihat perban di kaki Jean-,datang dari balik pintu cottage. "I'm fine, thank you" "where have you been?" Chaz angkat bicara. "Watching the beautiful sunrise, at the beach" "what?! Why you don't ask me to join?!" Chaz dan Ryan hampir berbarengan. "Calm. Formerly, Justin going to go to the beach alone. But I ask to join" "okay, do you already ate your breakfast?" "Not yet" "wanna join us? We are going to find bali traditional food" Ryan nampak semangat mengajak Justin dan Jean. "Bali traditional food?! Of course!" Justin dan Jean berbarengan. Tiga remaja lainnya hanya bisa cekikikan, menyadari adanya hal istimewa yang telah terjadi antara Jean dan Justin di pantai tadi. 

Di mobil, Chaz yang menyetir, ditemani Claudi disebelahnya. Ryan, Justin, dan Jean duduk di jok tengah. Claudi tidak banyak bicara, dia sudah gemeteran berada di dekat Chaz, apalagi si Chaz ngeliatin Claudi terus. Justin dan Jean? Mereka berdua berdekatan, Justin ditengah dan Jean di dekat jendela. Mereka melihat-lihat foto hasil jepretan Jean di kuta tadi. Otomatis, Ryan merasa terbuang. "Feels like I just bothering two couples" Justin dan Chaz yang menyadari karibnya ngambek, menengok kearah sumbersuara. "Sorry, heheheh" sedangkan dua gadis yang juga ikut, hanya mesem-mesem diledekin begitu.


Jean kini sibuk dengan iphone ditangannya. Membuka laman twitter, dan memencet tombol 'new tweet'.

"@-JeannyGraham having quality time. With beaver, barbie girl, and two handsome clowns"

"@-JeannyGraham bali was so amazing" 

Gadis ini tak hentihentinya mengagumi keindahan Bali. Salah satu Pulau di Indonesia yang terkenal akan keindahannya. 


-to be continue-
Mulai sekarang twitternya Jean @-JeannyGraham. Soalnya, ternyata uname yg lama udah ada yang punya, orang beneran hueheh. Comment please!:-)


Nothing Lasts ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang