Arthuur!

243 3 0
                                    

Gadis cantik berambut brunette itu merasakan kakinya digeser dengan sengaja oleh kehadiran gadis lain yang menduduki pinggiran kasur yang menopangnya sekarang. Membuatnya sedkit menurunkan selimutnya untuk melihat siapa yang menggesernya.

“cmon jeaaann! we’ve to practice! Arthur waiting for youu! aaah Jeaaan! cmon!!” Claudi menggerak-gerakkan tubuh Jean yang bukannya bangun, melainkan menarik lagi selimut untuk menutupi badannya sampai atas. “aaah” Claudi geram, gadis itu menarik kuat selimut yang membalut tubuh Jean, dan menampakkan tubuh ramping sahabatnya masih dengan kemeja oversize dan hotpants yang dikenakannya sejak semalam. “brrr” kedua tangan Jean memeluk satu sema lain, merasa betapa dingin kamarnya akibat pemanas ruangan telah di matikan. Musim dingin masih melanda bagian utara Bumi, termasuk tempat Jean berada sekarang. Jean mengerjapkan matanya beberapa kali, untuk mengumpulkan nyawa. 

“Okay okay, I’m gonna take a bath” Jean kemudian bangkit dari kasurnya dan berjalan gontai kearah kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Sedangkan sahabatnya yang menggunakan hooded french poncho hijau, berjalan ke arah sofa di pinggir dekat jendela. Baru beberapa detik duduk disana, mata perempuan tersebut menangkap sesuatu yang asing dimatanya, tergeletak rapi di atas meja rias Jean. Ia menjulurkan tangannya dan mengambil benda itu. Sebuah kalung dengan model yang asing bagi Claudine. Gadis itu memperhatikan setiap detail dari kalung yang ia pegang. Unik, pikirnya.

Decitan pintu kamar mandi perlahan terbuka mengusik Claudi dan membuatnya langsung menoleh ke sumber suara. Jean keluar dengan handuk yang masih membalut tubuhnya, berjalan ke arah Claudine. “who’s the romantic man that gave you this lovely necklace?” langkah Jean terhenti mendengar tembakan sahabatnya. “how did you know that...” Claudi tertawa kecil. “heyy, i know you. cmon, Just tell me, who gave you this?” “em...Justin” Claudi malah tertawa keras mendengar jawaban Jean. “hey, why do you laugh?” Jean mengmbil duduk di sebelah Claudi yang tawanya kian pecah. “hahahahhaa, before, you say you hate Justin Bieber, and now, i found a lovely necklace from Justin in your room. Ahahhaa” Jean menutupi muka dengan kedua tangannya. 

“I say i just didn’t like him as much as you did, it doesn’t mean i hate Justin, okay...” “and now?” “ha?” “you love him?” Claudine mencolek iseng dagu Jean, membuat Jean makin malu dan otomatis mengundang tawa Claudine makin kencang. “stop laughing pleaseee” Jean melempar bantal kecil yang tadinya ia gunakan untuk menutupi wajahnya ke muka Claudine. 

Lalu ia bangkit dari sofanya dan berjalan kearah lemari, mengambil baju yang akan ia pakai di hari di tengah musim dingin ini. Knitting sweater dan skinny jeans panjang menjadi pilihannya dan langsung ia kenakan. Tiga hari lalu, tubuhnya dilanda panas menyengat dari surya yang menyinari Bali, juga dengan panas dari tubuh sang pemuda yang terus mengisi harinya, kini ia kembal dihadapi dengan dingin dari salju yang terus menghujam kotanya, membawa hawa dingin yang kian menusuk. 

“let’s go” Jean mengambil kunci mobil dari laci meja riasnya, lalu berjalan keluar mengikuti Claudine setelah sebelumnya memasukkan kalung dari Justin ke dalam tas. Hawa dingin menyelimuti keduanya saat sedang berjalan bersisisan ke arah mobil porsche boxster biru milik Jean yang terparkir di halaman rumah gadis tersebut. Hawa cukup hangat di dalam mobil Jean membuat keduanya merasa cukup lebih nyaman, dan Jean dengan mudahnya langsung mengendarai mobil untuk pergi ke tempat latihan bersama Arthur. 

Perjalanan kali ini dipenuhi oleh canda dan tawa yang datang dari keduanya, namun memang kebanyakan dari Claudi yang menggoda Jean tentang kedekatannya dengan Justin. Hingga ketika mobil yang dikendarai Jean sudah terparkir di pelataran parkir rumah milik Arthur yang tertutupi salju, Claudine turun duluan mendahului sahabatnya yang memang entah kenapa ingin berdiam dulu di dalam mobil. 

Jean merogoh sesuatu dari tasnya ketika Claudine sudah menutup pintu mobil dan menariknya keluar setelah barang itu ada di genggamannya. ya, Kalung dari Justin. Kemudian ia mengambil iphone putih miliknya yang tergeletak di atas dashboard, dan memfoto barang unik ditangannya lalu memasukkan foto tersebut ke akun instagramnya. “Miss Bali already” gumamnya, yang juga diketik untuk menjadi caption yang menemani foto tersebut. Setelah yakin fotonya terkirim, Jean turun dari mobil sportnya dan melangkah masuk agak terburu kedalam rumah minimalis Arthur agar tubuhnya tidak dikotori oleh salju yang masih turun, Setelah sebelumnya memakai kalung tersebut di lehernya.

Nothing Lasts ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang