ily too, bye.

246 3 0
                                    

“eh, Ryan...” Jazz merutuki dirinya sendiri, setelah jelas-jelas mengucap “justin” dengan girang sebelumnya. Dirinya kini menjadi salah tingkah, bingung harus berbuat apa. Gadis itu mengedarkan pandangan ke bawah, menunduk untuk sekedar berakting bahwa ia tidak mengetahui bahwa tatapan Ryan jelas ditujukan kepada dirinya. 

“have some free time?”Ryan tampak sedikit ragu-ragu mengatakannya setelah mendengar Jean tadi. Sementara Jean yang mendengar pertanyaan Ryan, seperti terkejut sendiri. Lalu ia mendonggakkan kepala setelah tertunduk sebelumnya, dan kembali mengalihkan pandangan kearah pantai yang dibelakangi Ryan mendapati tatapan Ryan yang masih tajam dan sama sekali tak teralihkan, masih tertuju pada dirinya. Sampai pada akhirnya mereka dikagetkan oleh sosok Justin yang datang. 

“hey! Ryan what are ya doin?” kedatangan Justin yang mengenakan kaos hitam dibalut hoodie hijau lumut secara tidak langsung mematahkan niat Ryan. 

“eh, no.. i just.. i wanna meet Claudi..but...eh... i gotta go! bye!” Ryan rasanya seperti diinterogasi oleh Justin atas alasannya berdiri di depan cottage Jean, dan langsung kabur begitu saja. Air muka Justin berubah menjadi kerutan sempurna seketika, melihat Ryan gelagapan dan langsung berlalu. 

“okay, let’s go girl” Justin menyodorkan tangan kanannya, seperti menunggu sentuhan gadis didepannya. Jean yang sudah tau apa maksudnya, langsung menggenggam erat tangan Justin dan menutup pintu cottagenya yang tadinya masih terbuka untuk menyembunyikan setengah tubuh dirinya sendiri. 

“where are we goin?” Jean sudah berada di jok empuk mobil Justin, langsung menyodorkan Justin sebuah pertanyaan yang memang harusnya ia tanyakan begitu pemuda tersebut menutup pintu pengemudi. “somewhere” Justin menaikkan salah satu ujung bibirnya, menatap jahil kearah Jean singkat, lalu mengedarkan pandangan ke jalanan setelah men starter mobilnya. Sementara itu, Jean hanya bisa terdiam di joknya, menciptakan kesibukan bagi dirinya sendiri. Menghitung berapa kancing di bajunya. Justin dapat menangkap apa yang dilakukan gadis di sampingnya dengan ujung mata, lalu tertawa kecil mendapati gadis tersebut tengah melakukan hal yang sebenarnya sama sekali tak bermakna. 

“what are you doin girl?” Justin yang sebenarnya sudah bisa melihat jelas bahwa Jean dari tadi sedang menghitung kancing yang terdapat di bajunya, dan terus mengulangnya setelah sampai kancing terakhir, masih iseng menanyakan apa yang Jean lakukan. Jean yang tidak tahu harus menjawab apa, hanya memonyongkan bibirnya. “come on, where are we going?” tawa kecil khas Justin terdengar, meskipun sang pemuda tengah serius dengan setir di genggamannya. “somewhere” lagi-lagi, Justin menjawabnya dengan kata yang terdiri dari sembilan huruf itu. Jean mendengus kesal, lalu merogoh sesuatu dari kantung celana pendeknya. Air conditioner mobil Justin menusuk pori-pori kakinya yang mulus dan membuat dirinya sedikit bergidik. Ia kembali serius dengan iphone ditangannya, membuka laman twitter tentunya. 

“ @JeannyGraham: last day in Bali. going to a place called ‘somewhere’ with beaver-_-“ 

Jean yang membungkuk karna memegangi iphonenya, menengok seketika saat Justin memberhentikan mobil. Ia mendonggak ke arah jendela di sebelahnya dan tangannya langsung bergegas menutup mulut yang terbuka lebar membentuk huruf o besar saking kagumnya. Pantai Padang-Padang. “oh my god...” Jean berkata pelan, namun cukup untuk Justin dengar jelas. Justin menyunggingkan senyumnya lebar mendengar hal tersebut, tak salah dirinya mengajak Jean kesini.

“come on” Justin dengan tiba-tiba sudah membukakan pintu untuk Jean, berdiri menghadap gadis yang masih duduk rapi di jok kursi mobilnya. “can i use your camera, again? pwease?” Jean menahan tangan Justin yang menariknya. “of course you can” Justin kembali menghadap Jean, tadinya pemuda itu sudah bergegas membalik badannya untuk berjalan ke pantai. Jean sudah mengalungi kamera slr Justin yang pernah ia pakai, dan melihat tangan Justin yang menunggunya, ia langsung meraih tangan kekar itu. 

Nothing Lasts ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang