[7]

1.9K 358 123
                                    

"Ngapain lo tong?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo tong?"

Joy iseng toyor kepala Rose yang lagi nunduk anteng nggak tau kenapa. Belasan bungkus jajan ada di sana-sini sisi meja makan. Joy asal nyomot minuman kaleng yang tinggal sisa setengah, ikutan duduk di hadapan adiknya yang mukanya kayak orang nggak semangat hidup.

"Najis banget muka lo."

Kasian dulu sama Rose yang selama ini terima-terima aja dikatain ini itu sama si kakak bangsat macam Joy. Nggak ada bedanya sama sekali kayak Mami Sooyoung. Rose mah beda nggak tau turunan siapa kok jadi letoy plus gampang nangis begitu, banyakan bego lagi. Si Papa Kyungho juga orangnya kuat, jangan-jangan Rose anak pungut.

"Mulut lo pedes amat kemarin. Jujur nih, gue kaget," ucap Joy bahas soal ketemuan kemarin.

Rose arahin kepalanya hadap Joy. Bibirnya cemberut dan kantung mata itu bener-bener bikin dia keliatan nggak pengen hidup.

"Sebenernya gue nggak tega sama mereka."

Sebuah pengakuan yang buat Joy sedikit kecewa. Kalian tau kan mereka berdua ini tim tolak balikan. Sadar salah satunya mulai luluh cukup buat Joy sedikit hilang semangat.

"Gara-gara Lisa kan?"

Yang ditanya cuma diem. Apa yang jadi beban pikirannya ditangkap tepat sama otak Joy. Hubungannya sama Lisa emang sekuat itu. Bahkan setelah dua tahun pisah tanpa saling kontak, Rose harus puas pendam rasa kangennya. Waktu ketemu lagi di pemakaman kemarin, jujur Rose bahagia banget. Tapi di satu sisi dia juga harus mikirin Joy yang seenaknya kasih label tim tolak balikan.

"Lo mau balikan kayak orang-orang bangsat itu?" Muka Joy serius, sama sekali nggak ada cela buat bercandanya.

Rose tegakin badan dan balik nunduk lagi. Baru aja mau buka mulut, Joy udah nyosor lagi. "Jangan pilih sesuatu yang belum tentu ada di saat lo butuh."

Rose sedikit tersentak, teganya Joy bilang kayak gitu. Dari kecil temenan tentu Rose tau gimana sifat Lisa. Dia bukan tipe bajingan kayak yang diomongin barusan.

"Gue lebih ngerti dia daripada siapapun."

"Lo aja kali yang sok ngerti tentang Lisa."

"Lo juga sok ngerti perasaan gue!" seru Rose nggak terima. Demi apapun, dia nggak pernah semarah ini belain seseorang.

Joy jelas kaget sama perlakuan Rose yang nggak biasanya. Sebagai kakak yang selama ini berusaha jaga adiknya susah payah, Joy berasa lagi ditusuk hatinya.

"Jadi lo mau ninggalin gue demi Lisa yang bukan siapa-siapa?"

"Kalo bisa kenapa nggak?"

Joy nggak mau main tangan di sini. Dia cuma bisa diem tatap Rose yang sekarang justru kelihatan muak. Tapi, emosi yang dilampiasin secara verbal lebih sakit daripada lewat kekerasan.

Way Back Home | BlackVelvet ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang